15

786 102 27
                                    

Author POV.

.
.
.

"Tuan, Tuan Sehun berada dibawah."

Leher itu menoleh dengan cepat, nyaris seperti burung hantu. Dengan segera Ia memastikan dengan wajah berbinar. Menyambar topi yang telah seminggu ini Ia kenakan, lalu melesat dengan langkah riangnya.

Dari ujung tangga, bisa Ia lihat dengan jelas punggung Sehun dan Pelayan Yang, rupanya telah menyambut kedatangannya lebih dulu.

"Hyung," serunya. Sehun menoleh, tersenyum setelah memeluk Kyungsoo.

"Bagaimana kabarmu, ...botak? ahahaa.." mata Sehun menyipit saking hebatnya tertawa setelah berhasil melepas topi dari kepala Kyungsoo. "Benar bulat seperti cimol ya, ahahaa.."

BUGHH!

"Omo."

Setelah berhasil menampar punggung Sehun, Kyungsoo merebut topinya –topi Chanyeol.

"Selamat malam Agen Oh."

Chanyeol dan Jongdae turut menyambut Sehun, lalu berlanjut berbincang sejenak dengan Kyungsoo yang mengekor kemanapun Sehun pergi.

Mereka berbincang sampai larut malam setelah makan malam, sedangkan Kyungsoo sudah lelap menyandar pada Sehun. Perbincangan mereka berubah menjadi diskusi pelik dan menjabarkan seluruh hasil penyelidikan, terutama Sehun yang selama ini bekerja di belakang layar.

"..., jadi kira-kira seperti itu kesimpulannya. Bagaimana menurut kalian?" Jongdae mengangguk sedangkan Chanyeol menggaruk kepalanya.

"Maaf, boleh diulangi sekali lagi tentang kemungkinan rival-rival tadi?"

"Kau kenapa Chanyeol?" Jongdae heran bukan tanpa asalan, sudah beberapa tahun belakangan Ia bekerja bersama Chanyeol, dan untuk pertama kalinya Ia menemukan Chanyeol yang tidak fokus dalam diskusi.

Chanyeol sendiri bukan tanpa alasan tidak bisa mendengarkan Sehun dengan baik, pemandangan diidepanya begitu mengganggu. Ia tidak bisa mengalihkan pandangan dari makhluk yang sedang terlelap, topi yang dipinjaminya masih melekat di kepalanya, dengan mulut terbuka dan dengkuran halusnya begitu mendominasi meskipun suara Sehun sangat jelas lebih keras.

"Aku hanya tidak begitu memahami motifnya," elaknya. Sementara Sehun berbaik hati menjelaskan ulang, Jongdae masih mengamati Chanyeol dari ujung matanya.

.

Pagi harinya, Kyungsoo harus kembali bekerja ke kantor. Dengan Sehun disampingnya Ia merasa harus memanfaatkan keberadaan pria itu.

Karena Ia harus memakai topi, Pelayan Yang memberikan kaos dengan luaran kemeja hitam, alih-alih kemeja dengan jas.

"Aku baru kali ini melihat pemimpin perusahaan ke kantor dengan topi dan kemeja tanpa mengancingnya." goda Sehun.

"Tunggu sampai aku menggulung lengan kemejanya," tambah Kyungsoo.

"Kita berangkat sekarang, Tuan? Mobil sudah siap,"

Pagi ini, masih Chanyeol yang dibelakang kemudi. Terkadang Kyungsoo meragukan kemampuan mengemudi Jongdae, atau memang sudah bagiannya sendiri-sendiri? Kyungsoo punya banyak hal yang lebih ingin Ia pikirkan.

Setelah disambut beberapa orang, Kyungsoo mulai mengerjakan banyak hal yang Ia tinggal selama ini. Dibantu sekretarisnya dan juga Sehun, pekerjaan seminggu yang Ia tinggalkan tidak serta merta rampung hari itu juga.

Seorang Kyungsoo menginginkan jam lembur dan Sehun tidak memberinya. Kembali memberi pengertian bahwa tidak baik jika Kyungsoo keluar dari jangkauan aman rumah. Bahkan untuk makan siang tadi, Sehun benar-benar memesan makanan di kafetaria kantor dan memutuskan untuk menyeret Kyungsoo dari atas kursinya untuk pulang sebelum gelap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[2] LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang