Can't explain
I think it's loveTry to say it to youWhen I feel blue
But I can't explain (can't explain)
Yeah, hear what I'm saying, girl (can't explain)The Who - Can't Explain
.
.
Tadi ada yang nanya, mereka keluar badan pas kapan? Ketika mereka ribut saling gontok-gontokan. Baliknya kapan? Setelah perasaan mereka lebih damai.
.
.
Menilai reaksi Jimin, teorinya benar. Gadis ini adalah pelaku utamanya.
Jungkook tengah menertawai dirinya sendiri sekarang. Berapa persen kemungkinan mereka akan bertemu? Seoul itu kota besar. Bahkan jika mereka secara kebetulan, tidak sengaja, berada di kota yang sama, persentase kemungkinan untuk berada di tempat yang sama pada jam yang sama hampir nol.
Ironis sekali. Jungkook tidak punya niat untuk bertemu gadis ini. Namun, gadis ini justru mendatanginya di kantor, disinilah dia sekarang, berada di bawah kekuasaannya.
Tujuan Jungkook sudah jelas, untuk membuat Park Jimin terlihat seperti orang idiot yang tidak kompeten, setelah kekacauan yang telah dia sebabkan.
Jungkook hadir di sini utuk memastikan bahwa gadis ini menyadarinya. Oh, tentu saja, Jungkook akan sangat menikmati momen dimana dia bisa mencabik-cabik Jimin. Atau membuatnya menangis.
Gadis itu masih menolak menatapnya. Terus-menerus menundukkan kepala. Jungkook bisa melihat bagaimana dia bermain-main dengan ibu jarinya, tampak gugup. Beberapa helai rambut hazel jatuh menutupi wajahnya, yang tidak ingin dia perbaiki.
Park Jimin ini jelas-jelas tidak tahu bagaimana membenahi dirinya sendiri. Baik secara fisik juga penampilan luar. Sangat tidak peduli.
Bayangkan pergi ke sebuah wawancara mengenakan kemeja warna putih yang hampir pudar, blazer hitamnya agak kusut. Satu lagi, mengapa dia mengenakan rok pensil warna abu-abu? Bukankah warna rok dan blazer harusnya serasi?
Terlepas dari kurangnya penampilan cewek ini. Sekarang Jungkook bisa melihat dari sudut pandangnya sendiri. Dia sadar cewek ini tidak terlihat biasa-biasa saja. Dia cantik. Sederhana, itu benar. Kesederhanaan itu membuat wajahnya semakin menonjol.
Jungkook berdehem. Bukan saatnya untuk mengagumi cewek ini, sangkalnya dalam hati. Sampai dimana tadi? Oh ya, membuat Park Jimin terlihat seperti orang idiot.
"Coba kau cerita tentang dirimu," perintah Jungkook.
"Aku... aku rajin. Aku pekerja keras..." Dia akhirnya menjawab.
Tawa sarkastik keluar dari bibir Jungkook, memotong kalimatnya lagi. "Pekerja keras? Itukah sebabnya kau hanya punya seribu won di dompetmu?"
Jimin memelototi Jungkook, kaget sekaligus tersinggung. Dia mengertakkan gigi karena marah. Keparat ini mengejeknya. Jimin tadinya berpikir ini hanya wawancara kerja yang bersifat profesional. Rupanya... cowok ini membahas sesuatu yang lain... dimasukkan ke dalam wawancara kerja. Ini sih bukan wawancara! Ini menyerang secara personal! Ini tentang mereka bertukar tubuh. Dan Jimin marah karena itu. Sampai-sampai menyinggung informasi pribadi yang seharusnya rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Me [KookMin]
FanfictionSelama 19 tahun, mahasiswi bernama Park Jimin tidak punya apa-apa selain hidupnya yang melarat dan sebatang kara, ngontrak di apartemen murah, tetanggaan dengan ahjumma yang sudah dia anggap sebagai ibu sendiri. Terlilit utang dan biaya hidup yang b...