"Selamat pagi, Bapak dan Ibu sekalian. Selamat datang di rapat mingguan kita pada hari ini. Bersama kita telah hadir, pimpinan kita, Mr. Kosminski. Sekarang, marilah kita mendengarkan kata sambutan dari beliau untuk membuka rapat kita hari ini. Kepada Mr. Kosminski, kami persilahkan." ucap sekretarisku lalu mempersilahkan diriku dan aku pun segera berdiri.
"Terima kasih, Diana. Pertama-tama marilah kita menyambut rekan bisnis kita Mr. Takashi dari Ramen Fujita Coparation. Rapat mingguan kita kali ini menjadi tidak biasa karena Mr. Nelson ikut menyaksikan rapat kita. Baiklah, hari ini kita akan membahas strategi dalam mempromosikan ramen yang sudah diciptakan oleh kita. Selain itu, kita juga akan menandatangai surat perjanjian kerja sama dengan persahaan yang dipimpin oleh Mr. Nelson." ucapku dengan sedikit cool dan berwibawa.
"Terima kasih, Mr. Kosminski untuk sambutan hangatnya. Saya harap kita bisa menjadi partner kerja yang hebat satu sama lain." ucap nelson sambil membungkukkan tubuhnya padaku lalu kembali duduk.
"Agenda selanjutnya adalah presentasi dari Mrs. Leonhardt tentang strategi dalam mempromosikan ramen. Kepada Mrs. Leonhardt, kami persilahkan."
Mrs. Leonhardt segera berdiri "Terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Saya akan memaparkan strategi-strategi yang dapat kita terapkan untuk mendongkrak angka penjualan ramen kita. Yang pertama, kita bisa membuat brosur yang berisi promosi dengan daftar harga dan diskon pada ramen yang akan diberikan, juga informasi hadiah apabila pembeli melakukan transaksi hingga 200 Poundsterling. Kita bisa membagikan brosurnya kepada orang di sekitar mall dan swalayan. Strategi yang kedua adalah kita bisa membuat bazar ramen setiap dua bulan sekali di depan kantor kita, dan juga mengundang salah satu chef terhebat untuk menjadi pembicara dan dalam acara tersebut kita bisa memberikan informasi promosi lainnya di kantor kita. Tidak hanya promosi untuk orang-orang yang ingin mengkonsumsi ramen, tetapi juga untuk orang yang tertarik untuk melihatkan hasil ramen buatannya sendiri dengan kantor kita. Saya pikir cukup untuk pemaparan tersebut. Kritik dan saran akan diterima." jelasnya panjang lebar lalu ia segera duduk.
Gak buruk banget, sungguh bagus dalam memaparkan strategi dengan begini pasti perusahaan ramen kita akan laku keras dan mendapatkan kembali modal yang berlipat-lipat "Saya pikir, ide tersebut bagus. Kita bisa mengkombinasikannya, atau dengan kata lain, kita melakukan kedua hal yang dirujuk. Bagaimana dengan yang lain, apakah memiliki opini yang berebeda ?" tanyaku.
Mr. Barthlod mengangguk "aku setuju."
Mrs. Angel tampaknya tidak terlalu setuju bisa di lihat dari wajahnya "Saya rasa, saya tidak begitu setuju. Saya pikir membagikan brosur tidak efektif. Bagaimana jika kita membuat banner atau papan iklan yang diletakkan dekat lampu lalu lintas ? Saya pikir itu akan lebih banyak menghemat dana dan energi kita." ujarnya.
Ah iya kenapa aku baru terpikir ya ? Hebat "Mrs. Angel, Itu ide yang bagus." pujiku.
Mr. Takashi mengangguk setuju "Saya juga berpikir seperti itu. Cara itu efektif dan efisien."
"Baiklah, karena kita sudah berada dalam satu suara hal ini menjadi jelas untuk promosi yang di lakukan."
"Agenda terakhir adalah menandatangani memo perserujuan kerja sama antara Kosminski Coparation dengan International Fujita Ramen Coparation. Kepada Bapak Pimipinan dan Mr. Takashi, kami persilahkan kepada Mr. Kosminski and Mr. Takashi." ucap diana sambil memberikan memo kepada kami.
"Dengan menandatangani memo ini, Kosminski Corp setuju untuk melakukan kerjasama." ucapku sambil menandatangani memo tersebut.
"Terima kasih banyak, Mr. Kosminski. Saya harap kita akan bekerja dengan sangat baik bersama." ucapnya dengan senyum lebarnya.
"Sama-sama. Sekarang saya kembalikan lagi kepada sekretaris." aku langsung menatap diana.
"Bapak dan Ibu sekalian, inilah akhir dari rapat mingguan kita. Terima kasih atas partisipasinya dan sampai jumpa pada rapat selanjutnya." ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya di hadapan mereka begitu pun juga aku. Sopan sedikit lah.
YOU ARE READING
Evandi Wants Sunako [R18+]
RomanceKau boleh bermimpi dan menginginkan menjadi apapun tapi kondisi lah yang menentukan. - Evandi Kosminski Ibuku selalu berkata untuk terus tersenyum dan ceria di tengah kehidupan yang penuh penderitaan ini. - Sunako Ikeda Mengapa kita di lahirkan ? M...