Dia... Rama...

304 2 0
                                    


Rama memang selalu begitu. Dia selalu konsentrasi penuh pada pekerjaan-pekerjaannya. Bagus memang, tapi saking seriusnya, kadang dia lupa bahwa aku yang tunangannya ini sangat haus kasih sayang yang sejak dia mulai bekerja, kasih sayang itu rasanya menjadi paceklik. Sejak kuliah Rama memang selalu berprestasi dan cerdas. Dia bahkan selalu menjabat sebagai ketua, entah ketua himpunan mahasiswa, atau ketua panitia acara kampus. Duh, kok ada ya orang seperti Rama. Sebenarnya aku harus bangga pada kapasitas otak Rama yang brilian, mengingat aku termasuk perempuan invicible di kampus. Ya, aku cuma mahasiswi 'biasa banget' di kampus yang indah ini. Aku memang punya banyak teman, hanya saja bukan sekumpulan anak-anak cerdas seperti Rama dan teman-temannya.

Hari ini, harusnya jadi hari perayaan 2 tahun jadian kami. Bukannya mau sok drama, tapi buatku hari ini harus ada sekedar perayaan kecil. Dan Rama masih di kantor sampai hampir jam 8 malam, ugh. Rasanya ingin deh ke kantornya dan menghancurkan acara rapatnya itu. Come on, naluri sinetronku sudah meraung-raung minta dituruti. Tapi, Rama memang tipe cowok yang tidak begitu peduli pada hal-hal yang katanya lebay itu. Begitulah dia, kadang membuatku gerah saat dia berpikir "rasional" dan melupakan "rasa".

Bagaimana pada akhirnya aku dan dia bisa bersama? Ceritanya panjang...

Sweet PopcornWhere stories live. Discover now