Karena Aku Mencintaimu.

153 1 0
                                    

"Ini semua tidak benar Ram..."

"Kamu kenapa? Maksud kamu apa?"

"Kita udah nggak bisa meneruskan pertunangan ini lagi..." Rama sangat terkejut.

"Apa maksud kamu? Ada masalah apa? Kamu bisa cerita kan ke aku?"

"Aku nggak mungkin lagi mendampingi kamu lagi Ram."

"Tapi kenapa? Kita pacaran bukan sehari dua hari Sas. Dan memutuskan pertunangan tentu tidak semudah itu. Ada keluarga kita, Sas."

"Aku yang akan bilang sama keluarga kita, Ram. Aku akan minta maaf meski setelah itu mereka akan membenciku."

"Kenapa sekarang kamu bisa tiba-tiba mengatakan hal seperti ini? Apa yang terjadi sama kamu?"

"Aku salah Ram, aku nggak pantas untuk kamu."

"Nggak pantas? Apa sih maksud kamu?" Aku terdiam. Tanpa sadar air mataku menetes. Rama kebingungan.

Maafkan aku Ram, aku jahat, aku tidak pantas...

"Kenapa Sas?"

"Aku...aku udah sangat bersalah sama kamu Ram. Kamu berhak mendapatkan perempuan yang lebih baik dari aku. Yang lebih bisa menyayangi kamu sepenuh hati."

"Sas, tolong jawab aku sekarang. Apa maksud kamu?"

Saat ini perasaanku benar-benar tak menentu, hatiku terasa hancur. Aku harus meninggalkan pria yang aku cintai ini, yang sudah beberapa tahun ini menjadi seseorang yang menggenggam tanganku, melindungiku dari semua yang akan menyakitiku. Aku tidak lagi punya keberanian untuk tetap berdiri di sisinya. Aku merasa tidak berhak lagi mengikat pria baik ini.

"Ram...aku sudah mengkhianati cinta kamu..."

Air mataku terus menetes tanpa henti. Ada rasa sakit di setiap butir air mata itu. Ya, bukan hanya menyakiti Rama, aku juga sudah menyakiti diriku sendiri, sangat sakit...

"Apa maksud kamu Sas?"

"Semua perubahan pada diriku yang dulu sempat kamu tanyakan, itu adalah karena aku sudah mengkhianati cinta kamu. Aku mencintai pria lain Ram..."

Rama seperti ditelan amarah dan kecewa. Dia terdiam sesaat, mengatur nafasnya yang sedang tersulut emosi.

"Siapa pria itu Sas?"

"Aku tidak bisa menjawabnya Ram, aku nggak bisa..."

"Siapa...pria itu...Sas?"

Rama benar-benar marah, dan tentu dia sangat kecewa.

"Kamu nggak perlu tahu Ram, yang jelas, aku sudah membuat kamu kecewa. Aku nggak pantas untuk kamu."

"Kenapa kamu bisa jatuh cinta pada pria lain?"

"Karena...karena...kamu nggak pernah bisa meluangkan waktu kamu untuk aku Ram, aku sangat merindukan kamu dan di saat yang sama aku mencari kompensasi dari rasa kesepian itu...."

Aku terdiam sejenak, menghapus air mataku. Rama masih menunggu penjelasanku selanjutnya.

"Sampai aku bertemu dia. Pria lain itu di suatu tempat. Dia datang di saat aku kesepian, dia datang saat aku membutuhkan kasih sayang. Dia membawaku ke dunianya yang begitu berwarna. Dia..."

"Cukup Sas!"

"Maafkan aku Ram..."

Kemudian kami sama-sama terdiam. Rama terus diam dan tampak berpikir, wajahnya tampak kacau. Antara marah, sedih, dan kecewa. Rama mengacak rambutnya kasar.

"Aku memang marah, dan aku kecewa, itu pasti. Tapi Sas, itu bukan berarti pertunangan kita harus berakhir..."

"Apa maksud kamu?" Aku memandang Rama penuh tanya, aku tidak mengerti apa maksud kata-katanya baru saja.

"Aku bisa mengerti dan aku juga bisa memaafkan kamu Sas. Aku sangat menyayangi kamu Sas. Dan aku nggak mau kejadian kemarin memisahkan kita. Aku memang salah, aku nggak pernah memperhatikan kamu, aku sudah mengabaikanmu. Kita mulai segalanya dari awal lagi..."

Aku terkejut dengan sikap Rama. Kenapa dia bisa memutuskan seperti itu sementara aku sudah mengkhianatinya. Kenapa dia memaafkan aku? Kenapa Rama begitu baik? Aku semakin merasa tidak pantas...

"Nggak Ram, aku nggak bisa. Aku merasa nggak pantas untuk kamu. Ini nggak bisa diteruskan lagi..."

"Atau kamu mau bersama dia?" Aku menggeleng kuat.

"Sama sekali nggak Ram, aku sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Aku bahkan sudah lama nggak ada komunikasi dengan dia."

"Lalu kenapa kamu memilih meninggalkan aku juga? Aku bisa memaafkan kekhilafan kamu kemarin Sas, dan kita buka lembaran baru..."

"Aku...aku nggak bisa Ram, pergilah, carilah perempuan yang jauh lebih pantas untuk kamu. Aku nggak bisa lagi meneruskan semua ini. Aku terlalu jahat, dan aku juga kecewa pada diriku sendiri."

"Kamu sudah nggak mencintai aku Sas?" Aku diam, air mataku kembali menetes tanpa aku harapkan. Dadaku terasa sesak saat Rama menanyakan apa aku tidak mencintainya lagi.

"Sas?"

"Aku masih sangat mencintai kamu Ram, aku mencintai kamu sampai aku membenci diriku sendiri..."

"Lalu kenapa kita harus berpisah?"

"Karena aku nggak pantas untuk kamu. Itu saja Ram..."

"Sas..."

"Udahlah Ram, udah. Kita sampai di sini. Maafin aku Ram..."

"Tapi aku sangat menyayangi kamu Sas..." Aku bangkit berdiri dari bangku taman tempat aku dan Rama bertemu, aku kecup pipinya untuk terakhir kali...

"Maafin aku Ram..."

Dan aku pergi...

Meninggalkan Rama dan cintanya untuk selamanya...

Kelak jika kita bertemu lagi, kita lihat apakah masih ada kesempatan kedua untuk kita. 


Aku mencintaimu, Rama...

Sweet PopcornWhere stories live. Discover now