Our Quality Time

8 0 0
                                    

"Hey, banguuuuunnn. Jadi jalan-jalan gak?"
Pagi itu Saka sudah di rumahku, "Hmm.." Aku baru saja membuka mata, "Eh kamu kok udah disini, tumben. Mama mana?" Tanyaku kepada Saka.
"Ada, aku disuruh Mama, katanya 'bangunin aja A, susah si teteh mah di bangunin teh kalau weekend mah', gitu kata Mama. Yaudah aku langsung masuk kamarmu buat bangunin kamu hahaha" Jawab Saka dengan Tawa.
Aku yang memang biasanya menghabiskan waktu liburku untuk beristirahat harus berusaha mengumpulkan energi lebih banyak, karena aku harus bangun, lalu mandi, karena Saka sudah tiba di rumahku.
"Yasudah bentar, aku mandi dulu. Kamu udah sarapan?" Ucapku.
"Udah kok, udah beresin rumah juga tadi. Terus langsung kesini. Udah sana mandi dulu."
"Siap komandan"
Aku pergi mandi, siap-siap lanjut sarapan. Saka pun izin ke Mamaku untuk mengajakku jalan-jalan, Mama mengizinkan.
"Berangkat dulu Mah" Ucapku
"Iya hati-hati ya, kalian. Teteh bawa jaket gak?" Tanya Mama.
"Bawa kok, aku masukin tas Mah."
Kami pamit, cium tangan; "Assalamu'alaikum"

Hari itu kami memutuskan untuk pergi ke tempat yang agak sejuk, hany untuk bersantai, berbincang, menikmati kopi yang hangat dengan harga Rp 3.000,- dan mengomentari beberapa orang asing yang lucu.
"Saka, coba deh lihat ibu-ibu itu. Masa ke tempat gini pake heels. Kalau jatoh terus aku ketawain, boleh gak?"
"Boleh, tapi jangan kenceng-kenceng ya." Ucap Saka.
"Lho?? kenapa??"
"Nanti kamu di omelin, eh gak apa-apa deh kamu di omelin. Dari pada orang-orang disini jadi suka sama kamu."
"Kenapa jadi suka ke aku?"
"Karena ketawamu bagus, lucu. Aku berantem nanti, terus banyak saingan. Kamu mau?" Tanya Saka.
"Kamu kan jagoan, jadi gak apa-apa kalau berantem hahahaha." Ucapku bercanda.
"Aahhh baiklah, karena kamu yang minta."
"Buildnya yang bagus ya, biar MVP." Lanjutku.
"Heeyy emang aku hero di game."
"Hhahahahaha"
Kami tertawa, hingga rasanya hari itu capek sekali karena banyak tertawa.
============================================

"Makan sate enak kayaknya nih yaang." Pinta Saka.
"Kamu lapar?" Tanyaku.
"Enggak. Kayaknya enak aja gitu."
"Huuuuhhh.. Jaiiimm. Kalau lapar bilang aja sih, Kaa." Ucapku menggoda.
"Iya deh aku ngalah lagi." Keluhnya.
"Lelaki pinter, sini sun dulu."
"Bilang aja pengen sun pipiku. Pake ngemodus kaauu."
"Hahahahahahaha.. dari tadiii taauu." Aku pun mencium pipinya, "Yuk, makan sate." Ajakku.
"Come on"

Kami pun mencari tukang sate, lanjut makan, lalu pulang.
Malam ini Saka menginap di rumah. Mama sudah kasih izin juga.

Kami mengahabiskan waktu tanpa rutinitas kami seperti biasa ketika kami tidak bertemu, tapi kami menghabiskan rutinitas kami secara langsung. Bermain game hingga larut malam. Seru sekali.
Sepertinya aku mulai betah dengan rutinitas yang seperti ini. Bahkan tidak ingin semenitpun aku melewatkan hariku tanpa Saka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu Yang MenetapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang