Pagi hari sebuah notifikasi chat sudah menghampiri, rupanya dari Saka; "Selamat pagi, maaf ya semalam aku ketiduran jadi gak sempat pamit. Have a nice day!."
Aku yang sudah lama tidak terbiasa mendapatkan pesan seperti ini di pagi hari, jelas merasa aneh. Tidak biasanya hpku sudah seramai ini pagi-pagi.
Pukul 7 pagi aku biasa berangkat kerja, baru ku balas chat Saka saat itu, "Hey, pagi juga. Maaf baru bales aku lagi di jalan nih mau berangkat kerja, naik jemputan hehe. Kamu udah berangkat?." Terasa langsung akrab rasanya, seperti sudah lama saling mengenal. Hingga aku sampai di pabrik, kami masih asyik saling berbalas chat, sekedar saling mengenal kesibukan dan tugas di masing-masing tempat kerja.Sore pun tiba, rasanya tidak terasa hari itu ku lewati. Seru sekali mengenalnya. Sempat aku bercanda dengannya, ku bilang; "Lain waktu kalau nunggu Pak Beny, bawa cemilan ya Pak. Biar gak bete disini nunggunya." Dia hanya mengiyakan candaanku. Dan entah bakal dituruti atau enggak, aku tidak terlalu peduli karena itu hanya bercandaan.
Malamnya kami masih chat, ternyata dia menawarkan diri untuk bisa pulang kerja bersama sabtu siang nanti. Hari sabtu aku masih masuk kerja seperti biasa, bedanya hari sabtu itu masuk kerja hanya setengah hari, jadi tidak makan siang dan langsung pulang.
=========================================
Di hari sabtu pagi, Teh Lita bertanya; "Kamu masih chat sama Saka?", "Masih, teh. Siang ini dia ngajak pulang bareng hehe. Katanya dia mau jemput aku di depan." Jawabku.
Siang sebelum pulang, Teh Lita menanyaiku lagi, "Jadi Saka jemput?", "Jadi teh, dia udah di depan, aku nebeng baba sih sampe depan. Ayok bareng aja teh dari pada jalan kaki, panas. Lumayan kan sampe mess." Ajakku kepada Teh Lita. "Oke boleh" sahut Teh Lita.
Ya, Lita tinggal di mess milik pabrik, karena dia perantau, Lita orang asli Pekalongan yang sudah bekerja disini selama 3 tahun, masih single perawakannya kecil, agak jutek, dan sering ketus ketika dia badmood. Aku memakluminya karena ya kita berteman, jadi harus saling mengerti, begitu prinsipku.Pukul 11.55 Saka sudah menungguku di depan gerbang pabrik, pukul 12 tepatnya, aku pulang bersama baba, baba adalah atasanku dari Department Utility, Nama lengkapnya Andri Haris. Aku memanggilnya baba karena enak aja buat diajak curhat, dan usianya tidak terlalu jauh dengan ibuku. "Udah ba, aku turun disini." Ucapku.
"Lho? Dijemput siapa dek?" Tanya baba,
"Aku pulang sama temanku, namanya Saka kebetulan searah." Ucapku.
"Ohh ya sudah saya duluan ya dek, kamu hati-hati. Langsung pulang ya, jangan kemana-mana lagi." Sahut baba dengan pandangan khawatir."Iya ba, makasih. Baba hati-hati juga ya dijalan. Salam buat ibu. Assalamu'alaikum." Akupun cium tangan baba dan turun dari mobil penuh aksesoris Anime itu.
Saka menungguku di dalam sebuah mobil Nissan berwarna abu-abu, aku masuk dan langsung membuka obrolan, "Hey, maaf ya lama nunggu";
"Gak papa kok, santai aja. Makan yuk, kamu belum makan pasti kan?" Tanyanya seolah menebak pikiranku,
"Ayok! Kebetulan aku udah lapar banget, mau makan dimana?" Tanya ku.
"Terserah kamu, kamu maunya dimana?" Dia malah menanyaiku balik. "Hmm.. ke wanayasa yuk sekalian refreshing. Mau?" Ajakku. Setelah agak berdebat kecil disepanjang perjalanan, akhirnya kami menuju wanayasa untuk makan, betul saja kami benar-benar menikmati saat itu. Dia bertanya "Kamu masih sendiri?".
Aku terkejut sekali saat itu, dia yang dari tadi banyak diam dan hanya menikmati aku yang terus berbicara tiba-tiba saja menanyaiku dengan pertanyaan yang sedikit privasi, aku bingung mau menjawab apa, aku hanya bisa menanyai dia kembali; "emang kenapa? Kok tiba-tiba nanya begitu?".
"Ya gak apa-apa. Aku ingin mengenalmu lebih, boleh?" Ucap saka to the point.
"Gila nih laki, to the point banget sih" pikirku, tapi tidak ku ungkapkan, aku hanya bisa menjawab; "boleh kok, lagi pula aku masih sendiri."Saka tidak menjawab apa-apa lagi selain tersenyum, oh Tuhan, manis sekali senyumnya.
Acara makan siang kami akhirnya selesai, dan kami jalan pulang. Kurang lebih 45 menit perjalanan dari Wanayasa menuju Purwakarta, badan sudah lelah bekerja, perut kenyang, naiklah ke mata, matapun berat, ngantuk sekali. Sepanjang perjalanan pulang, aku hanya bisa diam sambil mendengarkan musik, karena sangat ngantuk, aku pun tidur. Saka mulai berani iseng, dia mencoba memfoto aku waktu tidur, perhatian-perhatian kecilnya membuatku tertarik, dari mulai mengecilkan AC Mobil, dan menyelimutiku dengan jaketnya, sangat berkesan. Terima kasih Saka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Menetap
RomantizmCerita cinta tentang seorang wanita bernama Anaphalis Javanica (Ava) dengan seorang pria bernama Saka. Lelaki yang bisa membuat dia tertarik begitu saja hanya karena sifatnya yang acuh tak acuh.