Suatu sore di hari kamis, aku sedang berbincang santai dengan seorang rekan di kantorku. "Ini orang yang mau ambil dokumen mana sih? Dari pagi di tungguin gak dateng-dateng." Ucap rekan kerjaku bernama Lita. "Sabar aja dulu bentar teh, itung-itung nunggu pulang hehe." Ucapku. "Ya bukannya gitu, bentar lagi kan jam pulang, harusnya dia tau dong." Ucap Lita. Tidak lama itu orang yang sedang kami perbincangkan pun tiba, mengetuk pintu kantor di sertai senyuman manis, ternyata dia seorang lelaki berkulit coklat yang sudah beberapa hari dari semenjak aku mulai kerja disini, aku sering melihat dia berkunjung ke kantorku untuk bertemu dengan atasanku.
"Selamat sore bu, maaf, saya mau ngambil dokumen yang Pak Beny titip." Ucapnya langsung to the point. Teh Lita yang sedari tadi sudah menggerutu gara-gara dia yang telat datang langsung memberikan dokumen yang di maksud tanpa basa-basi, aku hanya bisa tersenyum. Setelah memberikan dokumen tersebut, Lita langsung pergi meninggalkan kami, "Saya duluan ya, udah jam pulang. Ava jangan lupa kunci ya pintunya, saya tunggu di tempat absen."
"Iya teh" jawabku, kemudian aku basa-basi kepada lelaki yang masih duduk di kantorku tersebut, "Pak, ini udah jam pulang, maaf ya mau aku kunci pintunya, bapak masih betah disini?" Tanyaku kepada lelaki tersebut, dia pun menjawab "sebentar bu" dengan logat jawanya yang khas. Aku tunggu dia yang sedang mengecek dokumen tersebut; "sudah pak? Ayok! Aku mau pulang pak, atau bapak mau di kunci aja disini?" Ucapku diiringi senyuman. "Wah enggak dong, ya sudah saya pulang. Makasih ya" sahutnya, "Iya pak, sama-sama, maaf ya" ucapku sekali lagi. Dia pergi berjalan meninggalkan ruanganku, dan aku pun menemui Teh Lita yang sedari tadi menungguku di tempat absen kemudian pulang.
=========================================Malam hari sekitar habis isya, tiba-tiba hpku berbunyi, ternyata ada sebuah notifikasi chat masuk dari nomor yang tidak di kenal dari seseorang yang bernama Saka, berisi; "Assalamu'alaikum bu, selamat malam. Perkenalkan saya Saka. Saya yang tadi sore yang ibu usir dari ruangan, maaf bu sebelumnya saya merasa tidak enak ketika ibu secara tidak langsung mengusir saya dari ruangan sore itu. Saya bisa saja mengadukan perlakuan ibu kepada atasan ibu atas perlakuan ibu terhadap tamu. Terimakasih."
Aku yang membacanya dengan santai lalu tak langsung ku balas, aku tanya Teh Lita saat itu melalui chat; "Teh, ini Saka chat aku dia dapet nomorku dari teteh?", Tidak harus menunggu lama untuk sebuah balasan chat dari Teh Lita; "Iya, tadi dia juga chat aku buat minta nomor kamu, katanya dapet nomorku dari Pak Beny. Yaudah langsung aku kasih aja, kayaknya dia pengen kenal lebih deh sama kamu." Balasan dari Lita membuatku tersenyum kecil, kemudian aku balas pesan singkat tersebut; "Wa'alaikumsallam, iya salamat malam pak. Maaf atas perlakuan aku tadi, gak bermaksud mengusir kok. Cuma tadi kan sudah jam pulang pak, saya juga ada janji pulang saat itu, maaf ya pak sekali lagi." Menurutku, apa yang aku lakukan sudah benar karena selain minta maaf, aku juga memberikan dia sebuah alasan kenapa aku terlihat terburu-buru. Ternyata chat berlanjut, bukan tentang masalah waktu sore. Dia ingin mengenalku lebih lanjut.
Chat berlanjut hingga setelah pukul 10 malam, chatku tiba-tiba tidak di balas lagi oleh Saka. Mungkin dia tidur pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Menetap
RomansaCerita cinta tentang seorang wanita bernama Anaphalis Javanica (Ava) dengan seorang pria bernama Saka. Lelaki yang bisa membuat dia tertarik begitu saja hanya karena sifatnya yang acuh tak acuh.