< Author POV >
Jam 11 pagi di kediaman Anantosena.
Allyn terlihat bersandar di kursi duduk Diga sambil membaca data dokumen tentang Riza, bersama Diga yang duduk disana.
"Kau menyadari keanehan pada informasi ini?" tanya Allyn tanpa menatap.
"Sangat. Ini benar-benar aneh.." Diga menaruh dokumen tersebut ke meja kerja pribadinya, tangannya mengusap kedua mata yang sudah kelelahan. Allyn cuma melempar dokumen yang ia baca lalu memeluk Diga dari belakang.
"Apa sesulit itu 'menahan' Amnesty, sayang?" nada bicara Allyn berubah saat menanyakan itu.
"Tidak seperti Chaos, Amnesty berbeda. Kode Nama itu adalah kekuatan murni dari Menara Kebenaran dan sangat bertolak belakang dengan Chaos. Aku.."
Allyn mencoba membuat Diga nyaman dengan kekuatan waktunya, meniadakan kelelahan. Tidak lupa memijat kedua pundak itu yang terasa sangat kaku.
"Berjuanglah.."
"Aku tahu. Ini demi Rianna.."
"Kembali ke masalah Riza. Apa yang aneh dengannya?"
"Pertama, sifatnya berubah dan seperti orang lain. Kedua, kekuatan Author yang ia miliki tidak seperti dulu. Dia membutuhkan syarat untuk menggunakannya dan kita tidak tahu itu.."
"Tapi sekali Riza menggunakannya ia dapat membunuh Penggunaan Kekuatan hanya dengan menulis nama mereka. Seperti death note.."
"Alasan ketiga adalah ibunya dan keempat Lieza.."
"Itu adalah tanggungjawab kita karena... Anak kitalah yang telah membunuh mereka berdua!"
< SKIP POV >
Sementara itu diluar ada Locrym yang bersih-bersih taman, kita bisa melihat banyak debu di pakaiannya akibat serangan dadakan kedua majikan Locrym yang guyonannya gagal mencairkan suasana.
"Aku senang tuan dan nyonya jadi akrab sekarang.." gumamnya mengintip Allyn serta Diga menggunakan Kode Nama Eyes.
""........""
"Hm?"
Locrym merasa ada yang menatap ke arahnya namun taman damai seperti biasa. "Apa aku salah rasa.?"
Kemudian pintu terbuka, Allyn dan Diga keluar bersamaan dalam pakaian formal mereka.
"Tuan dan nyonya mau kemana?"
"Aku dan Allyn mau pergi ke kantor. Ada yang harus kami periksa disnsa.."
"Benarkah?"
"Kalau begitu jaga anakku selama kami pergi, Locrym.." pesan Allyn.
"......."
"Ada apa? Kenapa kau diam?" bingung Diga.
"Tidak-tidak. Hanya saja..bukankah seharusnya jaga 'Rianna' bukan 'anakku'. Kalian gagal menyamar sebagai kedua majikanku.."
"" ??!! ""
Kedua peniru ini(?)... Langsung menyerang butler Anantosena ini. Sayangnya mereka kalah cepat. Kedua kepala peniru ini dipenggal oleh pedang laser merah milik Locrym.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supernatural Powers NEXT OverCode
Fantasía~Season 1~ Genre : Action, Conflict and School Organization. Di sebuah sekolah besar, terkenal sebuah klub yang berisikan empat orang siswa Sekolah Tinggi Pengguna Kekuatan atau STPK. Mereka mendirikan klub itu untuk membantu pihak sekolah yang kesu...