Aku pun membawa mayat Fred dan Tom yang ku ikat dengan sabuk pengaman kursi belakang. Aku bingung harus pergi kemana, lalu aku mengisi bahan bakar satu galon terakhir Rooter kami, dan mulai mengendarai Rooter tanpa arah dan tujuan.
Kemudian terbesit di pikiranku untuk kembali ke tebing tempat aku dan teman - teman ku jatuh dari terjangan badai kemarin, disana menurutku tempat yang sangat strategis untuk jemputan mengetahui keberadaanku.
Dalam perjalanan ke tebing tersebut, aku melihat ada benda berkilau di permukaan disamping batu besar yang menjulang, aku pun segera memberhentikan Rooter dan menghampiri benda apa itu. Dengan sangat hati - hati kuhampiri benda berkilau itu dan saat dekat membuatku tercengang. Ternyata itu mayat Mathew yang keadaanya tanpa kaki kirinya, kaki kirinya hilang mungkin karena jatuh dan menghempas keras di batu besar disampingnya. Kemudian aku berjalan disekitar untuk mencari potongan kakinya, dan benar sekali, kakinya berada 5 meter di atas kepalanya.
Aku menggedong mayat Mathew dan membawa potongan kaki kirinya dengan tanganku. Kumasukan Mathew ke kursi kanan depan Rooter, kuikat dengan sabuk pengaman, dan aku melanjutkan perjalananku menuju tebing.
Sesampainya di tebing, aku mencoba menghubungi Kantor NASA dan menanyakan jemputanku, pihak NASA bilang jika jemputan sudah 66 hari lalu pergi. Disitu aku seperti kehilangan harapan, karena seharusnya hanya 63 hari jemputan datang, kemudian aku membuang radio komunikasi Tom ke tepi jurang.
Aku memanjat Rooter dan berteriak karena mungkin aku tak akan dimakamkan dibumi tempatku lahir.
Berselang beberapa menit, angin kencang mulai datang lagi, namun bukan badai yang datang, tapi Soyuz segar datang kepadaku. Mereka mendarat tepat disamping Rooter kami, dan mendarat dengan mulus berbeda dengan nasib Soyuz kami waktu itu.
Soyuz baru itu membawa 4 kru dan 2 pilot, kopilot nya. Mereka membawa tubuh ku dengan tandu kedalam Soyuz baru itu. dan memasukan Rooter yang berisi mayat teman - temanku didalamnya. Aku merasa haru saat tubuh ku di tandu dan kulihat Rooter kami yang sudah benar - benar tak layak jalan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST CONTACT
Science FictionSaat Harapan Beroda Bulat Perjalanan Adam dan 3 orang temanya menyusuri liar dan kerasnya " Atlas ", Planet tak dikenal dalam misi Atlas