Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Miss. Typo bertebaran
▪
▪
▪
Histeris. Teriakan nyonya Jung menggema. Pagi ini jaehyun ditemukan dimana pun. Ia sudah mencari kemana-mana namun tak mendapatinya.
"—yunho, kau harus mencarinya. Jaehyun-ie pasti disana." Sembab, kelopak mata agak memerah karena terlalu banyak menangis.
"Sabar, sayang." Tuan Jung menghembuskan nafasnya panjang, menghilangnya anaknya untuk sekali lagi membuat kepala berdenyut hebat.
Ribut-ribut diluar membuat keduanya pergi untuk melihat. Dan mendapati jaehyun dengan tatapan seperti anak kecil menatap polos ke arahnya.
"Mama," jaehyun tersenyum menampilkan deretan gigi berwarna putih dan lesung pipit, menambah pesona lelaki muda itu.
Helaian rambut nyaris memutih seluruhnya.
Nyonya Jung memeluk anaknya dengan perasaan lega. "Kau kemana saja? Mama mencarimu."
"Hanya pergi bermain sebentar." Jaehyun melirik sekilas ke arah kanan. Taeyong masih disana, melambaikan tangan padanya. "Ayo masuk, aku lapar."
Walau masih dengan pertanyaan yang menggantung dan memenuhi pikirannya. Untuk sesaat dia melupakannya. "Harus makan banyak ya."
"...uhmm."
▪
▪
▪
Doyoung dengan kantung mata yang semakin tebal. Terus memeriksa deratan baris dalam buku. Mencoba menemukan misteri lainnya yang tersembunyi.
Kedua kelopak mata melebar, "Tae il, aku menemukannya." Doyoung menyadari ada maksud tertentu dari setiap deretan. Dia mengotak-atik kalimat dan menemukan jawaban.
"Dia adalah Limitless, sosok yang ditugaskan untuk memberikan keberuntungan kepada manusia. Limitless dulunya adalah manusia dengan kelebihan khusus, manusia yang memiliki keabadian. Secara turun temurun diturunkan kepada keturunan mereka.."
Sebutan yang tepat untuk sosok yang membawa Jaehyum pergi adalah Limitless. Namanya bukanlah moon goddess seperti yang didengar.
"Setiap 'mereka' bisa merubah seseorang menjadi abadi, hal ini ditandai dengan perubahan warna helai rambut. Namun efek dari keabadian adalah hilangnya semua ingatan dan kenangan indah selama menjadi manusia. Bahkan mereka nyaris melupakan semuanya, sahabat dan orangtua.."
