Bagian XI

3.7K 596 28
                                    

Miss. Typo bertebaran

KERUTAN samar terbentuk di dahi Jaehyun, jemarinya bisa merasakan dingin yang merambat perlahan dari kulit taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KERUTAN samar terbentuk di dahi Jaehyun, jemarinya bisa merasakan dingin yang merambat perlahan dari kulit taeyong. Mereka berjalan cukup lama saat ini, malam semakin larut dan semakin sunyi.

Pepohonan bergerak bersama hembusan angin yang menyapa kulit. Bunyi ranting menjadi suara pelengkap disetiap langkah. Aroma basah masuk ke dalam penciuman. Secara perlahan kabut mulai bergerak menutupi sebagian tempat.

"Tae—apa ini tidak terlalu jauh?" Jaehyun menengok ke belakang, jalan yang baru dilewati tidak terlihat karena tersembunyi dalam kegelapan.

Bulan hanya menyoroti mereka berdua, bunyi suara hewan malam seolah menjadi ratapan. "Tidak jauh, ini sangat dekat dengan rumah. Kau tidak perlu khawatir." Ujar Taeyong. Padangan matanya lurus ke depan, ia menyadari secara perlahan energi kehidupannya bergerak masuk ke dalam tubuh jaehyun.

Menahan perubahan yang terjadi dalam tubuh jaehyun secara diam-diam, mencegah kematian datang lebih cepat. Taeyong ingin melakukan sesuatu sebelum ia mengantikan tempat itu; seseorang yang seharusnya membuka pintu kematian adalah dirinya.

Semua berawal dari perasaan ingin memiliki, semua berawal dari keserakahan. Di kehidupan sekarang ia juga hampir mengambil kehidupan jaehyun. Terkadang Taeyong ingin bertanya pada pemilik kehidupan—apa tidak cukup semua kesepian ini?

Butuh berapa kali Jaehyun untuk bereinkarnasi sampai mereka bisa bersama?

"Taeyong, kau tidak akan meninggalkanku 'kan?" Sebuah pertanyaan meluncur begitu saja, jaehyun mengalami sesuatu yang tidak diketahui oleh Taeyong. Ingatannya tentang wajah Taeyong mulai menghilang, wajahnya terkadang menjadi sangat asing; hanya dengan mendengar suara Jaehyun mengetahui apa itu taeyong atau bukan.

"Aku akan melanjutkan perjalananku. Jangan merindukanku Jung Jaehyun." Bohong Taeyong, ia tak ingin jaehyun mengetahui yang sebenarnya terjadi. Biar duka ini hanya akan menjadi dukanya.

Langkah kaki terhenti, "Kenapa tidak tinggal disini saja, apa memang kau harus pergi?" Tubuh tersontak saat taeyong melangkahkan kakinya kembali. Bunyi ranting patah mengakhiri perjalanan mereka. Sebuah lapangan luas dengan ratusan bunga mekar yang berjejer di setiap sudut.

"Jika aku tidak melanjutkan perjalananku, berapa banyak keberuntungan yang terbuang percuma." Taeyong berputar mendorong pelan tubuh jaehyun untuk duduk di antara bunga-bunga. "—kita tidak bisa bersama lebih lama lagi. Aku harap kau mengerti."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Limitless | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang