Irene pov
Apa lebih baik aku taruh diminuman nya saja ya. Ah terserah lah semoga ini bekerja.
Nah itu dia.
"Kim taehyung" aku memanggil namanya dengan sangat berwibawa.
"Apa?"
"Apa kau sedang berjaga?" Tanya ku santai. Padahal ingin sekali ku tebas kepala nya dengan pedang. Se enak nya aja berbicara seperti itu pada ku.
"Apa kau tidak punya mata?"
Aku hanya menghembuskan nafas ku sebagai jawaban.
"Ini untuk mu. Pasti kau lelah"
"Pasti kau memberikan ku racun kan?" Sial dia membaca jalan pikiran ku. Tapi sebenar nya bukan racun yang ku masukan kedalam minuman itu.
"Jangan asal menuduh ya"
"Jangan kau pikir saya ini bodoh!"
"Terserah lah. Kalau tidak mau biar saya bawa lagi minuman ini"
Sial gagal kan. Ku kira manusia aneh itu akan berhasil ku kelabuhi.
Kalau kaya gini bagaimana nasib ku.Irene pov end.
"Jisoo" jisoo yang terpanggil hanya menoleh kan wajah nya dengan malas ke arah ibu tiri nya.
"Apa saja yang kau lakukan malam itu anak ku?" Tanya jessica dengan senyuman diwajah nya yang masih terlihat sangat muda.
"Pasti kau tau. Ini semua memang rencana mu ibu!" Jisoo sudah tidak perduli lagi dengan yang namanya tatakrama.
"Sayang jangan bicara seperti itu. Jika kau cepat mendapat kan keturunan, semakin cepat juga aku menambah kekayaan" jisoo menatap sinis wajah ibu nya itu. Sungguh jisoo tidak habis pikir dengan kelakuan ibu tiri nya ini.
"Itu sama saja kau menjual ku jessica-ssi"
"JISOO!"
"Apa kau tidak senang jika aku memanggil mu begitu?" Tanya jisoo sinis.
"Kau sudah kehilangan akal hah!?"
Jisoo hanya membuang muka nya. Jisoo terlalu muak melihat wajah ibu tiri nya.
"Iya kenapa? Kau takut kan jika aku tidak mengakui mu sebagai ibu kau tidak akan bisa merasakan harta ku?"
"Kurang ajar!"
"Silahkan pergi dari kamar ku sekarang juga jessica-ssi sebelum ku meminta mu untuk keluar dari kerajaan appa ku"
Jissica pun pergi dia mulai merasa jengah dengan sifat jisoo yang semakin hari semakin membuat nya kesal.
Jissaca hanya takut jika sewaktu-waktu jisoo akan melakukan hal yang selama ini tidak dia lakukan.
"Aku harus mencari cara agar anak itu kembali menurut dengan ku" setelah itu jessica pergi dengan menutup pintu kamar jisoo sedikit dibanting.
Irene yang seperti orang bermain petak umpet. Mengendam endam datang ke dapur hwarang.
"Maaf tuan putri. Apa yang sedang kau lakukan disini?" Seorang pramu saji pun yang melihat gerak gerik mencurigakan dari irene pun mencoba bertanya.
"O itu sa saya sedang. Ah itu saya ingin membantu menghantarkan makanan untuk hwarang. Iya" jawab irene sedikit gugup.
Pramusaji dan koki yang berada didapur pun hanya ber oh ria. Namun irene terap mendapat tatapan aneh.
Pasal nya baru kali ini irene mau masuk kedapur yang seperti ini. Karena irene paling anti masuk kedalam dapur hwarang karena isi nya pria semua.
"Jadi bagaimana? Saya boleh kan membantu?"
"Ah iya putri kau boleh" akhir nya irene mendapatkan izin dari sang kepala dapur.
"Yang ini untuk meja mana?" Tanya irene sumringah.
Sebenar nya irene malas melakukan ini apa lagi dia sangat benci melihat tatap pria kurang belayan yang berada disini.
"Itu untuk meja disana. Yang berisikan 3 orang" tunjuk sang kepala koki. Dengan perlahan irene mengangkat nampan itu.
Namun secara diam-diam irene telah memasukan sesuatu kedalam minuman salah satu gelas tersebut.
"Maaf ini makan kalian" ucap irene dibuat seramah mungkin.
"Wah tuan putri tidak biasa nya anda disini?" Ucap minho dia cukup terkejut melihat irene mau melakukan pekerjaan rendahan.
"Ah itu saya hanya sedikit membantu"
Sedang kan disamping minho taehyung sibuk melamun. Entah lah apa yang sedang dia pikir kan.
Lalu irene memberikan makanan dan minuman didepan mereka.
"Selamat menikmati"
"Terimakasih tuan putri" lalu mereka menunduk.
"Taehyung cepat makan. Nanti kita keburu kehabisan waktu"
Taehyung hanya mengangguk.
Dan menyantap makanan nya tanpa merasa curiga sedikit pun."Bagus habis kan dan minum lah yang banyak air itu"
"Jisoo" panggil taehyung.
"Iya tae ada apa?" Tanya jisoo dan berjalan menuju taehyung. Yang tampak tidak sehat.
"Seperti nya gue harus balik ke asrama. Kepala gue pusing banget"
Jisoo yang terlihat panik mencoba mengecek suhu tubuh taehyung.
"Perlu ku antar tae?"
"Tidak usah gue bisa sendiri"
Setelah itu taehyung keluar kamar putri jisoo dengan memegang kepala nya yang terasa sangat berat.
Saat di pintu belakang taehyung benar-benar merasa ada yang salah dengan tubuh nya.
Sedetik kemudian dia terjatuh tidak sadarkan diri.
"Akhir nya ini berjalan sesuai rencana"
Seseorang itu yang melihat taehyung tidak sadarkan diri langsung menyuruh 2 orang lain nya untuk membawa taehyung.
Kamar hwarang.
"Kemana taehyung?" Minho sejak tadi gelisah. Ini sudah jam 2 pagi seharus nya taehyung sudah balik ke sini dari jam 10.
Tapi sampai saat ini belum balik. Minho mencoba berfikir jernih. Tapi tetap tidak bisa, masalah nya tidak biasa nya dia belum pulang.
"Kemana anak itu?"
"Akhir nya rencana ku berjalan"
Irene ya pelakunya irene."Cepat foto!" Perintah nya pada anak buah nya.
"Bagus ini sebagai bukti. Dan kalian berdua tutup mulut kalian dan ini bayaran kalian"
"Baik putri. Kami permisi"
Irene pun kembali naik ke ranjang yang sedang di tiduri oleh taehyung.
"Kau tampan jika dilihat dari dekat. Tapi seperti nya kau tidak menyukai ku, ku lihat kau lebih tertarik pada jisoo" setelah itu irene membelai dada taehyung.
"Badan mu cukup bagus. Aku tidak sabar mendapat kan mu"
Irene pun menutup matanya dan memeluk tubuh taehyung dengan lancang nya.
Tau ah kesel....
Maaf yaa lama update sebener nya uda aku tulis tapi saking sibuk nya jadi terantar.
Tapi terimakasih yang masih setia nunggu.
#vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Castle woman {Vsoo Or Taesoo}
Teen FictionApa yang partama kali kamu rasakan saat kaki mu menyentuh tanah? rumput? daun yang kering? bagaimana perasan mu saat bisa melihat dunia luar? mungkin sebagian orang akan menganggapnya biasa. tapi berbeda dengan ku, setelah hidup 19 tahun aku baru d...