Sakura berjalan melewati beberapa murid yang ia temui dengan menundukkan kepalanya,bukan sapaan selamat pagi atau sapaan hangat lainnya,yang ia dapat hanyalah umpatan juga makian.
"Kenapa sekolah ini menerima murid seperti dia?"
"Orang seperti dia tidak pantas ada disini"
"Sekolah sebagus ini bisa-bisanya menerima tikus seperti dia"
"Aku pikir dia bukan tikus,tapi kecoa"
Itulah beberapa komentar pedas mengenai dirinya,dan ia mengalami kejadian seperti ini sudah hampir tiga tahun.
Ia tidak pernah melawan sekalipun,jika ia melawan sama saja dengan mencari perkara dengan murid satu sekolahan,ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika satu sekolah mengerjainya.
Sakura terus berjalan menuju kelasnya,hingga didepannya ia melihat kelompok yang ia ingin sekali hindari,yaitu Karin,Shion,Konan,juga Tayuya.
Karin terus berjalan dengan angkuh,diikuti oleh ketiga temannya tepat dibelakangnya,yang seolah-olah ia seperti permaisuri yang diikuti oleh dayang-dayangnya.
Karin menyeringai saat melihat Sakura tepat didepannya,dengan segaja Karin menyenggol bahu Sakura dengan keras yang membuat Sakura terjatuh.
"Ups" Ucap Karin seraya menutup mulutnya.
"Aku tidak sengaja maaf" Ucap Karin seolah-olah menyesal.
"Ya ampun Karin bukankah lensa kacamatamu baru saja diganti beberapa hari yang lalu? Bagaimana bisa kau tidak melihat dia dengan jelas?" Ucap Tayuya ikut memainkan drama yang menurut Sakura menjijikan.
"Ayolah Tayuya siapa yang mau melihat manusia menjijikan seperti dia ada disini?" Ucap Konan.
"Ah...Sakura maafkan teman-temanku atas komentar pedas mereka,terkadang mereka tidak bisa menahan mulut mereka" Ucap Karin yang membuat teman-temannya tertawa.
"Sakura apa kau sudah mandi? Sepertinya belum" Tanya Shion kemudian.
"Kenapa kau berkata seperti itu Shion?" Tanya Konan pura-pura penasaran
"Apa kalian tidak mencium sesuatu? Baunya seperti tikus yang berada diselokan sebelah rumahku" Ucap Shion yang membuat Karin tertawa dengan keras.
"Sepertinya kau harus mandi tikus got,ups maksudku Sakura,benar bukan Karin?" Ucap Shion.
"Aku suka idemu Shion" Ucap Karin.
"Bagaimana Sakura? Kau mau bukan menerima kebaikan kami hari ini?" Tanya Karin tepat didepan wajah Sakura yang masih terduduk.
"Kau jangan menolak Sakura,jarang-jarang orang lain menerima perlakuan baik seperti ini dari kami" Ucap Tayuya.
"Shion Konan" Ucap Karin memberikan kode yang langsung dimengerti oleh keduanya.
Shion dan Konan langsung memegang kedua tangan Sakura dan menyeretnya ke tengah lapang.
"Karin...aku mohon jangan...tolong lepaskan aku..." Ucap Sakura memohon seraya memberontak mencoba melepaskan cengkraman dikeduan lengannya.
"Tayuya" Ucap Karin,seolah mengerti,Tayuya langsung berjalan meninggalkan mereka menuju toilet.
Sementara itu dari lantai dua terlihat tiga orang siswa yang tengah melihat pertunjukan dari sana dengan raut wajah yang berbeda-beda.
"Sepertinya hiburan dipagi hari akan dimulai" Ucap seorang pria berambut kuning yang diketahui bernama Naruto.
"Hn" Ucap teman Naruto bernama Sasuke sambil bersidekap dada.
"Aku tidak mengerti,kenapa mereka begitu kejam memperlakukan Sakura,padahal dia tidak berbuat apa-apa" Ucap seorang perempuan tepat disamping Naruto.
"Kenapa kau membelanya sayang?" Tanya Naruto kemudian merangkul pundak perempuan itu.
"Aku bukan membelanya,hanya saja...aku merasa ada yang salah"
"Kau tidak perlu peduli padanya Hinata" Ucap Sasuke.
"Tapi aku rasa semua ini salah,sekarang aku bertanya pada kalian berdua kenapa kalian membencinya? Padahal dia tidak pernah sekalipun mengusik kalian?" Tanya Hinata seraya menatap kedua temannya,dan tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut keduanya.
"Lihat? Bahkan kalian tidak bisa menjawab pertanyaanku" Ucap Hinata kesal.
"Dia berbeda dengan kita,status sosialnya saja berbeda,dan jangan lupakan satu hal tentang keluarganya,ibunya adalah seorang pekerja malam,dan dia lahir tanpa seorang ayah yang mungkin entah siapa ayahnya" Ucap Naruto.
"Tapi itu kesalahan orang tuanya,tidak ada sama sekali hubungannya dengan Sakura" Ucap Hinata membalas perkataan Naruto.
"Hinata sudah cukup,aku tidak mau membahas hal ini lagi,dan aku tidak mau kau dekat-dekat dengan dia" Ucap Naruto tegas.
"Terserah" Ucap Hinata kemudian meninggalkan Naruto dan Sasuke disana.
...
Sakura digiring ketengah lapangan kemudian dilempar begitu saja dengan keras,yang membuat Sakura terjatuh dengan lutut yang menggores lapangan.
"Akh..." Rintih Sakura saat lututnya terasa perih karena bergesekan dengan tanah lapang yang keras,dan benar saja lututnya berdarah.
"Saatnya mandi Sakura" Ucap Karin menyeringai.
"Apa aku terlamabat?" Tanya Tayuya yang baru saja datang dengan satu ember penuh air.
"Tidak,kami baru saja mulai" Ucap Konan.
"Hey teman-teman" Teriak Karin yang membuat siswa-siswi yang ada disana langsung menghampirinya,kemudian berbaris membuat lingkaran,dengan Sakura,Karin,juga teman-temannya tepat ditengah-tengah mereka.
"Hari ini aku tengah bahagia,jadi dengan kemurahan hatiku aku akan memandikan anak ini" Ucap Karin lantang yang langsung disusul tawa dari anak-anak yang kini tengah mengelilingi Sakura,Karin,dan ketiga temannya.
Dengan seringai yang masih terpatri di wajah Karin,ia mengambil ember dari Tayuya dan langsung mengguyur Sakura yang masih bersimpuh ditanah.
Suara gelak tawa terdengar jelas ditelinga Sakura,betapa mirisnya ia,tidak ada satu orangpun yang mau menolongnya,jangankan menolong mendekatinya saja tidak ada.
"Aku rasa untuk saat ini cukup" Ucap Karin.
"Apa? Selesai? Oh...ayolah" Ucap Konan sedikit kesal.
"Sudahlah Konan,sebentar lagi bel masuk akan berbunyi,ayo pergi" Ucap Shion.
"Kau tenang saja Konan,masih ada hari esok" Ucap Karin.
"Ayo kita ke kelas" Ucap Karin kemudian.
Karin berjalan meninggalkan Sakura di ikuti oleh teman-temannya,termasuk siswa dan siswi yang awalnya tengah berkumpulpun langsung bubar ke kelas masing-masing.
Sebelum Tayuya pergi,ia sempat menendang ember ke arah Sakura yang baru saja digunakan Karin untuk mengguyur Sakura.
"Kembalikan itu" Ucap Tayuya tegas kemudian pergi mengejar Karin dan teman-temannya.
Sakura hanya bisa menangis seraya menundukkan kepalanya,rasa dingin dan perih menjadi satu,Sakura mencoba bangun dari duduknya walaupun terasa perih,tapi ia tetap berusaha untuk berdiri.
Sakura harus segera ke ruang kesehatan untuk mengobati lukanya dan mengganti pakaiannya yang basah kuyup,biasanya disana ada seragam cadangan.
Tanpa Sakura sadari ada sepasanng mata Amnesty yang melihatnya berjalan tertatih ke arah ruang kesehatan.
"Sakura..." Ucapnya pelan.
Holla....
Selamat pagi selamat siang selamat sore selamat malam
Buat readers semua 🤗🤗🤗🤗🤗
Gimana nih chap yang ini? Masih di awal konflik jadi belum terlalu seru iya khaaaan?
Buat kalian yang penasaran gimana kelanjutan kisah Sakura...pantengin terus W.T.M.L nya ya 😁😁😁😁Jangan lupa vote sama commentnya 😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Wellcome To My Life
Teen FictionSakura hanyalah seorang gadis beruntung yang bisa bersekolah di sekolah ternama di kotanya berkat beasiswa yang ia terima,namun kehidupannya disekolah tidaklah seberuntung itu,hinaan,cemoohan,bahkan bully adalah temannya sehari-hari. Bisakah ia bert...