Suara rintik hujan yang masih bertahan dari semalam membangunkan tidurnya, perlahan Sakura membuka kedua matanya, hal pertama yang ia lihat ialah dinding dengan material batu dan tanah.
"Ah...benar juga...aku terjebak disini semalam karena hujan." Ucap Sakura dalam hati.
"Kau sudah bangun?" Tanya sebuah suara berat tepat didekatnya.
Sakura mendongakkan kepalanya dan mendapati Sasuke tengah menundukkan kepalanya untuk melihat Sakura.
"Aku baru ingat, aku terjebak hujan bersama Sasuke." Ucap Sakura dalam hati, perlahan tapi pasti kedua pipinya kini mulai memerah saat ia sadar bahwa Sakura masih berada di pangkuan Sasuke.
"Wajahmu merah, kau sakit?" Tanya Sasuke dengan seringai tercetak jelas diwajahnya yang membuat Sasuke terlihat lebih tampan.
"Ti...tidak...a...aku...baik-baik saja." Ucap Sakura seraya menyembunyikan wajahnya di dada Sasuke.
Sasuke terkekeh pelan melihat kelakuan Sakura, Sasuke membenarkan letak selimut yang berada di punggung Sakura, kemudian memeluk Sakura.
"Apa kita...tidur seperti ini semalam?" Tanya Sakura masih membenamkan wajahnya.
"Hn." Jawab Sasuke yang diartikan sebagai kata 'ya' menurut Sakura.
"Lalu...bagaimana selimut ini bisa ada disini?" Tanya Sakura yang kini mendongakkan kepalanya.
"Aku mengambilnya saat kau tidur." Ucap Sasuke seraya melihat Sakura.
"Jadi...aku tidur dengan posisi seperti ini semalam?" Tanya Sakura lagi.
"Menurutmu?"
"Apa tidak berat? Kau pasti pegal."
"Kau seringan kapas, aku bertanya-tanya apakah kau tidak pernah makan selama ini?" Tanya Sasuke dengan nada mengejek.
"Tentu saja aku makan." Ucap Sakura sebal
"Kau tidak akan seringan ini jika kau makan."
"Bisakah kita membahas yang lain selain tentang berat tubuhku?" Ucap Sakura kesal, namun Sasuke hanya terkekeh melihat reaksi Sakura.
"Jadi kau ingin membahas apa?" Tanya Sasuke.
"Umm...kapan kita akan kembali ke perkemahan?" Tanya Sakura.
"Diluar masih hujan, mungkin dua atau tiga jam lagi." Ucap Sasuke seraya melihat ke arah luar Gua.
Sakura mengubah posisinya hingga menghadap ke arah luar, namun masih dalam pangkuan Sasuke, saat pelukan Sasuke dan selimut yang mereka gunakan terlepas, seketika rasa dingin mulai merambat ke seluruh tubuh Sakura yang membuatnya menggigil.
"Dasar bodoh." Ucap Sasuke seraya mendekap Sakura dengan satu tangannya sedangkan tangan yang satunya mengambil selimut dan langsung menyelimuti Sakura.
"Masih dingin?" Tanya Sasuke seraya membetulkan letak selimut agar menutupi tubuh Sakura.
"Tidak, ini sangat hangat." Ucap Sakura seraya mengeratkan pelukannya pada Sasuke dan membenamkan wajahnya pada perpotongan leher Sasuke.
"Tidurlah lagi, saat hujan berhenti, aku akan membangunkanmu." Ucap Sasuke kemudian mencium pucuk kepala Sakura.
"Sasuke..." Ucap Sakura pelan.
"Hn?"
"Apa ini semua mimpi?" Tanya Sakura yang membuat Sasuke mengerutkan alisnya tanda tidak mengerti.
"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Belakangan ini aku sangat bahagia, mulai dari aku bisa mendapatkan teman hingga perlakuanmu yang begitu baik padaku, apakah ini mimpi? Karena jika ini nyata itu tidak mungkin." Ucap Sakura dengan nada gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wellcome To My Life
JugendliteraturSakura hanyalah seorang gadis beruntung yang bisa bersekolah di sekolah ternama di kotanya berkat beasiswa yang ia terima,namun kehidupannya disekolah tidaklah seberuntung itu,hinaan,cemoohan,bahkan bully adalah temannya sehari-hari. Bisakah ia bert...