Satu jam lebih Sakura menangis di kamarnya, ia ingin minta tolong tapi pada siapa? Dan bagaimana? Sedangkan dia sendiri tidak punya akses untuk meminta tolong.
Sakura tiba-tiba mendengar suara deru mobil yang berhenti tepat di depan rumahnya, jantungnya berpacu sangat cepat saat ia mendengar seseorang tengah bicara dengan kedua orang tuanya.
"Paman Danzou..." Ucap Sakura pelan.
...
"Kalian berdua memang bodoh!! Mengerjakan hal mudah seperti itu saja tidak bisa." Ucap Danzou yang kini tengah duduk di ruang tamu milik Kizashi.
"Maafkan kami Kakak." Ucap Anko menundukkan kepalanya yang tengah berdiri dihadapan Danzou bersama suaminya.
"Kalian memang merepotkan, tidak seharusnya aku memberikan tugas ini pada kalian." Ucap Danzou seraya mengusap wajahnya.
"Sekali lagi maafkan kami, jika anak buahmu benar para polisi itu menemukan barang bukti, lalu...apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Kizashi.
"Benar, apa yang harus kita lakukan? Aku tidak mau dipenjara." Ucap Anko bergidik ngeri.
"Malam ini kalian bersiap untuk pergi ke Otokagure, disana kalian aman, polisi tidak akan mengejar kalian sampai sana." Ucap Danzou.
"Bagaimana kalau mereka tahu?" Tanya Anko.
"Para polisi itu masih meneliti barang bukti yang ditemukan, jadi lebih cepat lebih baik kalian pergi dari sini, maka dari itu, aku sudah memesankan tiket pesawat untuk kalian berdua, pesawat kalian akan berangkat dua jam lagi, jadi cepat bersiap!" Ucap Danzou.
"Kau sendiri bagaimana? Bukankah kau juga pasti akan jadi buronan polisi?" Tanya Kizashi.
"Aku akan pergi ke Hoshigakure, dan aku akan membawa serta Sakura." Ucap Danzou menyeringai.
"Baiklah, kalau begitu kami akan bersiap." Ucap Anko.
"Dimana Sakura?" Tanya Danzou.
"Aku menguncinya di kamar, kau bisa langsung menemuinya, dan terserah kau mau apakan dia, aku tidak peduli." Ucap Anko seraya memberikan kunci kamar Sakura.
Dengan semangat, Danzou mengambil kunci yang diberikan Anko, dan mulai berjalan menuju lantai dua tepatnya ke arah kamar Sakura.
Setelah Danzou berada didepan pintu kamar Sakura, perasaannya senang bukan main, seringainya semakin lebar, ia sudah memiliki bayangan apa saja yang akan dia lakukan pada Sakura.
"Akhirnya kau milikku." Ucap Danzou tanpa menghilangkan seringainya.
Danzou memasukan kunci itu ke lubang kunci dan memutarnya, ia kemudian membuka perlahan pintu kamar Sakura. Gelap hanya kegelapan yang ia lihat, Danzou mulai meraba-raba tembok untuk mencari saklar listrik.
Saat ia menemukannya dan menekan tombol lampu kini pandangannya terlihat jelas, Danzou melihat ada seseorang yang tengah berbaring dengan selimut menutupi dirinya dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Danzou perlahan mendekat dan langsung membuka selimut, namun rasa senang yang muncul seketika tergantikan dengan amarah yang mulai memuncak.
Danzou tidak mendapati Sakura disana melainkan hanya sebuah guling, Danzou menendang meja belajar Sakura dengan keras. Masih dengan amarah yang memuncak, Danzou pergi dari kamar Sakura dan langsung meneriaki nama Kizashi dan Anko.
"Ada apa?! Kau bilang kami harus cepat!" Ucap Anko marah yang terganggu karena teriakan kakaknya.
Saat ini Anko dan Kizashi sudah ada dihadapan Danzou yang tengah bertolak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wellcome To My Life
Novela JuvenilSakura hanyalah seorang gadis beruntung yang bisa bersekolah di sekolah ternama di kotanya berkat beasiswa yang ia terima,namun kehidupannya disekolah tidaklah seberuntung itu,hinaan,cemoohan,bahkan bully adalah temannya sehari-hari. Bisakah ia bert...