1. Awal Yang Rusak

724K 15.9K 1.5K
                                    

PICT DIATAS, VISUAL AUDREY STARVILLA:)

•••

Abraham M.A

Itulah nama yang tertera di atas kantung kemeja putih seseorang yang menjabat sebagai Ketua Osis.

Sekarang Abraham sedang berkeliling ke seluruh sudut sekolah RAJAWALI sepuluh menit sebelum bel masuk berbunyi.

Abraham berjalan menyusuri koridor sesekali menyuruh siapa pun yang masih berkeliaran di luar kelas untuk segera memasuki kelas, itu adalah satu dari benyaknya tugas sebagai Ketua Osis.

Abraham memasuki kantin yang ternyata ada satu orang gadis dengan rambut di kuncir kuda sedang memakan roti bakar dengan santainya tanpa sadar sebentar lagi bel masuk berbunyi.

"Woy masuk kelas." ucapnya.

Gadis itu menongak sebentar untuk melihat darimana asal suara barusan, dan kembali memakan rotinya. Seperti mendengar hembusan angin, dibiarkan berlalu tanpa repot-repot menanggapi.

"Woy!" Abraham memanggil gadis itu sekali lagi. Kadang kesabarannya diuji dalam tugas ini.

Gadis itu menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuk disertai wajah tampak bertanya. Pura-pura bodoh atau memang bodoh?

"Iya lo."

Gadis itu menaikan sebelah alisnya, lalu dengan masih menatap Abraham, tangannya mendekat ke mulut, memasukkan roti itu lagi.

"Tuli ya?" Abraham berjalan mendekat.

"Masuk kelas, bentar lagi bel." titah Abraham tidak terbantahkan, namun berbeda jika titah itu diberikan kepada gadis keras kepala dihadapannya.

"Bentar." bantah gadis itu.

"Masuk." titah Abraham lagi.

"Lo ga liat gue lagi makan?" tanya gadis itu sedikit sewot.

"Liat."

"Yaudah tunggu." ucap gadis itu kelewat lurus, lalu kembali fokus pada makanannya.

Kesal Abraham diabaikan gadis itu, Abraham pun menarik kuncir kuda gadis itu sehingga sekarang rambut nya tergerai selundak dengan bergelombang kecil diseluruh untainya, rambut yang indah buat gadis yang tidak tahu aturan.

"Balikin kunciran gue!" bentak gadis itu kesal, suaranya sudah meninggi, kini Abraham mendapat balasan yang setara atas apa yang ia lakukan.

"Masuk kelas!" balas Abraham tidak kalah tinggi.

"Balikin!" pinta gadis itu tidak ada manis-manisnya.

Gadis itu menyeringai lalu mengambil air mineral sisa sedikit yang ada di mejanya dan menyiram tepat di kedua mata Abraham.

"Agh, mata gue perih!" pekik Abraham mengucek kedua matanya.

Segeralah gadis itu mengambil karet kunciran berwarna hitam dari tangan Abraham lalu berjalan meninggalkan Abraham yang sedang menahan rasa perih di kedua matanya.

Disaat gadis itu berbalik, dia terpelset karna ada ceceran air dilantai bekas tadi menyiram Abraham.

Gadis itu hampir saja jatuh membentur lantai kalau saja Abraham tidak menahan badan nya dari belakang.

Perbuatan Abraham kali ini sepenuhnua karna reflek, secara tiba-tiba tanpa tujuan dan rencana.

Tatapan mereka terkunci beberapa saat dan buyar setelah mendengar suara teriakan di ujung kantin.

"ABRAHAM NGAPAIN KAMU?!"

Sontak Abraham membantu gadis itu berdiri tegak dan Abraham menjauhkan tangannya, bahkan mengelap seolah-olah bersentuhan dengan gadis ini adalah suatu yang menjijikan.

1. Musuh Tapi Menikah? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang