O1. malam

4.7K 740 147
                                    

"ngapa ngikutin gue mulu, sih?!" vara natep cowok yang namanya seungwoo itu kesel.

siapa pula ini cowok? tiba-tiba bisa masuk apartemen vara, pas ditanya malah jawab suami dari masa depan. nyeleneh.

"gue telpon polisi ya?!"

"emang hapal nomornya?"

"14022!"

"itu mah kaefsi, bukan polisi." seungwoo terkekeh pelan. "lagian ngapain panggil polisi? suami sendiri kok."

vara bergidik, suami apaan. vara masih kuliah, belom pengen nikah. kalo bisa sih, gak usah. soalnya cowok rata-rata brengsek semua, mau dipacarin yang model gimanapun akhirnya sama aja.

"gue kasih lo waktu satu jam disini, setelah itu pulang ke rumah lo."

"rumahku belum dibangun, baru beli tanah aja."

"ya terus selama ini lo idup dimana?!" bentak vara kesel. seungwoo cuma senyum, "aku udah bilang, aku dari masa depan."

"monyet!" vara ninggalin seungwoo sendirian. dia khawatir sendiri, soalnya ada orang yang gak dikenal di apartemennya. tapi dia berusaha nepis pikiran itu dan mikir kalau si orang aneh itu bakal pergi satu jam lagi.

5 menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit, 55 menit, 1 jam! akhirnya. vara noleh ke seungwoo terus ngomong, "udah sejam! pergi lo!"

seungwoo natep vara, "ra, kalo kamu ngusir aku, aku tinggal dimana? gak kasian?"

"gak! kenal aja kagak!" vara berjalan ke arah seungwoo terus ngedorong cowok berbadan besar itu keluar, "udah sana!"

"ra..."

dengan cepat vara nutup kembali pintu depan apartemennya dan gak lupa dikunci. "dasar sinting."

setelah itu, vara masuk ke dalam kamarnya dan mainin ponselnya, ngecekin sosmed. padahal juga gak ada yang ngechat.

gak terasa siang udah jadi malem, waktunya makan. karna di apartemen vara lagi gak ada bahan masakan, terpaksa vara beli makanan di luar, padahal mager.

pas vara buka pintu, "aSU!"

di depan pintu depan apartemennya ada cowok duduk jongkok kayak mau berak.

"kok masih disini sih?!" bentak vara ke seungwoo. "aku udah bilang, aku gak ada rumah, ra. kalo kamu usir, yaudah aku disini aja. gak papa kok,"

"ck," vara ngacak rambutnya kasar. pikirannya lagi gelut tuh, antara hati sama otak. kalo ngikutin otak, vara bakal ngebiarin seungwoo disini karena seungwoo adalah orang asing. tapi kalo ngikutin hati, vara akan ngebiarin seungwoo masuk ke dalam apartemennya karena udara malem dingin banget.

"hhhh," vara mendengus. "yaudah masuk, udara dingin."

seungwoo tersenyum, dia tau vara gak bakalan tega ngebiarin dia diluar. vara tipe orang yang lebih mikir pake hati daripada otak—biasa, cewek.

"lah, kamunya mau kemana?" tanya seungwoo yang ngeliat vara masih diluar. "mau beli makan. tenang, lo gue beliin."

"gak masalah gitunya," seungwoo jalan keluar lagi, "aku ikut ya?"

"dih, ngapain?!"

"biar kamu gak sendiri."

"gue udah biasa sendiri."

"please, ikuuuut,"  seungwoo narik ujung jaket vara yang lagi-lagi bikin nara mendengus. "yaudah, ayo."

mereka jalan kaki ke supermarket terdekat, vara jalan didepan, seungwoo ngekor dibelakang.

seungwoo gak mau ngasal jalan disebelah vara, takut digalakin soalnya.

vara noleh ke seungwoo yang jalan dibelakangnya, "kok jalan dibelakang sih?"

"emang mau dimana?"

"sebelah gue sini lah!" vara narik tangan seungwoo. "jalan dibelakang kayak babu aja."

seungwoo ketawa. "abis gak disuruh," dan gak dibales sama vara.

"tinggi kamu ternyata dari dulu segini-segini aja ya?"

"hah?" vara mengernyitkan dahinya bingung. "maksud lo?"

seungwoo menggeleng sambil tersenyum kecil. "gak, gak papa. lupain."

aku kangen jalan berdua kayak gini sama kamu, ra.

update chapt satu, biar tau ceritanya gimana hehe💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

update chapt satu, biar tau ceritanya gimana hehe💘

halo, seungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang