[12] Peduli

9 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


"Ihhh bosennn mau pulangg" rengek Rei 

"Sabar napa, itu Mirza lagi ngurusin asuransinya" ujar Dion tanpa lepas pandangan dari telepon genggamnya.

"Atuh.. Ih" rengek Rei lagi.

"Teh mending kita celpi teh" Jimmy narik-narik baju Rei 

"Hehe... ga dulu deh Jim teteh lagi jelek gini" tolak Rei 

"Yah teteh mah" Jimmy langsung cemberut 

"Maaf dek" Jimmy balik duduk di sebelah Dion.

"Kamu kemaren ngapain aja?" tanya Dion masih di posisi yg sama.

"Kemaren? Cuma jalan-jalan aja di taman depan" jawab Rei

"Sendiri?" 

"Engga sama bang Davin" mendengar itu Dion terpaku diam seperti ada yang dipikirkan. 

Setelah itu datang lah Mirza. 

"Kamu udah boleh pulang, tapi buat beberapa hari ini kamu masih harus istirahat di rumah. Kata dokter, kamu jangan ketemu banyak orang dulu... Jadi harus istirahat lagi" jelas Mirza sambil ngerapihin barang-barang.

"Siap lah, yang penting di rumah" jawab Rei senang. 

Iya senang karna bolos sekolah, mana besok ada pelajaran bu Bijar kan enak bisa tidur di rumah di banding ngedengrin ceramahannya kata Rei.

"Yeh kamu mah malah seneng" nyinyir Mirza 

"Hehehe" 

"Ya udah ayuk pulang" ajak Jimmy mereka ber 4 keluar dari ruangan itu. 

Baru sampai depan lift, Dion ngeberhentiin langkangkahnya.

"Kalian pulang duluan aja, Abang ada urusan, Mir nih kunci mobilnya" Dion ngasih kunci mobil ke Mirza. 

Mirza cuman ngangguk "Kita duluan ya bang" ujar Rei saat pintu lift terbuka. 

Dion tersenyum ke arah adik-adiknya sampai pintu lift itu tertutup.

Setelah lift itu turun Dion lekas menghubungi seseorang.

Line 

Dion.a 

Ada di mana lu?

08.24

Ada hal yang pengen gue tanya 

08.24 

Snoopypit 

Gue lagi di luar 

08.25 

Tanya apa? 

The MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang