.
"Dia... korban kecelakan kendaraan beruntun... sudah 3 tahun dia di rawat...."
Baginya tuk mengingat kejadian itu sangatlah menyakitkan.
"Dia korban kecelakaan kendaraan beruntun.... Saat itu dia sedang berada di dalam taksi.... Sendiri dalam perjalanan menuju makam ayah kami..... Dan tiba-tiba truk dari arah lain menabrak taksi itu.. Truk itu kehilangan keseimbangan sampai menabrak kendaraan-kendaraan disekitarnya dan berhenti saat menabrak taksi yang di di dalamnya ada adikku..." Davin terdiam sebentar, lalu buka suaranya lagi.
"Kejadian itu memakan banyak korban, salah satu korbannya itu dia.... Dia langsung di bawa ke RS dengan keadaan yang sangat kritis..... Dia dinyatakan koma setelah di rawat 2 minggu.... Dia koma selama 2 tahun..... Setela menunggu 2 tahun 2 bulan, dia akhirnya tersadar...... Tapi dia masih mengingat kejadian itu dengan jelas membuat rasa trauma yang sangat besar.... Sekarang dia dalam masa pemulihan.... Sampai sekarang saja dia belum berani keluar dari RS ini, bahkan tak bisa melihat keluar walaupun lewat jendela... Jika dia meliat keluar hanya langit yg dia lihat." kejadian-kejadian itu terus terngiang-terngiang di pikiran Davin.
Dion yg menyadari situasi langsung "Maaf vin gue gak bermaksud buat lu nginget tu kejadian..." lirih Dion.
Davin hanya tersenyum kearah sahabatnya itu.
Clek
Dion dan Davin langsung berdiri mendatangi Dokter itu.
"Dok bagaimana keadaan adik saya?" tanya Davin khawatir.
"Adik anda baik-baik saja dia hanya mengalami shok ringan" jelas Dokter itu
"Syukurlah... boleh saya masuk?" tanya Davin perlahan
"Ya silahkan, kami permisi" dokter dan suster itu pun pergi dr pandangan mereka berdua.
Mereka berdua langsung memasuki ruangan itu.
Dilihat lah anak lelaki yang sedang berbaring tak sadarkan diri di atas kasur RS ini.
"Bang... Kalian tuh kenapa sih kalo ada urusan ga pernah bilang urusannya apa" protes Rei
"Hm"
"Ih bang Mirza mah! Bang aku tuh mau tau urasan abang tuh apa..."
"..." Mirza tidak menjawab pertanyaan adiknya itu.
Rei hanya bisa menghela nafas kasar melihat kelakuan abangnya ini.
Beberapa menit kemuadian Rei baru menyadari kalau jalan yang dilewatinya sekarang bukan jalan menuju rumahnya.... malahan jalan yang sangat asing untuknya.
"Eh bang kita mau kemana?" tanya Rei mencoba tak panik.
Yang ditanya hanya tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
The Memories
Fanfiction"Bang kenapa ngikutin gue mulu sih?? Kita aja kaga terlalu deket" - Rei "Kita sebenarnya dekat, sangat dekat tapi ada hal yang membuat kita saling menjauh" - Davin ✔️Slow Update ✔️Non Baku ✔️Lokal [START] 2019/08/ 13 [END] ??