CHAPTER 1

12 1 5
                                    

CHAPTER 1

Dimulainya kehidupan para Hero

___________________________________

Lonceng bel sekolah berdenting dengan keras. Semua siswa di kelas tersenyum senang, akhirnya perjuangan mereka akan berakhir karena waktu jam istirahat telah tiba.

Michael yang paling bersemangat segera bangkit dari kursinya dan menghampiri Lynn yang masih setia tidur di meja miliknya. Michael menggebrak meja Lynn, senyuman senang terukir di wajah tampannya. "Hei, bangun! Sekarang sudah jam istirahat" seru Michael yang berusaha membangunkan Lynn dari mimpi indahnya.

Lynn bergerak sedikit, kepalanya terangkat dan ia melihat Michael dengan tatapan sayu. Tangan kanannya mengucek matanya pelan, ia menatap Michael lagi. "Aku sedang dalam masa berhibernasi, hoaam!!" Gumaman Lynn kalah besar saat suara menguapnya memenuhi isi kelas yang kosong.

Dylan yang memperhatikan mereka dari tadi hanya terkekeh kecil "Ini kan Indonesia Lynn, mana ada musim dingin untuk hibernasi". Tapi Lynn tidak memperdulikannya, ia tetap kembali tidur, mengabaikan manusia berambut oranye di depannya.

"Tidak perlu musim dingin, jika Lynn bilang dia sedang hibernasi, maka ia bisa tidur bertahun - tahun lamanya" suara cacian Kent terdengar jelas oleh Lynn. Tapi tetap saja ia merasa tidak peduli, mau planet bumi ini bertabrakan dengan planet saturnus pun ia tak peduli. Hibernasi adalah jalan hidupnya selama ini.

Michael menyerah, ia tetap tidak bisa memaksa Lynn untuk meninggalkan masa hibernasinya dan turun ke bawah untuk mencari makan. Dipikir bagaimana pun, Michael memang tidak pernah berhasil sekalipun menggoda Lynn untuk hal apapun. Kent dan Dylan lah yang mampu untuk melakukan tugas berat seperti itu.

Kent tiba - tiba berdiri lalu menarik Lynn agar berada di gendongan punggungnya. "Biar aku gendong saja" ucap Kent dengan tenang. Michael merasa bangga dengan Kent, ia rela menjadi kuda Lynn agar bisa menuju dunia luar, terbebas dari meja terkutuk yang selalu memanggil Lynn untuk kembali tidur dalam masa hibernasinya.

Mereka turun ke bawah menuju kantin. Terlihat sekali bahwa kantin cukup ramai dengan orang - orang yang berniat menukar uang mereka dengan semangkuk makanan untuk mengenyangkan perut mereka. Kebanyakan dari meja telah dipenuhi dengan manusia - manusia berperut kosong, belum sarapan sejak pagi, atau bisa dibilang ibu mereka terlalu sibuk bahkan hanya untuk memasakkan mereka sepiring nasi atau sepotong roti berselai kacang.

Michael memperhatikan kantin dengan seksama. Mencoba mencari tempat duduk kosong untuk mereka berempat. Mereka harus mengisi perut sebelum otak mereka dipaksa menelan pelajaran yang bahkan tidak memiliki rasa yang enak.

Dylan dari tadi terus memperhatikan Lynn "Apa Lynn sudah bangun?". Kent menoleh, memperhatikan dengkuran Lynn yang masih menggelitik lehernya "belum" jawabnya.

Namanya juga kantin, tidak mungkin jika kantin tidak memiliki bau makanan yang dapat memikat dompet para murid. Aroma - aroma tersebut bertabrakan dan melewati hidung Lynn dengan perlahan, aroma tersebut bahkan berhasil membuat Lynn membuka matanya. "Turunkan aku" Lynn mendorong punggung Kent, Kent tanpa basa - basi segera menurunkan Lynn dari gendongannya.

Setelah turun, Lynn merenggangkan tubuhnya dengan leluasa. Para murid di kantin yang 50 persennya adalah perempuan, berteriak histeris melihat adegan berkilau di depan mata mereka. Melihat Lynn yang baru bangun tidur dan merenggangkan tubuhnya itu seperti melihat lauk untuk menu makan diet mereka yang hambar.

Lynn telah selesai merenggangkan tubuh, kini saatnya dia mengisi perutnya yang kosong dan terus berteriak meminta diisi, padahal Lynn yakin dia tidak cacingan karena sudah minum obat cacingan sebotol setahun yang lalu.

War of HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang