Chapter 3
Rasa Curiga
___________________________________
Lynn dan teman - temannya menunggu di gerbang sekolah. Sekolah sudah bubar sejak tadi, tapi Michael dan Dylan memiliki urusan lain di ekskul mereka masing - masing. Lynn dan Kent seperti biasa menunggu mereka selesai ekskul dengan tidur atau makan di ruang kelas pribadi milik mereka--ruang kosong yang diminta Dylan kepada ayahnya, itu juga ide Kent karena kelas itu bisa untuk tempat Lynn istirahat atau tidur. Itu karena mereka selalu saja menjadi pahlawan di malam hari untuk mengalahkan Mode sehingga waktu tidur mereka berkurang.
Tapi hari ini berbeda, mereka sedang menunggu bu Rika. Hal ini terkait dengan janji bu Rika untuk mentraktir Lynn es krim. Sebenarnya mereka bertiga tidak perlu ikut menunggu. Tapi Dylan terlalu khawatir pada Lynn, Michael tidak percaya bahwa Lynn di traktir oleh guru killer dan Kent tidak mau pulang sendirian. Mereka malah berkumpul di samping gerbang, menunggu bu Rika datang dan membawa Lynn pergi.
Lima menit berlalu dan muncul bu Rika mendekat ke arah mereka. Bu Rika menatap Lynn "ayo pergi, Ibu tidak punya banyak waktu". Lynn mengangguk dan mengikuti Bu Rika yang mulai beranjak pergi.
"Jangan pulang larut malam ya Lynn" Dylan berteriak di kejauhan. Lynn tidak berkata apa - apa, dia hanya melihat sekilas dan fokus kembali dengan guru di sampingnya itu. Tanpa dijawab pun Dylan mengerti bahwa Lynn sudah mendengarnya. Michael yang sudah mulai resah itu akhirnya mengajak mereka pulang. Rasa lapar di perut Michael sudah memberontak sehingga Michael ingin cepat pulang kerumah.
Mereka bertiga berjalan di jalanan yang sepi dengan langit kemerahan yang menandakan hari sudah sore. "Hei! Hei! Kalian lihat tidak wajah Lynn saat melihat Aleysia waktu itu?" Michael membuka percakapan. Dylan menggeleng tidak tau karena terlalu fokus dengan Aleysia di depannya saat itu. "Wajahnya sangat kesal, padahal Aleysia sangat cantik ya kan?" Michael mengucapkan hal itu dengan nada bingung. Aneh saja melihat Lynn yang menatap orang lain tidak suka.
"Bukan itu saja, setiap ada Aleysia di tempat dia berada. Lynn bakal natap dia dengan tatapan kesal sampai Aleysia hilang dari tatapannya" Michael menceritakan segalanya pada kedua temannya tentang keanehan Lynn sejak penerimaan siswa baru. "Benarkah itu?" Lynn merasa tidak yakin, tapi Michael menunjukkan wajah yakin.
Kent tidak mau ikut campur mengenai masalah ini. Dia sudah paham duluan mengenai hal itu karena sudah bertanya pada orangnya. Lynn itu memang sangat waspada dengan orang lain selain mereka bertiga. Lynn juga merupakan tipe orang yang akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Kent sudah hapal dengan kebiasaan buruk Lynn itu selain dari tidur.
Beralih ke Lynn dan Bu Rika yang sedang dalam perjalanan menuju kafe.
"Teman - temanmu sangat peduli padamu ya" bu Rika sedikit mencoba membuka percakapan. Lynn melirik sedikit kepada bu Rika, "ya, kurasa begitu" Lynn menjawab dengan singkat. Lynn sendiri memang tidak terlalu suka mengobrol atau semacamnya, karena dia selalu berdebat dengan Michael yang membuat energinya terkuras. Akhirnya Lynn harus tidur lama karena hal itu. Tapi tetap saja hal itu tidak mengubah fakta bahwa Lynn suka tidur.
Selama di perjalanan, hanya sunyi yang terdengar. Mereka akhirnya sampai di sebuah kafe yang dituju bu Rika untuk mentraktir Lynn. Tapi ada hal mengganjal di kafe itu, kafe itu dipenuhi oleh pasangan yang menghabiskan waktu berduaan.
Bu Rika jadi tampak gugup, "Kafe ini direkomendasikan oleh Raia, katanya es krimnya sangat enak disini". Bu Rika takut jika Lynn malah berpikir macam - macam mengenai bu Rika yang membawanya ke kafe ini. Tentu saja Lynn sama sekali tidak memikirkan hal itu, dia lebih tergiur dengan es krim enak yang dikatakan oleh Bu Rika tadi. Tanpa aba - aba, Lynn duluan masuk disusul oleh Bu Rika dibelakangnya. Satu meja dia duduki dan selembar menu dia rebut dari atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
War of Hero
FantasiSemua manusia pasti memiliki sebuah keinginan yang ingin mereka capai. Tapi kadang mereka mati sebelum impian itu tercapai. Kematian membuat segalanya menjadi hancur. Sang dewa tertarik menghidupkan empat orang yang memiliki keinginan menarik. Denga...