Kau Aku dan Diam.

Ingatan

Terkadang manusia lupa caranya untuk bahagia. Melayang-layang dalam angan, agar sampai didalam renungan paling dalam. Merubah pola bercerita dengan seseorang untuk bersamaan.

Memulai untuk dimulai atas kelapangan isi hati untuk memiliki wanita lagi. Dengan kegigihan yang dia punya, dia pun mulai meraba semuanya dengan hati yang cukup dalam menyakinkan segala hati dengan kasih sayang.

Terkadang lelaki terlalu arogan untuk dimiliki.
Bermain-main dengan hati, untuk dinikmati sementara waktu.

Didalam diri ini kau terlalu abadi untuk dilupakan, terlalu sulit untuk mendapatkan, terlalu baik dimiliki oleh diriku.  Aku begitu jauh dari matamu, meregang pilu begitu sakit untuk dirasakan, hanya tulisan yang dapat disampaikan.

Sungguh hati ini malu melihat itu. Terbata-bata untuk bicara, Terpaku dalam suasana.
Kau terlalu tinggi untuk digenggam, Terlalu jauh untuk bersamaan. Tapi jangan angkuh,
kau hanyalah dada dan aku punggungmu.

Janganlah kau meninggi, aku menghargaimu sepenuh mata menyakinkan kau wanita baik-baik saja. Membuang keburukanmu diotakku, bahkan kau tak tau itu. Janganlah sombong untuk dimiliki, Bukankah karnaku kau begini.

Begitu diriku mempercayaimu.
dengan kebodohan semata, kau hina dimata semua orang, dimataku kau tetap yang terbaik. Bahkan aku tidak pernah menjelekanmu kepada siapapun. Begitu kuat aku mempercayaimu.
Aku percaya, hati kau lembut seperti biasanya.

Sehingga kita menjadi apa yang seharusnya, tanpa takut kejadianya, tak mengambil resiko apapun dari orang-orang yang disana, percaya diri agar semuanya terlaksana.

Aku akan tetap seperti diriku.
mendiamkan diri diruang yang kosong, sambil menulis puisi-puisi yang enggan untuk dibaca.
Aku akan tetap jadi diriku, yang mencintaimu tanpa memikirkan yang lain.

Untuk kamu,
kau tetap terbaik bagiku meskipun aku telah  diracuni oleh dirimu.

Dan apabila ada orang bertanya kepadamu siapakah diriku sebenarnya?

Maka kau menjawab dengan sejujurnya.
"Aku adalah seseorang yang menginginkan diri untuk memiliki kamu lagi.     

"Katakan kepada dia siapa diriku, Agar semua orang tau isi otakku yang telah dibodohi oleh dirimu.  Enggan lepas dari ikatanmu, manusia bodoh yang ingin menginginkanmu kembali lagi.

apa yang terjadi kepada diriku, aku tidak tau sama sekali. Aku telah diracuni oleh hatimu.
sungguh bodoh aku ini.

Ah,sudahlah kau tak perlu mencariku lagi,  aku sudah menemukan penggantimu.

yang lebih baik dari hatimu, yang ingin mendengarkan kataku.

Terimakasih hati kau sudah setia, Denganya aku merasa bahagia.

Sekali lagi terimakasih.

Salam hangat dariku.