Badanmu makin lelah tak seperti dulunya yang tetap kencang menghalau dunia.
Matamu makin sayu tak sejauh memandang dahulu sudah kabur, sudah abu-abu jauh dari masa indah yang tertelan.
Kakimu sudah tak lurus lagi-sudah terlalu banyak menginjak duri-duri kepedihan yang dalam.
Ragamu tak lebur-meski kehilangan sudah hancur.
Yang terlalu lelah adalah Hatimu.
Seperti kayu yang hangus dibakar dan menjadi abu .
Kau diberikan harapan lalu kau dipatahkan.
Kau diberikan nyawa lalu ia diam-diam mencabutnya.
Hatimu sangat hancur-keinginan setengah dari kepalsuan yang menikam lalu kau mati perlahan-lahan.Selelah apapun kondisimu tetaplah menjadi dirimu tak perlu menjadi rimba yang sunyi dan belantara.
Salam hangat dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Aku dan Diam.
Non-FictionDalam diam bisa mengeluarkan semuanya tanpa diminta-minta atau memaksa untuk dikeluarkan,tetapi mengasihi diri sendiri adalah jalan satu-satunya. -Reno saka-