Bagian 7 - Sekolah Damara

1K 63 23
                                    

Mandi! Udah aku anterin sampai sini. Bahkan kang ojek aja gak bisa nganterin sampe kamar mandi atau mau aku mandiin sekalian?

---


"Aninn... Bangun! Kata Damar kamu hari ini ikut dia ke sekolahnya, kan? Cepetan, ntar dia telat!" Mama mengguncang aku yang sedang tidur.


"Ya... bentar lagi Ma," kataku masih menutup mata dan menarik selimut.


"Ya ampun ni anak!" Mama pun keluar dari kamar. Gak lama, Mama datang dengan Damara yang sudah rapi memakai baju seragam putih abu-abu khas SMA sambil membawa roti yang ada di tangannya dan menghampiri aku yang masih rebahan.


"Nih liat. Aninnya masih tidur. Kamu bangunin gih atau kamu tinggalin aja Anin di rumah," kata Mama ke Damara sambil berkacak pinggang.


"Oke, Ma," jawab Damara.


"Yaudah Mama mau nyamperin Mandeh kamu dulu." Damara mengangguk.


"Nin, bangun, ntar aku telat ulangannya..." kata Damara yang kini duduk di tepi kasurku.


"Gamau ah," kataku yang menutup muka dengan selimut karna pengen ketawa.


"Kamu gak jadi ikut?" suara Damara tampak kecewa.


"Gimana, ya, jawabnya," kataku bertele-tele, "ikut aja, dech."


"Ya udah cepetan mandi kalo gitu. Soalnya kamu bau!" Damara tertawa.


Aku yang mendengar kata "bau" sontak saja langsung duduk. Beneran? Malu banget!

"Hah beneran bau?" kataku sambil mencium-cium aroma tubuhku.


"Enggak kok bercanda. Ayo cepetan mandii..." Damara mulai gemas dan mencubit hidungku.


"Apa sih! Gak mau!" Aku kembali merebahkan diriku ke kasur dengan kesal.


"Aduh cepetannn!"


"Gak! Biarin kamu telat ulangannya!" Aku menjulurkan lidahku.


"Duh gak ada pilihan lain!" Damara berdiri dari duduknya lalu mengangkat aku yang sedang rebahan itu.


"APAAN SIH DAMAR LEPASIN!" Aku meronta karena kaget Damara mengangkatku.


"Jangan banyak gerak, berat woii nanti kamu jatuh!" Damara terus berjalan sampai ke kamar mandi. Setelah di depan kamar mandi, dia lalu nurunin aku di sana.

"Mandi! Udah aku anterin sampai sini. Bahkan kang ojek aja gak bisa nganterin sampe kamar mandi," kata Damara dengan muka batu.


"Astagaaa jgjgkfkfjdk!" Aku gak habis pikir dengan perbuatannya.


"Apaan? Sekalian mau dimandiin?"

Tentang Kamu dan Rindu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang