4. balas

10 1 1
                                    

Untuk Puan yang sejahat itu melihat bahagiaku -yang dalam beberapa konteks sebenarnya bahagia itu tak terasa sampai ke palung jiwaku.

Dalam episode sebelumnya. Menghirup aromamu adalah mabukku yang candu.
Namun dalam episode ini harus ku relakan kamu yang tak kunjung memutuskan temu.
Wahai puan yang agung, dihatiku.
Setiap waktu diterpa rindu, jiwaku manjanya bukan main. Maaf Puan, untuk yang satu ini sungguh tak dapat ku tahan dengan kepalang.
Makanya ku bilang berkali-kali, Puan.
Saya mencintai kamu segenap jiwa dan raga.
Tapi puan ingatkan aku bahwasanya dalam episode ini sepenuh jiwa raga pula ku lepaskan kamu dengan sukarela.
Saya menunggu kamu dari pagi tadi, kamu bilang akan datang besok. Namun puan, tak ku sangka besoknya kamu adalah waktu yang tak ditentukan.
Berdukalah aku yang tak tahu menahu perihal kesungguhanmu.
Maka dengarkan baik-baik Puan, agar tak lagi ku ulangi kalimat yang relatif membosankan ini.
SAYA MELEPASMU DENGAN BAHAGIA.

Salam dari ayahku yang telah lelah menunggumu.

Hati TerlatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang