1. Kesunyian☆

732 17 0
                                    

Di malam hari yang sunyi seorang gadis cantik berambut pirang sedang berjalan di pinggir jalan, ia seperti tidak tau arah akan kemana tujuan. Ia menelusuri jalanan semalaman sambil menangis. Entah apa yang sedang ia rasakan saat ini, yang jelas ia sangat merasakan betapa pedihnya  menjalani hidup.

☆♡˙︶˙♡☆

"Rangga?"

"Hadir"

"Rossi?"

Hening, tidak ada yang tahu dimana dan mengapa Rossi Gabriella tidak masuk sekolah. Rossi sering dipanggil Oci, ia adalah anak yang cerdas serta pendiam, dan baru pertama kali ini dia tidak masuk tanpa keterangan.

"Oci kemana yak? Tumben banget dia ga sekolah, gada keterangan lagi" tanya seorang teman dekat Oci yang bernama Melody Agatha sering dipanggil Odi

"Kaga tau, dia ga ngabarin gue sama sekali" jawab Laura Freya panggil saja Rara

"Gimana kalo pulang sekolah kita ke rumah Oci?"

"Ayok"

...

Kriingg (bel pulang berbunyi)

Seluruh Siswa-siswi SMA Nusa Bangsa berhamburan keluar.

Ketika dirumah Oci

DING.. DONG.. 3x

"Kok belum ada yang bukain pintu juga ya?" Tanya rara heran

"Coba sekali lagi"
Mereka pun mencoba menekannya sekali lagi

DING.. DONG..

Akhirnya pintu terbuka, tetapi bukan Oci yang membuka pintu tersebut melainkan Bi leta seorang pembantu di rumah itu.

"Bi, Oci nya ada?" Tanya Odi

"Eumm,, ada neng, tapi dia sejak pagi diam dikamar terus"

"Boleh saya menemui Oci?" Rara mulai khawatir

"Boleh, silahkan masuk"

Mereka pun mengetuk pintu kamar Oci.

Tok.. tok.. tok..
"Oci"

"Oci lo di dalem kan?"

"Pintunya dikunci dari dalem"

"gimana nih kita dobrak kuat ga?"

"jangan neng biar pak satpam aja yang dobrak"

...

BRAKKK

Mereka pun segera masuk kedalam karena merasa khawatir.
 
Mereka terbelalak kaget karena Oci dalam keadaan bersimbah darah di tangannya.

"Ociiiii" teriak rara kaget dengan apa yang barusan ia lihat

"Ya Allah ci, apa yang terjadi sama lo.. Hiks" Odi menangis

Mereka langsung memanggil ambulance untuk segera membawa Oci ke rumah sakit.

☆♡˙︶˙♡

Setelah 2 hari Oci di rawat di rumah sakit, akhirnya keadaan oci sudah mulai membaik dan Oci bisa kembali pulang ke rumah.

Keesokan paginya Oci mulai sekolah seperti biasa. Ia selalu di antar supir pribadinya menuju sekolah. Setelah sampai oci pun segera memasuki kelasnya di kelas XI IPA 1.

"Eh ci, lo udah sembuh?" Tanya Arga salah satu teman oci

"Udah"

"Hehe iyaiya"

"Pagiiiii, eh ocii lo udah kembali sekolah" teriak rara dengan suara cemprengnya sambil memeluk oci

"Ih lepasin ra, lo lebay banget sih"

"Ih gue kangen lo tau, semenjak ga ada lo gue jadi ga bisa ngerjain matematika, karna kan biasanya gue nyontek elo" jelas Rara panjang lebar tetapi oci hanya menanggapinya dengan senyuman

"Kemana odi?" Tanya Oci heran karena biasanya odi berangkat pagi

"Hmm, gak tau"

Kriing
(Bel masuk berbunyi)

Jam pertama adalah pelajaran fisika, mereka sangat jengkel bahkan tidak menyukai pelajaran tersebut karena guru fisika yang bernama Bpk. Adnan itu termasuk guru killer di sekolah Nusa Bangsa.

"Assalamualaikum" Odi membuka pintu dan masuk ke dalam kelas

Oci kaget karena baru pertama kalinya Odi kesiangan bahkan sampai setengah jam

"Maaf pak saya kesiangan" dengan suara yang ngos ngosan dan rasa dagdigdugserr karena harus berhadapan dengan guru killer.

"Anda kesiangan dalam pelajaran saya, anda tau kan peraturan saya ketika mengajar?" Pak Adnan bertanya dengan muka datarnya

"Iya tau pak"

"Ya sudah, silahkan keluar"

Odi segera keluar kelas setelah menyimpan tasnya, odi sangat menyesal mengapa ia harus kesiangan ketika pelajaran Pak Adnan.

Merasa bosan serta malu karena ia duduk sendirian di luar kelas, odi beranjak menuju kamar mandi.

Kriiing
(Bel istirahat akhirnya berbunyi)

"Yeahh"

"Yuhuuu"

"Alhamdulillah"

"Yes"

Itulah kata2 yang mereka lontarkan merasa merdeka karena pelajaran fisika telah berakhir dan waktunya istirahat.

Oci, odi dan rara segera menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar.

"Bi batagor tiga sama jus jeruk tiga" pinta Rara

"Iya syiaap"

"Keknya hari ini hari sial gue deh" odi mulai bicara

"Mampus haha, emang lo napa bisa kesiangan sih? Tanya rara penasaran

Sedangkan oci hanya diam mendengarkan mereka

"Gue bangun ga kesiangan ko, tapi gara-gara ban motor gue bocor di jalan, jadi gue terpaksa naik angkot dan bodohnya tu angkot malah ngetem lama banget yaiya gue jadi kesiangan"

"Haha, nasib lo hari ini buruk bener"

"Ishhhhh"

"Eh ci, lo belum cerita soal waktu itu?" Rara mulai mengubah topik

"Hmmm... guee waktu itu.." jawab oci gugup

"Gapapa ci, lo cerita aja ke kita"

"Gu..gue.. sengaja lukain tangan gue, pake silet"

"HAHH" teriak Odi dan rara kompak karena kaget tidak menyangka Oci melakukan hal bodoh seperti itu

"Gila lo!"

"Kenapa lo lakuin hal bodoh yang bisa membahayakan nyawa lo ci"

"Gue punya alesan"

"Lo kalo ada masalah cerita ke kita ci, jangan mendem sendiri dan akhirnya malah lukai diri lo sendiri, BODOHH" odi mulai kesal

"tahan emosi di" rara menenangkan

"GUE TAU YANG GUE LAKUIN ITU MEMANG GILA, TAPI LO GA NGERASAIN GIMANA PEDIHNYA JADI GUE" Oci segera meninggalkan kedua sahabatnya itu menuju kamar mandi, ia tidak tahan membendung air mata.


.
.
.
Sorry banyak typo:)

DON'T FORGET VOTE AND COMMENT♡♡♡

Queen And KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang