15. Kacau☆

117 6 0
                                    

Hari weekend, saatnya Oci bekerja. Ia sangat semangat untuk bekerja hari ini.

"Grandma, Oci mau berangkat"

"Udah sarapan?"

"Udah grandma"

"Oci pamit ya, asalamualaikum" Pamit oci mencium tangan Grandma.

"Waalaikumsalam"

~♥~

Di Cafe weekend selalu ramai, karena bukanya hanya di hari weekend saja. Tentunya banyak didatangi anak- anak remaja.

Di bangku no 24, terlihat Rezvan bersama Arsyad dan.. Alzie, huhh malas sekali jika harus ketemu dia lagi.

Baru saja Oci Ingin memasuki ruang pelayan agar bisa menghindari mereka, tiba tiba saja...

"Rossi" teriak Rezvan

Terpaksa Oci pun menghampiri mereka dan melayani mereka.

"Rossi lo kerja disini?" Tanya Al heran

"Ya"

"Kenapa?"

"Serah gue lah"

"Lo rajin banget ya" Puji Alzie, Oci kira dia akan mempermalukannya

"kalian mau pesen apa?" tanya Oci ramah

Oci pun memesankan pesanan mereka

。。。。

Terlihat di bangku no 27 seseorang sedang melihat buku menu dan Oci menghampirinya.

"Mau pesen apa mas?" tanya Oci ramah

"Ini mbak" Ucap Lelaki paruh baya itu mendongakkan kepalanya

Oci terlonjak kaget ternyata itu adalah Gabriel papa nya, papanya tidak kalah kaget dengannya.

"Ros!" Papanya berdiri mendekatinya sedikit tidak percaya

"Papah" Ucapnya gemetar

"Kamu seorang pelayan? Malu-Maluin keluarga aja!" Bentak papah nya yang membuat seisi cafe menoleh memperhatikan

Oci berusaha sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak keluar

"Mas ada apa?" Tanya Leni ibu tirinya yang tiba tiba datang

"Ini nih, masih untung dikasi harta malah bikin malu saya. Apa semua yang papa berikan belum cukup hah!!"

"Papa pikir orang bahagia cuman karena banyak uang? Haha mungkin iya bagi papa, tapi nggak bagi gue" Jawab Oci kesal

Ia malu sekarang Banyak tatapan mata yang menonton kejadian memalukan itu.

"halah, kamu kerja juga buat cari uang kan? Sama aja kamu kurang puas sama harta yang papa berikan"

"Cukup pahh!! Gue cuma butuh kesibukan, daripada dirumah kesepian apa itu salahh??"

"terserah gue mau ngapain, lagian papa udah gak peduli lagi. Yang dipikirin cuman image dan harta aja!!" ucap Oci bertubi tubi

"Jaga ucapan kamu" Kesal Gabriel dengan amarah yang sudah memuncak dan akan melayangkan tamparan kepada putrinya Oci pasrah dan memejamkan matanya tetapi tidak ada rasa sakit pada pipinya ia pun segera membuka matanya

Tangan Gabriel yang akan menampar Oci dicekal oleh tangan kekar Alzie, Untung saja ia datang tepat waktu.

"Anda tidak malu mempertontonkan hal yang menjijikan begini, seorang orang tua yang menampar anaknya didepan umum!" kesal Alzie tidak terima

"Siapa kamu ikut campur"

Akhirnya Seorang berjas lebih tepatnya pemilik cafe ini menghampiri

"Maaf pak, ini ada apa ribut-ribut pelanggan saya jadi terganggu karena keributan ini, sebaiknya masalah keluarga dibicarakan baik-baik dirumah"

Gabriel hendak berbicara tetapi didahului oleh Leni istrinya

"Ayo mas kita pergi, gapenting" ucapnya lalu menggandeng tangan Gabriel. Mereka pun pergi meninggalkan kekacauan

Mata Oci sudah berkaca-kaca sejak tadi tetapi ia masih berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Ci lo gapapa?" tanya Al menangkup kedua pipinya

Tidak tahan lagi Oci pun beranjak pergi menuju kamar mandi.

"Biarin al, dia butuh waktu sendiri" Ucap Rezvan bijak

♡♡♡

Waktu menunjukan pukul 18.30
Alzie berada di cafe ini sekitar tiga jam yang lalu, Rezvan dan Arsyad sudah pulang sejak tadi. Alzie tidak akan pulang sebelum melihat keadaan hati Oci membaik.

"Rossi" Panggil Alzie kepada Oci yang sedang berjalan keluar

"mau pulang? Gue anterin" ucapnya lagi menghampiri Oci

"gue pulang sendiri"

"Ayok" Ucapnya sembari memegang pergelangan tangan Oci dan membawanya keluar

"Lepas ihh"

"Ayo naik"

"Gak"

"gue bilang Naik"

"gue bilang nggak!"

"naik atau gue gendong"

"Ck iya"

...

Akhirnya motor melaju dengan kecepatan sedang. Pikiran Oci masih kacau akibat kejadian tadi sore, dan Sekarang papa nya pasti sedang dirumahnya yang akan memarahinya kembali.

"Alzie" panggil Oci

"Iya ada yang bisa saya bantu?" jawab Alzie

"Gue gamau pulang"

"yaudah kita mampir dulu"

"kemana?"

"kerumah gue"

"Ck ogah"

"mumpung gaada siapa-siapa" ucapnya jail

Oci menggeplak pelan bahu Alzie
"Mending pulang kalo gitu"

"becanda kalii, gue mau bawa lo ke suatu tempat" ucapnya sambil terkekeh

"yaudah" Oci setuju tanpa ingin tahu kemana Alzie membawanya, yang terpenting saat ini ia tidak pulang kerumahnya.

˙︶˙
GIMANA PART SEKARANG? SEMOGA FEEL NYA NGENA YA, AAMIIN:)

MOHON MAAF TYPO BERTEBARAN

MAKASIH BANYAK BAGI YANG SETIA NUNGGU CERITA QUEEN AND KING~♥~

DON'T FORGET VOTE AND COMMENT YA GUYS♡♡♡

Queen And KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang