part 3

52 11 7
                                    

Happy reading

Seperti rencana awal,saat ini dewi sedang berada dirumah nara. Rumah nara termasuk rumah yg mewah. Berlantai 3, cat dengan dominan warna abu abu itu terlihat elegan.

"Rumah lo makin bagus aja ra," ucap dewi saat memasuki pintu kediaman keluarga bachtier. Gunawan seka bachtier--ayah nara memang merupakan salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Bahkan cabang perusahaan Bachtier corp sudah terdapat di beberapa negara Asia. Saat ini Aleo bekerja di perusahaan ayahnya itu. Ale memang akan menjadi pewaris Bachtier corp.

"Ck,apaan sih lo. Biasa aja kali,masi sama Waktu lo terakhir kalo kesini." Ucap nara pada dewi.

"Iya deh iya. Eh btw Ra,ka Bimo udh balik loh dari Thailand!" Ucap dewi semangat. Bimo wentra Sullivan,kaka kelas sekaligus gebetan nara sejak masuk SMA. Bimo memang terkenal dengan ketampanannya. Selain itu,Bimo juga pintar. Jadi tak heran banyak kaum hawa yg tergila gila pada Bimo--termasuk nara

"Seriusan lo?! Aaaaaa!! Seneng bgt gue! Pokonya besok gue harus ketemu sama ka Bimo,gue kangen bgt ditinggal 2 Minggu sama my prince"  ucap nara sambil jingkrak-jingkrak di kamarnya. "Iya deh iya,serah lo! Gue mau mandi dong ra," sahut dewi

"Tinggal mandi wi,masa iya gue harus mandiin elo!" Ucap nara sambi men stalk Instagram Bimo. "Hehe,yaudah gue mandi dulu." Cengir dewi sambil berjalan masuk ke kamar mandi yg ada di dalam kamar Nara.

Selama dewi mandi,nara terus saja memperhatikan muka bimo di layar handphone nya itu. Nara menyimpan rasa pada Bimo sejak saat masuk SMA. Ia bertemu dengan Bimo saat di perpustakaan.

Flashback on
"Bukunya dimana sih?! Dari tadi muter muter ga Nemu!" Sebal nara pada dirinya sendiri karna sudah hampir setengah jam ia keliling perpustakaan namun tidak kunjung melihat buku biologinya itu.

"Nyari apa? Dari tadi diperhatiin bolak balik mulu,siapa tau gue bisa bantu," suara bariton itu sukses membuat nara kaget.

"Astaga, malaikat dari mana ini?! GANTENG BGT!!" Batin nara.

"Ehm" Suara deheman membuat nara tersadar dari lamunan. "Eh iya--" ucap nara bingung harus menyebut apa pria dihadapannya ini.

"Bimo,XI Ipa-1" ucap Bimo memperkenalkan diri. Nara langsung menjabat tangan yg ada dihadapannya itu "Ki-kinara,panggil aja nara. X ipa-2" jawab nara gugup.

"Oh,oke nara. Lagi nyari buku apa?" Tanya Bimo saat tangannya sudah dilepaskan. "Ehm-itu ka,lagi nyari buku biologi tapi ga nemu nemu" sebal nara sambil memanyunkan bibirnya

'lucu' batin Bimo sambil tersenyum tipis

"Buku biologi ada di rak sebelah,sini gue anter" ucap Bimo sambil menarik tangan nara.

'sialan ni jantung,bisa santai dikit ga sih?!' batin nara sebab saat ini tangannya ada digenggaman Bimo

"Nih,bukunya. Yg ini kan?" Ucap Bimo sambil memberikan buku biologi itu pada nara.

"Nah iya! Ini bener ka! Dicari cari juga, ngumpet disini ternyata. Makasih ka," jawab nara sambil mengambil bukunya.

"Sama sama,kalo butuh bantuan kasih tau gue aja,oke? Kalo gitu gue duluan" Ucap bimo sambil mengacak gemas rambut nara lalu meninggalkan nara dengan jantungnya yg tidak karuan.

Nara yg diperlakukan seperti itu jelas saja menjadi Blushing. Jantungnya berdetak tidak karuan. Sejak saat itu,nara menyimpan rasa pada Bimo.

KinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang