part 7

30 7 1
                                    

Happy reading

Bimo Wentra Sullivan, Lelaki yg selama 7 bulan terakhir ini selalu menghiasi hari hari Nara. Bimo adalah salah satu lelaki idaman menurut Nara. Mempunyai wajah rupawan,otak cemerlang, perhatian, humble, baik hati, dan masih banyak lagi nilai plus Bimo lainnya Dimata Nara.

Bimo hampir tidak terlihat celahnya. Setiap gerak geriknya selalu sempurna dimata Nara. Memang tidak ada manusia yg sempurna di dunia ini,namun Bimo nyaris sempurna menurutnya.

Seperti kejadian beberapa minggu lalu, Saat itu malam sudah larut, Dewi baru saja selesai mengerjakan tugas bersama di rumah Nara. Kejadian beberapa bulan kebelakang saat Dewi terlihat  'tidak setuju' dengan hubungan baru antara Nara dan Bimo hanya pikiran Nara saja,buktinya saat  istirahat sifat Dewi kembali seperti biasa dan perubahan sikapnya dikarenakan masalah keluarganya.

Saat itu pa Tomo sedang pulang kampung karena anaknya sedang sakit. Ale dan Gunawan yg belum pulang dari kantor dan menyisakan Nara dan Nirmala yg sama sekali tidak bisa membawa mobil.

Dengan terpaksa Nara harus membiarkan Dewi pulang sendiri dengan ojek online karena Dewi yg meyakinkan Nara bahwa ia akan baik baik saja.

Nara terlihat gelisah dan tidak tenang sampai telfon dari Dewi mengejutkannya. Nara membulatkan matanya saat mendengar Dewi menangis sesenggukan di telfon. Ia panik dan segera mencari bantuan. Ia memencet kontak dan nama Bimo yg pertama kali ia lihat. Tidak berfikir dua kali ia langsung meminta Bimo menjemput Dewi dan mengantarkannya pulang.

Esoknya ia tanya bagaimana keadaan Dewi dan bagaimana kronologisnya sampai kejadian itu bisa terjadi. Dewi bilang ia tidak apa apa dan menceritakan kronologisnya. Ia hampir diculik dan diperkosa oleh ojek online yg membawanya. Dewi langsung berontak dan berlari meminta pertolongan.

Nara yg mendengar itu langsung menangis dan memeluk Dewi. Andai saja ia tak membiarkan Dewi pulang sendiri,mungkin kejadian tidak mengenakan itu tidak akan terjadi pada sahabatnya.

Untung saja Bimo dapat ia andalkan,jadi Dewi Sekarang dalam keadaan baik baik saja.

Semenjak kejadian itu,Bimo semakin terlihat sempurna dimata Nara. Memang pacar idaman. Batin Nara.

Saat ini Nara sedang berada di perpustakaan bersama Bimo. Nara sedang meminta bantuan Bimo untuk mengajarkan beberapa materi Fisika yg akan diulangankan besok. Nara memang payah soal hitung menghitung.

"Ngerti ga?" Tanya Bimo saat selesai menerangkan materi yg sedang ia bahas.

"Ngerti. Kayanya," Ucap Nara sambil memelankan suaranya di akhir kalimatnya.

Bimo yg masih bisa mendengar kalimat terakhir Nara langsung melepas kacamata yg dipakainya dan menangkup kedua pipi chubby Nara.

"Kamu tuh nilai ulangan fisika minggu lalu jelek. Kalo mau bisa harus bener bener belajarnya. Fokus!" Ucap Bimo panjang lebar.

Nara hanya menyengir tak berdosa, "hehe,iyaiya. Aku bakalan fokus dan bener bener! Serius deh!" Jawab Nara sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V.

"Yaudah,kita bahas sekali lagi. Abis itu aku kasih 2 soal. Harus bisa pokonya!" Ucap Bimo sambil memasang lagi kacamatanya.

"Ah,2 soal doang mah cetek! Sekali kedip juga jadi!" Ucap Nara meremehkan.

"Bener ya,sekali kedip doang? Aku kasih waktu deh. 10 menit,gimana?" Tanya Bimo sambil menaik turunkan alisnya.

"Oke! Siapa takut!" Jawab Nara enteng.

Bimo kembali menjelaskan materi yg tadi ia sudah bahas. Setelah itu,ia memberi Nara soal di kertas selembar.

"Apaan nih?! Katanya 2 soal tapi 1 soalnya beranak 5! Inimah namanya 10 soal Bimo!!" Protes Nara sambil menyimpan kepalanya diatas meja pasrah.

KinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang