Happy reading!
Nara terbangun karna merasa tenggorokannya kering. Ia meraih gelas yg berada di atas nakas,namun saat hendak meminumnya gelas tersebut kosong. Nara berdecak sebal karena harus turun kebawah mengambil minum.
Saat bangun,Nara melihat Dewi yg sudah terlelap disebelahnya. Nara melihat jam weaker yg menunjukkan pukul 5 sore.
'Kecapean kali ya?' Batin Nara sambil melihat Dewi.
Nara berjalan gontai melewati tangga karena masih mengantuk. Nara membuka kulkas dan menuangkan air dingin ke gelasnya. Saat hendak menutup pintu kulkas,dia dikejutkan oleh kehadiran Ale yg sedang berdiri di belakang pintu kulkas.
"Ih! Abang ngapain sih berdiri disitu! Bikin jantungan!" Sebal Nara sambil memukul lengan Ale.
Ale tidak menggubris perkataan Nara. Mukanya terlihat lelah dengan lengan baju nya yg digulung keatas,dasi yg terlihat longgar dan jas yg tersimpan di tangan kirinya.
Ale langsung merebut gelas yg dipegang Nara dan meminumnya.
"Yg nuangin siapa,diminum siapa!" Sindir Nara pada Ale.
"Minta dikit, pelit amat." ucap Ale sambil menyenderkan kepalanya ke kursi meja makan. Ale melihat ada plester di dahi adiknya itu.
"Itu dahi lo diplester kenapa?" Tanya Ale sambil menaikan sebelah alisnya.
"Kena bola" jawab Nara seadanya. Ale hanya menjawab dengan membulatkan mulutnya membentuk huruf O
"Tumben abang udh dirumah, biasanya tengah malem baru baru balik." Tanya Nara pada Ale
"Ck,balik cepet salah! Balik malem salah! Maunya apa sih!" Kesal Ale
Nara hanya cengengesan,"ya kan biasanya abang baliknya malem mulu. Kadang ga balik ke rumah,seneng banget sama kerjaannya." Sindir Nara
"Bawel lo,udh ah gue mau mandi." Ale meninggalkan Nara yg masih duduk di meja makan.
Nara yg melihat punggung Ale menjauh hanya mengangkat bahunya acuh lalu berlalu pergi ke kamarnya.
🍭🍭🍭
Hari ini Nara berangkat sekolah seperti biasa karna sakit kepalanya sudah berangsur angsur hilang.
Nara,Dewi,dan Ale sedang sibuk dengan sarapannya masing masing. Hingga Ale membuka suara.
"Nanti kalian berangkat bareng abang aja ya," ucap Ale yg tidak mengalihkan pandangannya dari makanannya. Nara dan Dewi hanya menganggukkan kepalanya setuju.
Saat ini Nara sudah duduk manis dibangkunya ditemani Dewi disebelahnya. Ada 15 menit sebelum bel masuk. Dan Nara sedang membaca buku kimia karna pelajaran pertama akan diadakan ulangan harian kimia.
Sedang serius Nara membaca buku,tiba tiba ada suara bariton yg tidak asing ditelinga Nara.
"Hey,udh baikan?" Yap,itu suara Bimo. Pagi ini Bimo menghampiri Nara ke kelasnya.
"Eh,hai ka. Udh mendingan sih dari pada kemaren." Jawab Nara sambil mendongakkan kepalanya ke arah Bimo.
"Bagus deh. Jadi hari ini bisa dong temenin gue ke toko buku?" Tanya Bimo sambil menaik nurunkan alisnya.
Nara terkekeh melihat tingkah Bimo. "Bisa ko ka. Lagian Nara juga gaada kegiatan lain selain rebahan" jawab Nara dengan kekehan diakhir kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara
Teen FictionCerita ini berkisah tentang Kinara Arumi Bactier,seorang gadis manis periang lalu berubah ketika kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan. Ia mempunyai kakak. Aleorama Bactier, seorang pemuda tampan 7 tahun lebih tua dibanding Kinara. hidupnya...