Kill Me, Kiss Me 4

479 63 58
                                    

Lelaki berahang tegas itu berjalan dengan tenang. Setelah beberapa langkah, sekilas ia membalikan tubuhnya untuk memandangi sejenak sebuah bangunan yg berdiri menantang dengan benteng pembatas kokoh di belakangnya.
Tempat di mana ia tinggal selama 12 tahun ini.

Goo Junhoe. Ia divonis 15 tahun penjara atas keterlibatannya dalam aksi kejahatan komplotan hitam. Dan pada akhirnya ia mendapat remisi, karena berlaku baik selama di tahanan sehingga ia bisa bebas seperti saat ini.

Hukuman yg terhitung lebih ringan dibanding anggota lainnya termasuk Kim Jiwon dan sang Big Boss yg mendapat hukuman mati.

Selama ini Junhoe tidak memiliki keterlibatan dalam eksekusi target secara langsung. Ia berperan sebagai 'jembatan' antara Jiwon dan eksekutor.

Namun, beberapa minggu terakhir, ia memang sempat diberi mandat oleh Jiwon untuk menjadi eksekutor langsung dan tanpa disadari Jiwon, Junhoe ternyata tidak memenuhi mandat-mandat tersebut dengan sempurna.

Lelaki tinggi ini sengaja menukar obat dari komplotan hitam menjadi obat biasa sebelum diberikan kepada targetnya. Selain itu, ia juga terbukti sempat melakukan pemberontakan kepada komplotan hitam dan mendapat penyiksaan dari Jiwon.
Namun kemampuan Junhoe yg pandai bernegosiasi dan bersilat lidah, membuat ia sempat diampuni oleh sang algojo.















Ia termenung sejenak sembari menatap secarik kertas yg bertuliskan sebuah alamat dan nomor ponsel. Alamat itu adalah pemberian dari teman satu sel nya yg sudah bebas.



Datanglah padaku kalau kau butuh pekerjaan..




Pekerjaan apa kiranya yg bisa ia dapat di usianya yg menginjak 37 tahun ini. Usia yg sudah tidak muda namun juga tidak terlalu tua. Junhoe mungkin bisa mendapat sebuah pekerjaan kasar untuk sekedar menyambung hidup.













.
.
.














Junhoe menaiki bus menuju Seoul tempat tinggalnya 12 tahun yg lalu. Rasanya asing ketika suasana kota yg ia kenal telah banyak mengalami perubahan yg begitu banyak. Gedung-gedung kian meninggi layaknya sebuah pohon yg terus bertumbuh tanpa henti.

Tak lupa ia pun menyempatkan diri berkunjung ke tempat ia dahulu menghabiskan waktu sebagai barista.

Junhoe menghela napas lemas kala melihat tempat yg dulu adalah Cafe miliknya, berubah total menjadi sebuah fitness center. Tak ada satupun yg ia kenal. Tiba-tiba sekelebat bayangan masa lalu pun muncul dengan tidak berperasaan.


Dirinya mengingat kembali sosok lelaki manis yg selama ini tak pernah pergi dari relung hatinya. Sosok cinta pertama yg tak sempat ia miliki seutuhnya.

Setelah kejadian baku tembak 12 tahun lalu, Junhoe tak lagi mendengar kabar Yunhyeong. Tak ada satupun yg memberinya kabar perihal namja manis itu.

Keberadaan seorang intel sangatlah rahasia dan ia yg saat itu terlanjur terkungkung di balik jeruji besi semakin kesulitan untuk mencari tahu.

Selama 12 tahun, Yunhyeong juga tak pernah datang mengunjunginya sebagaimana yg lelaki manis itu janjikan dulu. Junhoe bahkan ragu, apakah Yunhyeong selamat atau..

Ah, hati Junhoe sesak rasanya ketika mengingat kejadian itu. Kala ia melihat Yunhyeong berlumur darah dan tak sadarkan diri tepat di hadapannya.

Saat itu, Junhoe hendak menembak kepalanya sendiri. Namun aksinya dihentikan seketika oleh Hanbin yg menembak tepat di pistolnya sehingga benda itu terpental.

Black Caramel [Yunjun / Junhyeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang