Part 1 - Dikejar Nikah

15.2K 913 23
                                    

Sudah tamat di aplikasi Karyakarsa
Tersedia versi cetak di Tokopedia/Pikatmedia (Persediaan terbatas).
Tidak ada versi Ebook
***

Beware typo bertebaran,  gaess..

I'm losing my self control
Yeah, you're starting to trickle back in
But I don't wanna fall down the rabbit hole
Cross my heart, I won't do it again
~ Katy Perry - Never Really Over ~
******

Siang itu saat jam makan siang, duduklah Adelia, Helga, Carissa dan juga Winda di kantor Cozy. Perusahaan media yang bergerak di bidang Travel and Leisure yang mereka dirikan menggunakan tangan mereka sendiri.

Di dalam ruang kerja Helga, ketiga wanita itu terlihat mengernyitkan kening mereka saat sosok wanita dengan kaca mata yang selalu setia membingkai wajah cantiknya itu berbicara.

"Lo mau nikah, Hel?" Seru ketiga wanita yang kini duduk di hadapan dirinya. Adelia, Carissa dan juga Winda. Setelah menghela nafas panjang, dirinya pun mengangguk.

"Serius, Hel?" Tanya Adelia yang kini sedang hamil anak keduanya.

"Dua rius gue, Del!" Balas Helga sembari meringis.

"Sama siapa? Emangnya lo punya pacar?" Kali ini Winda ikut berkomentar.

"Win, lo kalo jadi temen jangan jujur-jujur amat sih!" Kedua matanya memicing menatap Winda yang tertawa kikuk saat ini.

"Ya udah lo jelasin sih sekarang. Biar kita tahu." Tuntut Carissa yang langsung diangguki oleh kedua wanita lainnya.

"Gue dijodohin!" Jawab Helga akhirnya.

"Serius dijodohin? Hari gini masih ada jodoh-jodohan macam Siti Nurbaya? Bohong banget!" Seru Adelia dengan begitu skeptis.

"Ih, kalian kok nggak percaya sih?" Decak Helga kesal sembari menghempaskan punggungnnya ke sandaran sofa.

"Ya, abisnya ini semua tuh mendadak banget, Hel. Belum lagi jodoh-perjodohan ini? Ya lo pikir aja mana kita percaya?" Winda membela diri.

Sambil membenarkan kaca mata yang membingkai wajah cantiknya, Helga pun kembali menghembuskan nafas kasar.

"Kalian yang denger aja nggak percaya, apalagi gue yang tahu-tahu disuruh nikah." Sungutnya, kesal.

Perbincangan mereka terhenti, karena Citra—resepsionis Cozy mengatakan bahwa ada yang mencari dirinya.

"Siapa, Cit?" Tanya Helga melalui interkom ruang kerjanya.

"Armann Luca, mba. Model kan ya? Ganteng banget." Bisik Citra pada intercom tesebut. Namun cukup terdengar jelas di telinga keempat wanita yang berada dalam ruangan tersebut. Mereka semua pun serempak saling memandang satu sama lain.

"Oke, Cit. Suruh tunggu diruang tunggu ya. Sebentar lagi saya kesana." Balas Helga sebelum mematikan intercom telepon ruangannya.

Tepat setelah itu, kedua matanya menatap ketiga pasang mata yang sedang memandanginya menuntut jawaban.

GLEK.

Helga menelan salivanya tanpa sadar. Ya Tuhan, jadi dirinya mau dihakimi nih! Batinnya.

"Iya itu Armann Luca." Akhirnya Helga memilih berbicara duluan dibanding harus menunggu pertanyaan yang akan terlontar dari salah satu sahabatnya itu.

"Ngapain dia kesini?" Sindir Carissa sinis.

"Ketemu gue lah." Jawab Helga polos.

"Iya ngapain?" Desak Adelia. "Lo balikan sama playboy cap kadal itu, Hel?" Sindirnya lagi.

BITTERSWEET MARRIAGE (TAMAT di KARYAKARSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang