Part 3 - A Hot Lion

10K 765 8
                                    

Sudah tamat di aplikasi Karyakarsa
Tersedia versi cetak di Tokopedia/Pikatmedia (Persediaan terbatas).
Tidak ada versi Ebook
***

Vote jangan lupa, gaesss!
***

Seasons change and our love went cold
Feed the flame 'cause we can't let go
Run away, but we're running in circles
Run away, run away
******

Helga bergidik ngeri sesaat setelah mendengar pengakuan blak-blakan Armann mengenai niatan pria itu yang ingin meniduri dirinya.

Gila!

Dia bilang apa tadi? Membuat prince dan princess menggemaskan? Cihh, buat saja sana sendiri pakai tepung! Makinya dalam hati.

Sambil menahan debaran jantungnya yang ingin meledak karena emosi yang begitu membumbung hingga ke ubun-ubunnya. Wanita dengan bola  mata berwarna coklat itu menatap tajam ke arah pria menyebalkan yang sedang menghimpit tubuhnya saat ini.

"Kamu bilang apa tadi?" Helga malah menantang dengan wajah angkuhnya. "Membuat Prince dan Princess lucu bersamamu? Jadi orang jangan kepedean deh! Jangan harap kamu bisa bikin aku mau untuk hamil anak kamu. Cihh!" Helga tak sungkan berdecih tepat dihadapan wajah Armann.

"Of course you will, Helga!" Armann menyeringai dengan senyum liciknya. "Dan aku tidak membutuhkan ijin darimu untuk menghamilimu." Tekannya.

"Jangan gila kamu! Aku nggak sudi!" Sembur Helga.

Sekuat tenaga wanita itu mendorong tubuh besar Armann hingga akhirnya, dirinya pun dapat lepas dari tubuh besar yang mengurungnya itu.

Armann terkejut sesaat karena Helga berhasil lepas dari kungkungannya. Namun akhirnya, pria itu malah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Helga yang emosi.

Helga yang benar sudah kehabisan kesabaran akhirnya mengambil bantal sofa terdekat dari tempatnya berdiri sekarang. Digunakannya bantal sofa itu untuk memukuli pria bajingan dihadapannya itu sepenuh hati.

"Mati saja kamu sana! Dasar cowok mesum kurang ajar!" Makinya sambil terus memukuli Armann yang berusaha menghindar namun tetap saja tertawa puas.

"Fine! Fine! Sudah cukup main-mainnya, Helga!" Seru Armann. Dengan mudahnya dirinya merebut senjata yang digunakan Helga untuk memukuli dirinya. Lalu membuangnya kesembarang tempat.

Satu tangannya mencekal lengan mungil Helga, lalu satu tangannya merengkuh pinggang ramping yang sialnya begitu pas dipelukannya. Wajah mereka bertatapan, dan entah apa yang merasuki dirinya, namun wanita yang tengah berada di dalam pelukannya itu terlihat begitu menggairahkan di kedua matanya.

Wajah Helga merona karena emosi. Bibir mungilnya setengah terbuka karena menahan deru nafasnya yang menggebu. Bibir mungil itu terlihat begitu seksi dengan warna merahnya yang begitu menantang. Rambut panjang bergelombang milik wanita itu terlihat sedikit berantakan namun membuatnya semakin menggairahkan.

Oh ya, jangan lupakan kedua bola mata berwarna coklat yang terlihat begitu emosi menatapnya. Saat ini Helga seperti seorang singa betina yang ingin menghabisi singa jantan yang mengganggunya. Namun sayang, singa jantan itu malah ingin membuahinya.

SHIT!!

Armann tak percaya dengan gairah liar yang tiba-tiba saja menghampirinya.

Seperti tersengat aliran listrik, kedua tangannya melepas Helga begitu saja. Dirinya lalu mundur satu langkah menjauh, begitu pula dengan Helga. Armann menggelengkan kepalanya cepat seperti membuang pikiran aneh yang baru saja melintas di otaknya.

BITTERSWEET MARRIAGE (TAMAT di KARYAKARSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang