Twelve - Davin

48 5 3
                                    

Beberapa hari ini gua selalu semangat untuk kesekolah karena Raya secara perlahan mulai terbuka sama gua. Walau belum sepenuhnya namun gua bakal tetap berusaha. Seperti saat ini, gua menunggunya didepan kelas untuk mengajaknya makan siang dikantin.

Kening gua berkerut ketika menyadari kalau Raya belum keluar kelas. Karena penasaran gua pun mengintip kelasnya dan hanya ada Sinta, sahabat Raya. Dimana Raya?

"Raya kemana?" tanya gua pada Sinta yang tengah menulis rangkuman.

Sinta terlonjak kaget membuat gua meringis kecil.

"Astagfirullah! Kak Davin ngagetin aja!" pekik Sinta pelan.

"Sorry. Raya mana?" ujar gua sambil kembali bertanya.

"Dia gak masuk," jawab Sinta.

"Gak masuk? Kenapa?" tanya gua lagi.

"Raya izin katanya mau kerumah sakit," jawab Sinta.

"Kerumah sakit? Raya lagi sakit?" tanya gua dengan cemas.

"Kak Davin ternyata cerewet juga ya? Kalau Kakak penasaran mendingan kerumah Raya aja dan langsung tanyain sama dia," kata Sinta.

Gua terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk menyetujui usul Sinta.

"Oh, okedeh. Thanks ya!" ucap gua sebelum meninggalkan kelas Raya.

Baiklah, sepertinya gua harus membolos hari ini.

***

Davin Aryatama : Hari ini sekolah, Ai?

Raya Ferdinand : Iya. Kenapa?

Davin Aryatama : Gua jemput ya?

Raya Ferdinand : Gak usah.

Davin Aryatama : Gua udah didepan rumah lo.

Raya pun tak lama keluar dari dalam rumahnya dengan wajah ditekuk. Tapi, entah mengapa tetap terlihat cantik dimata gua.

"Gua bisa berangkat sendiri tahu!" ketus Raya setelah menerima helm yang gua kasih.

Gua cuma tertawa lalu membantu Raya untuk duduk diatas motor gua. Setelah memastikan Raya duduk dengan aman. Gua pun menjalankan motor dengan perlahan menuju sekolah.

*

"Kantin yuk, Ai!" ajak gua pada Raya yang baru saja keluar dari kelas.

"Gua udah makan bekel tadi, sorry," ucap Raya datar seperti biasanya.

"Terus lu mau kemana sekarang?" tanya gua.

"Perpustakaan. Bye," jawabnya sambil berlalu dari hadapan gua.

Dengan cepat gua pun mengikutinya hingga berjalan bersisihan dengannya.

"Kenapa ngikutin?" tanya Raya.

"Gua kan mau terus dekat sama lu," jawab gua.

Raya berdecak dan akhirnya kami pun saling diam karena mendadak gua bingung mau berbicara apaan padanya. Sesampainya di perpustakaan pun Raya langsung pergi kesalah satu rak dan gua pun mengikutinya. Melihat dia yang mengambil beberapa buku, gua pun ikut-ikutan mengambil buku secara asal tanpa melihat judulnya.

Raya memilih duduk dipojok dekat jendela besar. Gua pun ikut duduk dihadapannya. Raya pun mulai sibuk dengan bukunya dan gua sibuk memperhatikan wajah seriusnya yang entah mengapa terlihat menggemaskan dimata gua.

"Lo kenapa ngeliatin gua mulu sih?" akhirnya, Raya ngomong juga sama gua!

"Lo cantik kalo lagi serius begitu," ucap gua sambil tersenyum.

"Gua yakin lo juga pasti selalu ngomong begitu, kan sama pacar-pacar lo?" sinis Raya yang membuat gua menyeringai tipis.

"Lo cemburu, Ai?" goda gua.

Dia berdecih dan kembali fokus pada bacaannya. Lima belas menit dalam keheningan, Raya pun menutup bukunya.

"Udah selesai bacanya, Ai?" tanya gua.

"Udah. Lo sendiri gimana?" balasnya.

"Oh, udahlah," ucap gua bohong karena aslinya gua tidak baca sama sekali bukunya.

"Oh, ya? Terus maksud dari buku yang baca itu apa?" tanya Raya dan itu membuat gua gelagapan sendiri.

"Eh, ini tuh tentang—" gua berpikir sejenak. "—tentang Flora dan Fauna di Indonesia, Ai," jawab gua.

"Oh, iya?" tanya Raya dengan tersenyum miring.

Gua mengangguk yakin walau sebernya gak tau apa isi bukunya. Tangan Raya terulur ke arah buku yang gua pegang.

"Tapi, disini ditulis Cara Cepat Menghapal Rumus Kimia untuk Kelas 12 dan juga gimana caranya lo ngebaca kalo bukunya terbalik begitu?" ucap Raya dengan senyum miring.

Gua melihat buku yang tersebut dan benar apa yang diucapkan Raya. Seketika gua merasa malu. Gua denger Raya tertawa kecil karena ini masih berada didalam perpustakaan. Gua langsung menutup buku tersebut dan membuang muka. Niat mau bikin Raya terkesan eh malah jadi kayak gini.

***

A.n :

Hai, semuanya! Akhirnya bisa update lagi walau cuma 1 part aja tapi lumayan lah ya?🎉😂Doakan ideku lancar ya supaya bisa rajin update!😂🙏🏻Dan harap bersabar untuk next part nya yaa...!💙🙏🏻

Semoga part ini cukup mengobati kerinduan kalian pada Davin dan Raya!❤️🙏🏻

Don't forget to like and comment!

Danke.

Regards,
annisanrl

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LDR (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang