Bila waktu mengizinkan agar rasa terungkapkan, bolehkah bila aku memilih diam. Waktu memang mengizinkan, belum tentu hatimu menantikan. Bukan kesalahan bila aku mencintaimu yang mencintainya. Aku tak ingin menjadi pemecah hatimu yang kau sisakan ruang hanya untuk kehadirannya. Sakit, memang. Tapi aku tak memiliki kekuatan apapun untuk protes terhadap hatimu, karena aku bukan siapa-siapa. Aku menahan, segala rasa yang kadang ingin kutumpahkan. Biarlah sampai aku tahu, kebahagiaan yang akan bertamu, di penghujung penantianmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my chatter
Poetrykumpulan dari isi dari hati yang di salurkan melalui rangkaian kata-kata yang tak beraturan, Random puisi.. inspirasi dari buku,web,dll jangan lupa tinggalkan jejak 😁