neves 🐸

154 27 40
                                        

"aku suka bermain dengan perempuan di bar jeonghan dan seungcheol."

there comes the bomb.

"ma-maksudnya?" minghao terlihat bingung, namun guratan kekesalan belum hilang dari wajahnya.

junhui terlihat gelisah, "aku suka nidurin cewe."

kedua mata minghao seketika blank, kosong, "oh."

"yeah, tapi aku punya kamu sekarang. jadi—"

"kamu ngegunain aku?" potong minghao.

junhui terdiam, "maaf, apa?"

"kamu ngegunain aku? biar kamu ga main sama perempuan lagi di bar jadi kamu pacaran denganku? untuk menggunakanku?" minghao menangis sekarang, dia benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana.

"tidak sayang, astaga tidak—"

"LALU APA BAJINGAN?"

ah, fuck. junhui sudah benar-benar membuat minghao marah besar.
kecewa.
sedih.
terkhianati.

junhui menghela nafas, lalu tangannya terulur hendak memeluk minghao, namun gadis cina itu menolak dengan kasar.

"stop."

lalu dia berdiri dan keluar dari ruangan.

junhui bermaksud mengejar, namun terdengar pintu apartemennya mengunci kembali.

minghao meninggalkannya.

🐸

jisoo sedang mengoleskan masker ke wajahnya ketika pintu apartemennya diketuk-ketuk.

ketukannya pelan.

kedua mata jisoo membulat, dia mulai berpikir yang tidak-tidak.

pasalnya, tadi malam dia baru saja menonton sebuah film horor yang menurutnya benar-benar horor.

ceritanya tentang tukang pos yang ternyata adalah seorang pyschopath.

bunyi ketukan tukang pos itu sama seperti bunyi ketukan di pintu apartemennya.

pelan, namun terus menerus, sampai pemilik rumah membuka pintu.

dan dibunuhlah sang pemilik rumah.

jisoo bergidik ngeri, jadi sebagai jaga-jaga dia membawa pisau lalu berdiri didepan pintu apartemennya, bersiap untuk membukanya.

sebenarnya siapa yang pyschopath anjrit.

jisoo menghembuskan nafas, 'dalam hitungan ketiga, jisoo. 1, 2, 3!'

dia membuka pintu.

namun, bukan pyschopath yg ada didepan pintu jisoo, melainkan seorang gadis manis yg sedang menangis.

gadis itu tersentak ketika pintu apartemen tiba-tiba terbuka.

lalu pandangannya teralih ke wajah jisoo yang menyeramkan karena sedang memakai masker, mana maskernya kebetulan berwarna hitam.

minghao lebih kaget lagi ketika pandangannya berpindah ke tangan jisoo.

pisau.

otomatis minghao menangis semakin kencang.

"HUWAAAA JANGAN BUNUH HAOOO HUWAAAAA."

seketika pisau jisoo terjatuh ke lantai.

"mi-minghao?! kenapa kamu menangis?!"

"JAUH-JAUH KAMU DASAR PEREBUT NYAWA MENJIJIKKAN—"

"MINGHAO ASTAGA INI AKU JISOO EONNI-MU!"

"JISOO EONNI-KU TIDAK AKAN MEMBUNUHKU, KAMU SIAPA DAN KAMU APAKAN JISOO EON—"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

polosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang