See you in the next chapter😍
Maaf ya aku update malem- malem gini. Jangan lupa follow akun aku ya, kalian juga bisa follow ig ku nanti aku kasih tau dan pasti aku follback kok😍😍
🐳🐳🐳🐳🐳
Sudah hampir 1 bulan nayra tidak sadarkan diri, semua menjaga nayra bergantian. Hari ini adalah hari pertama raffan akan melaksanakan Ujian Nasional. Raffan berangkat dari rumah nya tidak kesekolah melainkan melihat gadisnya terlebih dahulu, sungguh raffan sangat merindukan nayra.
Sampai nya raffan di Rumah sakit, ia melihat nabila sedang duduk disamping nayra. "Assalamu'alaikum tan." Salam raffan
Nabila menoleh dan menyalami raffan. "Walaikumsalam nak bukannya hari ini kamu harus ujian."
Raffan tersenyum tipis. "Iya tan, tapi saya mau ketemu nayra dulu."
Nabila tersenyum. "Yauda tante tinggal dulu keluar ya biar kamu bisa bicara sama nayra."
Raffan mengangguk. "Terimakasih tante."
Nabila keluar dari ruang rawat nayra supaya memberi waktu raffan berbicara pada nayra. Nabila tidak tega melihat raffan yang semakin hari semakin murung. Ia berharap putrinya akan cepat sadar kembali.
Didalam ruangan, raffan menggenggam tangan nayra. Memandangi wajah nayra sudah menjadi hobi raffan sekarang. "Apa kamu masih betah tidur nya nay."
"Kamu bukan putri tidur nay, aku harap kamu bakal bangun secepatnya. Hm nay hari ini aku bakal ujian nasional doain aku ya biar bisa selesain semua nya." Ucap raffan
Air mata raffan menetes sedikit, ia mencium punggung tangan nayra. "Aku sayang kamu." Lalu raffan mencium kening nayra, cup. "Aku berangkat dulu nanti aku kesini lagi kamu sudah sadar ya nay."
Raffan tidak bisa berlama- lama di rumah sakit karena memang ia harus cepat kesekolah agar tidak terlambat. Raffan pamit pada nabila dan ia segera mengendarai motor nya.
Sampai parkiran, belum ia membuka helm nya sudah ada yang memanggilnya dari belakang.
"Raffan." Panggil derren
Raffan menoleh, ya memang derren yang memanggilnya. Raffan tidak menjawab, ia hanya turun dari motor dan menghampiri derren.
"Udah siap?" Tanya derren
"Hm." Ucap raffan singkat
Derren menggelengkan kepala melihat sikap raffan yang semakin hari semakin irit bicara. "Lo mau sampai kapan gini terus, dengan sikap lo yang dingin kaya dulu ngga bakal buat nayra seneng lihat sikap lo balik lagi."
Raffan terdiam memikirkan apa yang dikatakan derren memang benar, tapi ia tidak bisa keluar dari kutub es yang ada di dirinya tanpa bantuan nayra. "Gue kangen nayra."
Derren yang mendengar perkataan raffan begitu lirih langsung menepuk bahu raffan seakan menenangkannya. "Gue tau itu, kita semua juga kangen nayra tapi kita juga harus support dia dengan cara apapun tapi engga sama sikap lo yang balik lagi ke dingin."
"Thanks der." Ucap raffan
Derren tersenyum. "Udah yuk masuk."
Mereka masuk ke ruang ujian mereka masing- masing. Derren memang tidak seruangan dengan raffan karena abjad nama mereka yang berbeda jauh.
🐳🐳🐳🐳🐳
Malam ini raffan kembali kerumah untuk mengantar firda setelah menjenguk nayra tadi sore. Kondisi nayra sama seperti kemarin- kemarin. Firda terus menenangkan raffan agar ia kuat menjalani semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFAN (TAHAP REVISI)
Teen FictionMost wanted SMA Pelita. Dia adalah Raffan Putra Wisnutama, tipe orang yang dingin, datar seperti tembok yang dikagumi kaum hawa. Siswa berprestasi disekolah nya. Raffan adalah ketua pimpinan di sekolah nya dalam bidang keonaran yang pasti. Raffan ya...