"Rosie... cepetan mandi dek" suruh Jisoo sambil mengusap rambut adiknya itu
"Nanti aja kak, Rose masih ngantuk kak.." Rose hanya menggeliat dan masih memejamkan matanya itu
"Rosie...." Ucap Jisoo penuh penekanan yang membuat Rose langsung menurut
"Iya kak, tapi kakak siapin baju Rose ya?" Rose menyuruh Jisoo
"Iya sayang, yauda sana cepetan mandi" Rose langsung membuka selimutnya dan bangun menuju kamar mandi.
"Rosie udah mandi kak?" Tanya Jennie yang memasuki kamar Rose dan melihat Jisoo yang sedang menyiapkan baju si Chipmunk itu
"Iya lagi mandi" jawab Jisoo sambil menyiapkan baju untuk adik kecil kesayangannya
"Lisa ga bisa nemenin kak, dia ada pemotretan buat majalah hari ini" ucap Jennie . Lisa sebenarnya ingin membatalkan pemotretannya, namun itu ditolak oleh sang manager karena sudah beberapa kali Lisa menolak job yang menghampirinya, dan Lisa harus mengubur niatnya untuk menemani kakaknya untuk check up hari ini.
"Yauda gapapa, lagian Lisa slalu nolak job kan" ucap Jisoo yang diangguki oleh Jennie
Beberapa saat kemudian, Rose sudah selesai mandi dan keluar lalu melihat dua kakaknya yang sedang berada di dalam kamarnya itu.
"Kakak mana bajunya" tanya Rose pada Jisoo
"Ini , pake Hoodie ini aja ya biar keliatan manis gitu adik kakak yang satu ini" Jisoo menyodorkan Hoodie berwarna pink dan bergambar animasi tupai . Menurut Jisoo jika Rose memakai Hoodie maka Rose akan lebih kelihatan seperti bayi dan membuat gemas orang yang melihatnya
"Ihh emang aku pait?" Tanya Rose yang membuat Jennie dan Jisoo langsung tertawa
"Ya enggalah sayang...mana mungkin adik kakak ini pait? Adik kakak yang satu ini kan manis trus cantik banget" puji Jisoo yang membuat Rose merasa tersanjung
"Kayaknya" lanjut Jisoo diiringi tawa Jennie dan Jisoo , dan membuat Rose langsung memasang muka datar. Baru aja tadi rasanya tersanjung dan sekarang tiba-tiba kesandung gitu aja
"Ihh kakak mahh, au ah" Rajuk Rose
"Iya-iya, adik kakak ini cantik trus manis banget kok" ucap Jisoo lagi
Rose sudah memakai Hoodie nya dan sekarang semuanya sudah siap
"Kita berangkat sekarang yaa" ucap manager oppa dan langsung diangguki oleh semua
Didalam mobil hanya ada keheningan diantara mereka. satu gadis saat ini sedang dilanda rasa takut , bagaimana jika semuanya memburuk nanti? Akhir-akhir ini Rose sudah mulai merasa badannya lemah namun ia tidak mau bilang pada kakak-kakaknya adiknya karena tidak mau membuat mereka khawatir.
Kini mereka sudah sampai di rumah sakit dan menuju ruangan yang didalamnya terdapat banyak alat-alat dan dua dokter ditemani 3 perawat .
Rose dibaringkan di ranjang yang ada di ruangan itu"Tolong apa kalian bisa menggantikan baju pasien dengan ini?" Tanya dokter sambil menyodorkan pakaian rumah sakit yang memakai kancing
"Tentu saja dok" para dokter keluar dan Jisoo dengan Jennie menggantikan baju adiknya itu
"Bagaimana sudah siap nona Rose?" Tanya dokter
" Emm i-iya" ucap Rose gugup karena jujur ia takut dengan semua ini ditambah lagi alat-alat yang sebagian memakai jarum itu
"Rosie jangan takut" Jennie menyemangati adiknya itu yang hanya dibalas tatapan sendu dari adiknya itu.
Saat dokter memasang infus di tangan Rose, Rose menangis dan memegang erat tangan Jennie"Hiks...kak sakit...hiks" tangis Rose, itu membuat Jennie dan Jisoo merasa kasihan dan tidak tega melihat adiknya yang kesakitan itu. Tangis Rose mulai reda saat ia mulai dibius dan matanya mulai terpejam.
Jennie dan Jisoo keluar dari ruangan dan tinggal menunggu hasil check up dari adiknya itu.
Dua jam kemudian Jennie dan Jisoo sudah berada di ruangan dokter untuk mengetahui hasil check up Rose"Hasilnya hampir mendekati stadium satu, itu akan membuat keadaannya makin hari makin lemah dan bisa membuat adik kalian koma bahkan kritis" menetes air mata dua kakak Rose itu, rasa takut menyelimuti perasaan mereka saat ini, adiknya pasti akan terus merasa sakit dan membuat adiknya itu menangis menahan sakit yang ada di tubuhnya.
"Rosie..." Lirih Jennie yang diikuti oleh satu tetes air mata mengalir ke pipinya
"Apa penyakit adik saya bisa disembuhkan dok?" Tanya Jisoo pada dokter
"Kemungkinan kecil bisa, dia harus menjalani kemo yang pastinya akan sakit untuknya" ucap dokter yang malah membuat dua kakak itu menjadi lebih takut dan khawatir.
Jisoo dan Jennie akan sangat khawatir jika salah satu adik mereka ada yang merasakan sakit, terlebih Rose yang entah mau atau tidak untuk kemo.Kini mereka sudah berada di mobil untuk pulang ke dorm, Rose sedang memperhatikan jalanan sekitar dan dua kakaknya itu sedari tadi hanya memikirkan sang adik.
Mereka takut bagaimana jika nanti adiknya akan tambah parah, bagaimana jika nanti adiknya itu sudah tidak dapat bertahan...
Memikirkannya saja sudah membuat Jisoo dan Jennie menangis, apalagi jika....
Rose yang berada di jok belakang dan melihat dua kakaknya itu terisak langsung mendekati kakak-kakaknya yang berada di jok tengah."Kakak kenapa?" Tanya Rose, Jisoo dan Jennie pun langsung cepat-cepat menghapus air mata mereka
"E-enggapapa kok dek" jawab Jisoo dan Jennie dengan senyuman
"Beneran?" Tanya Rose memastikan
"Iya dek" jawab Jisoo
..
"Oppa ini semua sudah selesai, ayo pulang sebentar lagi pasti mereka akan sampai di dorm" ucap Lisa sambil cepat-cepat turun dari kursi yang habis digunakan untuk pemotretan syaland tadi katanya.
"Haishhh Lisaaa, gantilah baju mu" ucap manager oppa yang membuat Lisa melihat pakaian yang ia kenakan
"Ehh iya, aku akan ganti baju setelah itu kita pulang" ucap Lisa
"Iya-iya yasudah sana cepat" Lisa pun langsung menuju ke ruang ganti sambil lari.
..
" Rosie... Sekarang tidur ya" suruh Jennie
"Iya tapi temenin kak" ucap Rose dengan wajah melasnya
"Iya , ayo" Jennie menggandeng adiknya menuju kamar adiknya itu.
Rose langsung berbaring di kasur nya dan menepuk sebelahnya mengisyaratkan kakaknya untuk ikut berbaring di samping nya. Jennie pun berbaring di samping Rose dan Rose langsung memeluk kakaknya erat, menelusupkan kepalanya ke ceruk leher kakaknya itu."Rosie..." Panggil Jennie
"Iya?" Jawab Rose namun dengan kepala masih di ceruk leher kakaknya
"Emm R-Rosie mau ga kemo?" Tanya Jennie dengan perasaan was-was
"Ga mau!, Aku ga mau kemo!" Rose langsung menjauhkan dirinya dari kakaknya dan mereka saling tatap
"Kenapa Rosie ga mau kemo?" Tanya Jennie
"Sakit kak, sakit..." Lirih Rose yang membuat Jennie semakin ingin menangis
"Ga akan sakit kok, ini demi kebaikan Rosie juga" ucap Jennie yang membuat Rose ingin marah rasanya
"KAKAK GA NGERASAIN KAK!, AKU YANG NGERASAIN DAN ITU PASTI SAKIT KAK SAKIT!, SEKARANG KAKAK KELUAR DARI KAMAR AKU!" Ucap Rose penuh amarah dan ia mengusir kakaknya itu
" Rosie bentak kakak? Oke kakak keluar dan Rosie tidur yaa, abis bangun nanti langsung minum obat yaa" Jennie langsung keluar dari kamar Rose. Rose langsung meneteskan air mata , jika kakaknya menawarkan untuk ia kemo pasti artinya dirinya semakin parah. Rose terus menangis hingga ia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya dan tubuhnya, Rose juga sudah mimisan. Ia ingin memanggil kakaknya saja sudah tidak cukup kuat
"K-kak..." Lirih Rose sangat pelan yang pastinya kakaknya tidak akan dengar, lama-lama sakit yang Rose rasakan makin bertambah dan ia langsung terkulai lemas tak sadarkan diri di kasurnya
.
Don't forget to votment 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Together Until The Time
Cerita Pendek"ini semua salahku, jadi aku akan tanggung jawab" J