Rose hanya bersandar pada kasurnya, ia hanya diam sambil terus memikirkan hidupnya kini. Apakah ia akan mati secepat ini juga dengan di umurnya yang masih muda. Ia tidak mau mati dulu sebelum blackpink mengadakan konser dunia , impiannya, bertemu dengan para blink internasional di luar negeri sana, menyapa langsung mereka, menyanyi langsung didepan mereka, menghibur mereka. Rose ingin melakukan semua itu terlebih dahulu sebelum Tuhan memang benar-benar menjemputnya untuk kembali kepadanya.
Tanpa Rose sadari, ia sudah meneteskan air matanya membasahi album foto yang ia pegang. Ya, album foto keluarga nya beserta para member blackpink lainnya. Ia ingin bersama mereka dengan waktu yang lebih lama, ia tidak mau dipisahkan hanya karena penyakit sialan yang ia derita saat ini. Rose terus memikirkan semuanya hingga ia benar-benar menangis.Jennie masuk ke kamar Rose dengan membawa makanan untuk membernya yang sudah ia anggap sebagai adik itu. Jennie terkejut melihat Rose menangis, Jennie langsung duduk di kursi samping tempat tidur Rose dan menatap Rose yang sedang menangis itu.
"Rosie kenapa?...hm?.." tanya lembut Jennie kepada Rose sambil mengusap-usap kepala Rose. Rose langsung menatap wajah Jennie dan langsung memeluk Jennie erat.
"Huhh?... Rosie kenapa?.. cerita lah" Jennie membalas pelukan Rose.
"Aku ga akan cepet mati kan kak? Engga kan?aku ga mau mati cuma karena sakit ini kak, aku ga mau..hiks.. hiks" Rose menangis, dan air matanya yang mengalir membasahi baju Jennie.
"Rosie kok ngomongnya gitu? Jangan ngomong gitu lagi ah, dan Rosie pasti sembuh, Rosie ga akan cepet mati, Rosie pasti bisa sembuh , Rosie kan kuat dan gausa dengerin kata dokter tadi, karena kesembuhan itu hanya Tuhan yang menentukan, bukan dokter syaland tadi.. oke?" Ucap Jennie meyakinkan Rose.
"Iya kak.." Rose melepaskan pelukannya lalu hanya duduk diam.
"Sekarang waktunya adik kakak ini makan" ucap Jennie dengan nada seperti sedang akan menyuapi anak kecil.
"Iya.. tapi suapin" ucap Rose.
"Iya-iya, anak kecil ini akan kakak suapin" ucap Jennie sambil menarik pelan hidung adiknya, dan hanya dibalas raut wajah kesal oleh Rose.
Jennie pun menyuapi Rose dengan senang hati hingga Rose berhenti makan karena sudah tak muat perutnya katanya. Tumben penuh 😒."Sekarang gimana rasanya keadaan adik kakak ini?hm?" Tanya Jennie .
"Udah mendingan kak" jawab Rose.
"Yauda minum obatnya yaa" Jennie mengambilkan obat dan segelas air. Lalu Rose pun meminum obat itu satu persatu, meskipun pahit tapi nanti jika ia tak minum maka Jennie akan terus memaksanya.
"Sekarang waktunya adik kakak ini tidur yaa" ucap Jennie lembut. Rose pun berbaring dan Jennie menyelimuti tubuh Rose.
"Cepat sembuh my rosiee, jangan sakit lagiii" Jennie mencium kening adiknya sebelum ia keluar.
Jennie bersiap-siap akan pergi bersama seseorang yang mungkin sudah menjemputnya di jalan belakang gedung dorm mereka.
"Mau kemana Jen malam-malam begini?" Tanya Jisoo yang sedang menonton TV di ruang tengah.
"M-mau ke agensi kak, aku ingin main bersama dancer disana lalu ke kafe sebentar" ucap Jennie bohong.
"Benarkah?" Tanya Jisoo curiga karena Jennie menjawab pertanyaannya.
"Apa kak Jis tak percaya dengan aku?" Tanya balik Jennie.
"Bukannya begitu Jen tapi ini sudah malam" ucap Jisoo lembut tak mau membuat Jennie marah.
"Aku bukan anak kecil kak" jawab datar Jennie dan langsung melenggang pergi keluar lalu menghampiri orang yang sudah menjemputnya.
"Huhh kenapa kamu begini Jen, tidak biasanya" ucap Jisoo sambil masih memandangi pintu yang terbuka.
"Kak Jen kenapa tadi kak?" Tanya Lisa yang sedari tadi melihat dan mendengar antara Jennie dan Jisoo.
"Gapapa, mungkin Jennie cuma kecapekan" ucap Jisoo dan mengusap-usap kepala Lisa.
Dilain tempat..
"Kita mau kemana?" Tanya Jennie.
"Ayo kita makan di kafe favorit ku" ucap pria yang ada disamping Jennie.
"Oke aku ikut saja" Jennie hanya meng-iyakan dan mereka langsung pergi ke tempat yang pria itu inginkan.
...
Sesampainya di tempat yang dituju, mereka berdua keluar dari mobil dan langsung masuk ke tempat itu.
Jennie yang tidak tau tempat apa itu hanya mengikuti kemana pria itu akan membawanya."Ayo Jen, aku sudah memesan makanan dan minuman untuk kita" ucap pria itu yang hanya diangguki oleh Jennie . Mereka duduk di kafe itu berdua dan berbincang-bincang bersama sambil menyantap makanan minuman mereka.
"Kamu diizinkan keluar tadi?"
"Iya aku bilang kalau aku mau ke agensi" Jawab Jennie.
"Ohh , ku dengar salah satu member mu sedang sakit, siapa dia?"
"Huhh, dia Rose yang sudah ku anggap adikku sendiri, begitu juga dengan Lisa lalu Jisoo yang ku anggap kakak ku. Rose sakit, dan penyakitnya sering kambuh, itu yang membuatku kadang merasa tidak tenang karena khawatir dengan keadaannya.
"Emm kalau aku boleh tau, Rose sakit apa?"
"Sebenarnya ini rahasia, tapi untukmu aku beritahu dan jaga rahasia ini baik-baik. Rose sakit l-leukimia" ucap Jennie dengan nada sedih.
"Lalu bagaimana sekarang keadaannya?"
"Dia sekarang sudah mulai membaik" jawab Jennie
"Ohh, syukurlah. Semoga dia cepat sembuh"
"Iya semoga" Jennie.
"Emm aku rasa semakin hari aku semakin menyukai mu" goda pria itu pada Jennie.
"Ahh jangan begitu, haha" mereka berdua bercanda dan berbincang-bincang bersama hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23:30. Jennie yang menyadari itu pun langsung mengajak pria itu untuk pulang dan mereka pun pulang bersama.
..
"Duhh jam segini kenapa Jennie belum pulang sii" Jisoo terus menunggu Jennie hingga Jennie pulang, rasanya tak tenang jika belum melihat adiknya itu pulang. Lisa terbangun karena haus dan dia ke dapur untuk mengambil minum, setelah minum dia baru menyadari bahwa diruang tengah ada seseorang. Saat dilihat lebih jelas lagi ternyata itu kakak tertuanya, Jisoo.
"Kak Jis kenapa belum tidur?" Tanya Lisa.
"Aku sedang menunggu Jennie, dia belum pulang sampai sekarang" ucap Jisoo dengan nada yang menunjukkan kecemasan.
"Mungkin sebentar lagi kak" ucap Lisa menenangkan.
"Ta-.." ucapan Jisoo terpotong oleh suara pintu terbuka dan itu ternyata Jennie.
"Kenapa baru pulang Jen?" Tanya Jisoo.
"Tadi aku lupa waktu kak, saat aku melihat jam ternyata sudah malam lalu aku pulang" ucap Jennie.
"Ohh , sudah sana ganti baju lalu tidur" ucap Jisoo.
"Iya, tapi kenapa kalian belum tidur?" Tanya Jennie.
"Aku menunggumu" jawab Jisoo. Jennie yang tau kalau kakaknya itu khawatir langsung memeluk kakaknya itu.
"Jennie minta maaf kalo udah bikin kakak khawatir, dan kelakuan Jennie tadi, Jennie minta maaf kak" ucap Jennie di dekapan Jisoo.
"Udah gapapa, lain kali jangan diulangin" ucap Jisoo. Lisa yang melihat itu langsung masuk ke kamarnya karena dia benar-benar mengantuk saat ini. Jisoo langsung pergi ke kamarnya. Sebelum Jennie masuk ke kamarnya, dia terlebih dahulu melihat adiknya, Rose.
Dilihatnya Rose yang sudah tertidur lelap, dengan wajah yang seperti bayi menurutnya. Jennie tersenyum dan langsung mencium kening adiknya terlebih dulu sebelum ia keluar dan kembali ke kamarnya."Semoga kamu cepat sembuh...dan kita bisa melakukan konser dunia impian kamu secepatnya"
Don't forget to votment 😉
Ada yang kangen???
KAMU SEDANG MEMBACA
Together Until The Time
Cerita Pendek"ini semua salahku, jadi aku akan tanggung jawab" J