16.

345 59 0
                                    

Dongpyo menjadikan kedua tangannya untuk menumpu dagu nya. Lampu belajar yang menemani Dongpyo mengerjakan tugas rumah yang lumayan banyak. Dengan ujung pulpen yang menempel pada jidatnya. Dongpyo masih teringat-ingat dengan orang jahat yang berada di rumah Hyungjun, saat kejadian aneh itu. Sepertinya yang ia tahu, ayahnya tak pernah mempunyai hutang atau masalah dendam dengan orang lain.

Tiba-tiba perutnya berbunyi meminta makanan. Dongpyo pun berdiri dan keluar dari kamar nya menuju dapur. Ia membuka kulkasnya, alangkah terkejutnya saat banyak makanan yang memenuhi kulkas dirumah Dongpyo. Dongpyo pun tertarik dengan minuman yogurt rasa stroberi. Tanpa pikir panjang Dongpyo meraih minuman yogurt itu dan membuka nya sambil jalan menuju kamar mama nya.

Dongpyo membuka dan melihat mamanya yang ternyata sedang tertidur lelap. Dongpyo sangat sayang mamanya dan kakanya. Dongpyo pun kembali menutup pintu kamar mamanya. Dan berniat kembali ke atas. Namun, kaki nya tiba-tiba terhenti ketika mendengar suara ketukkan pintu rumahnya. Dengan malas Dongpyo pun berbalik badan dan menghampiri pintu.

Ia membuka pintunya dan alangkah terkejutnya mendapati Dongbin yang datang di malam hari. Dongbin tersenyum tipis dengan wajah yang terlihat kusut. Dapat dilihat ia membawa kantong pelastik yang sepertinya berisi makanan ayam goreng keju. Ah.. tidak, sepertinya ini penyebab Dongpyo lapar pada malam hari.

"Ada apa kak Dongbin datang pada malam hari begini?" Tanya-nya.

"Hmm.. ini makanan buat lo. Pasti lo lapar," ujar Dongbin sambil memberikan sekantung pelastik yang tadi Dongpyo kira makanan. Ternyata benar.

"Ngga usah repot-repot kak. Udah ada makanan di rumah," tolak Dongpyo yang sebenarya ia ingin menerimanya.

Dongbin mengkerutkan keningnya, bingung kenapaDongpyo tumben menonlak pemberiannya. Dongbin pun menarik kembali tangannya, iamenundukkan kepalanya serta membasahi bibirnya. Dongpyo yang melihatnya jadi tak enak hati dengannya.

"Oke kalo gitu gua balik," pamit Dongbin . Sedangkan Dongpyo tak membalasnya, ia malah terdiam diri didekat pintu entah apa yang ingin ia lakukan. Author pun gatau hehehe :3

EUNPYO.

Eunsang berjalan di lorong sekolah denga menenteng tas nya di sebelah pundaknya. Berjalan dengan santai menuju kelas.

Para kaum hawa yang sedang berada di lorong kelas itu tak henti-henti berteriak histeris, ada yang tak bisa berkedip lagi, dan ada jug yang terang-terangan memuji ketampanan Eunsang. Baginya, ia tak setampan Junho yang cocok menempati sebagai visual.

Hari ini Eunsang ada pelatihan dance di ruang A bersama teman-temannya. Tak sengaja ia bertemu Youngmin si kakak kelasnya yang dibilang hampir mirip dengannya.

"Pagi kak Youngmin," sapa Eunsang dengan senyuman dan badan yang sedikit bungkuk. Youngmin membalasnya dengan senyuman yang cukup manis.

"Lo mau latihan ya?" Tanya Youngmin dengan telunjuk nya yang mengarah ke Eunsang. Eunsang pun mengangguk-angguk sebagai jawaban 'iya'.

"Semangat bro!" Ucap Youngmin menyemangati Eunsang dengan tangan terkepal di atas.

"Makasih kak," ucap Eunsang berterimakasih lalu kembali berjalan ke ruang latihan.

Saat sampai ia bertemu dengan Dongbin yang berjalan lawan arah dengannya. Mereka berhasil lewat tanpa ada perkataan apapun. Eunsang memilih melanjuti jalannya daripada menoleh dan mengurusi musuhnya itu. Sedangkan Dongbin ia berhenti dan berbalik badan menatap Eunsang yang berlalu. Senyum miring terukir di wajahnya dengan mata seakan ingin memberi peringatan. Eunsang tau jika Dongbin menoleh kearahnya, ia hanya pura-pura tidak tau seakan ingin menikmati permainan Dongbin.

EUNPYO.

Dongpyo berjalan berdua di lorong sekolah bersama Hyungjun. Kini mereka berdua baru saja menyelesaikan jam pelajaran yang cukup bikin ngantuk tadi.

Terlihat di wajah nya Hyungjun seperti sedang ada masalah. Dongpyo tak tau itu apa masalahnya, mungkin ia akan mencari tau sendiri. Mereka duduk di kursi halte. Menunggu bus yang akan mengantarkan mereka ke kafe.

Beberapa menit mereka menunggu akhirnya bus pun datang. Mereka berdua masuk dan duduk tenang di kursi. Dongpyo melihat Hyungjun seperti menangis namun tak ada suara isakkan. Dongpyo merasa tak nyaman dengan Hyungjun. Ia pun berinisiatif memegang tangan Hyungjun dan berkata. "Kalo ada masalah cerita aja jangan dipendam," dengan senyum yang terukir di wajah Dongpyo.

Hyungjun pun menoleh. Ia masih bingung dengan hatinya. Dengan rasa berat Hyungjun menghela napas dan mencoba untuk menceritakan masalanya. Sedangkan Dongpyo menunggu curhatan daru Hyungjun.

"Woojin..."










Tbc....

Haloooo!!! Gimana nih ceritanya?

Siapa yang nungguin? Masih ada yang setia nungguin gak nih?

Maaf ya aku jarang up, aku lagi coba sering sering up. Tapi aku lagi ikut lomba di mangatoon. Jadi mohon perhatiannya.

Makasih yang udah dukung terus aku yaaa^-^

Eunpyo moment nih💕💕


Jangan lupa semangat jalanin hidup^-^, see u next capt byee~~~

Eunpyo | Eunsang X DongpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang