5.《PERTEMUAN PERTAMA》

126 6 0
                                    

DINASTI SHING JEPANG

Cuaca pagi ini begitu mendung menandakan bahwa langit akan turun hujan, tapi sama sekali tidak mempengaruhi chen hui hui untuk terus berlatih pedang dan menombak bersama pelayan setia nya junzi.

Andai saja ada yang melihat pertarungan mereka berdua, pasti semua orang akan di buat terpana dengan kegesitan 2 gadis yang saling mengarah kan senjata mereka masing-masing.

Seakan tidak ada hari esok bagi mereka, mereka berdua terlalu asik dengan dunia mereka sendiri tanpa menyadari bila ada seseorang yang telah memasuki taman pribadi itu.

Yah orang itu adalah pangeran mahkota yamada yang baru tiba di kediaman taman milik adik nya chen hui hui . Yang langsung di buat terpesona dan terpana, dengan keanggunan dan kegesitan adik nya chen hui hui dalam bertarung menggunakan pedang, dan jangan lupakan junzi yang begitu lihai dalam menggunakan tombak kesayangan nya itu untuk melawan chen hui hui, sungguh bagi yamada ini adalah pertarungan yang begitu menakjubkan yang pernah dia lihat seumur hidup nya.

Chen hui hui yang sadar bila ada seseorang yang telah memasuki wilayah taman pribadi nya pun dengan refleks melemparkan pedang kesayangan nya itu, hal itu membuat pangeran yamada begitu terkejut dengan serangan mendadak dari adik nya chen hui hui, untung saja dia mempunyai refleks yang baguss bila tidak, mungkin pedang itu sudah menancap tepat di bagian jantung nya.

●Astaga apakah kau berniat untuk membunuh kakak mu ini chen hui hui. Ungkap pangeran yamada dengan kesal.

◆Astaga maaf kan putri ini kak mada kupikir siapa tadi aku hanya refleks saja. Balas chen hui hui dengan tampang polos nya.

Sedangkan junzi hanya bisa tersenyum melihat interaksi yang di lakukan kakak ber adik ini bila bertemu,

Pangeran yamada hanya bisa membuang nafas kasar dengan sikap polos yang di buat adik kesayangan nya itu, niat nya tadi datang kemari untuk mengajak adik nya ini berlomba berkuda bersama nya,, ehh malah nyawa nya hampir melayang karena sikap refleks adik nya itu yang begitu menakutkan.

●Hui pangeran yang tampan ini, ingin mengajak adik kecil nya untuk berlomba berkuda bersama, bagaimana? Tanya pangeran yamada di sertai senyuman menawan nya yang membuat kaum hawa akan meleleh seketika.

Nah hal itu yang terjadi dengan junzi sekarang ,dia seperti sesak nafas melihat senyuman pangeran mahkota dinasti shing jepang yang begitu menawan,

Sedangkan chen hui hui yang di ajak berkuda pun langsung tersenyum dengan lebar tapi senyuman itu tidak berlangsung lama ,karena hal itu akan membuat dia di terpa masalah bila sampai kaisar atau permaisuri melihat nya berkuda bersama pangeran yamada.

●Ehhmm kak mada bagaiman bila kaisar atau permaisuri mengetahui bila putri ini berkuda? kau tau kan seorang putri dilarang berkuda,berlatih pedang,tombak,panah, dan beladiri tapi ke lima peraturan itu telah kulanggar semua secara tidak langsung ,tanpa di ketahui oleh anggota kerajaan lain nya. yang tau hanya kau dan junzi saja. bagaimana bila kaisar atau permaisuri tau nanti? Tanya chen hui hui panjang lebar ke yamada.

Memang seorang putri harus bersikap layak nya seorang putri, itu adalah peraturan ketat yang ada di dinasti Shing jepang, bila ada yang melanggar peraturan itu, maka putri itu akan mendapatkan hukuman berat yang tidak pernah bisa di bayangkan oleh semua orang.

Yamada hanya tersenyum tipis menanggapi kekhawatiran adik nya itu, memang sih adiknya ini berbeda dari putri-putri yang lain, karena chen hui hui ingin sekali seperti ksataria bertarung seperti diri nya, maka dari itu pangeran yamada sendiri lah yang telah mengajari chen hui hui, yamada pikir dengan dia mengajari adik nya chen hui hui untuk menggunakan pedang,panah,tombak,kuda, dan beladiri itu adalah hal yang penting untuk menjaga diri sendiri, itu lah yang di pikir kan pangeran yamada, tapi protokal kerajaan menentang hal itu dengan sengit.

《HUANG FEI HONG》(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang