6. {TERBONGKAR?}

94 5 0
                                    

  "HUTAN PERBATASAN DUA DINASTI"

Di bawah pohon El yang begitu teduh tampak lah seorang pria tampan,yang sedang menunggu seseorang yang sangat penting dalam kehidupan nya, Dia begitu cemas saat sosok yang di tunggu- tunggu dari tadi masih belum menampak-kan batang hidung nya, sudah 2 jam dia menunggu, tapi sosok itu masih juga belum datang, saat pria tampan itu  memutus kan untuk mencari orang yang dia tunggu,, muncul lah Dia, dengan kecepatan menunggang kuda yang luar biasa di tambah keanggunan dan keagungan yang di miliki sosok berjubah penunggang kuda itu, membuat pria tampan ini terkesima sejenak,

Dan tanpa sadar dia begitu terpesona dengan kecantikan yang di miliki si penunggang kuda saat tudung jubah itu tidak sengaja terbuka karena tertiup angin  dan menampilkan wajah yang begitu cantik yang mengalahkan  sang dewi kecantikan yang  tidak lain yaitu adik nya, putri pertama dinasti Zhing Chen hui-hui.

"Kak maaf kan putri ini yang telah membuat mu menunggu lama,karena saat di perjalanan tadi sempat terjadi sedikit masalah", terang putri pertama.

Sedangkan pangeran mahkota yamada masih saja menatap adik nya tanpa berkedip, dan membuat chen hui-hui sedikit bingung dengan tingkah kakak kesayangan nya ini.

" Kak apa kau marah padaku", tanya chen hui-hui hati-hati.

"Ne, astaga hui kau dari mana saja pangeran ini begitu mencemas kan mu asal kau tau menunggu mu membuat ku sakit jantung", Terang pangeran yamada dengan bersungut-sungut.
 

    
   Sedangkan orang yang di cemas kan malah ketawa cekikikan ketika melihat wajah pangeran yamada yang begitu kesal pada nya, tapi bagi chen hui-hui ekspresi itu begitu lucu dan konyol untuk kakak nya yang begitu dingin kepada semua perempuan yang mencoba mendekati nya.

" Hentikan tawa mu itu hui, suara mu membuat telinga ku sakit", ungkap pangeran yamada.

Dan sukses mendapatkan hadiah dari adik kesayangan nya itu dengan sebuah cubitan yang mematikan.

"Auuuu, astaga sakit hui tega sekali kau kepada ku".

" Salah sendiri mengatakan suara ku cempreng", sungut chen hui-hui.

"Hei aku tidak mengatakan suara mu  cempreng hui, hanya saja dapat merusak gendang telinga  ku", jawab pangeran yamada sambil memacu kuda nya kembali dengan cepat.

Dan membuat chen hui-hui geram dan menyusul kakak nya dengan kecepatan yang sebanding.

Usai acara kejar-mengejar nya mereka berdua memutus kan untuk berhenti sejenak di bawah ayunan tua yang telah lama terbengkalai.

Pangeran yamada mendorong ayunan nya sambil meletakkan sebuah mahkota bunga yang begitu indah di atas kepala chen hui-hui, dia begitu terpesona dengan hasil karya nya yang melekat indah di atas kepala adik nya, sangat cantik, ya chen hui-hui bertambah sangat cantik ketika memakai mahkota bunga itu , dia seperti sang dewi alam turun ke bumi

Pangeran yamada mendorong ayunan nya sambil meletakkan sebuah mahkota bunga yang begitu indah di atas kepala chen hui-hui, dia begitu terpesona dengan hasil karya nya yang melekat indah di atas kepala adik nya, sangat cantik, ya chen hui-hui berta...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
《HUANG FEI HONG》(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang