Tabungannya udah sampai mana nih?
Ayo semangat terus nabung yaa. Sedikit demi sedikit lama-lama pasti jadi Novel Glen ^^
Jangan lupa menabung dan ikuti Pre-Order Novel Dua Belas Cerita Glen Anggara ya ^^
Selamat membaca dan semoga suka Amin ^^
****
Esok pagi Glen memutuskan untuk pergi ke rumah Iqbal, mencari pencerahan disana. Semalam dia tidak bisa tidur hanya karena memikirkan mimpinya apa. Glen keluar dari kamar dengan menenteng sepatunya.
Glen melihat Bu Anggara tengah duduk manis di sofa ruang tengah sembari menggendong Meng, kucing persia kesayangannya.
"Glen kerumah Iqbal ya Bun," pamit Glen, duduk di sofa ruang tengah.
"Nanti pulangnya jangan malam-malam, tidur dirumah," pesan Bu Anggara.
"Posesif amat Bun, kek pacar," sahut Glen sembari memakai sepatunya.
"Salah sendiri nggak pernah kenalin pacar kamu ke Bunda. Iqbal dan Rian aja udah punya," sindir Bu Anggara.
Glen melirik Bundanya dengan sinis, apalagi Bundanya sedang menggendong
"Bun, Glen ini memilih menjadi individu. Singleyang bermartabat, jomblo terhormat," balas Glen tak mau kalah.
"PRET!"
Glen mengelus-elus dadanya, kedua matanya menatap hampa Bundanya yang pergi begitu saja meninggalkannya sendirian di meja makan.
"Hai Bunda, Hai Bunda, janganlah jahat."
****
Glen memarkirkan mobilnya di depan rumah Iqbal, ia segera turun dari mobil dan masuk ke rumah Iqbal. Glen sendiri tidak bilang ke Iqbal kalau dia akan datang bertamu dan merusuh. Karena Glen yakin, Iqbal pasti ada dirumah. Sahabatnya itu akhir-akhir ini sangat malas keluar rumah.
"Hai Bro,Met Morn..."
Glen terdiam, langkahnya terhenti di ambang pintu rumah Iqbal. Glen bukannya menemukan Iqbal, malah melihat keberadaan Acha di ruang tamu tengah sibuk mengulek rujak.
"Lo ngapain disini?" tanya Glen.
Acha menoleh ke pintu, bersikap biasa seolah tak kaget dengan kedatangan Glen.
"Ngulek," jawab Acha singkat.
"Lo berhenti jadi peternak Sapi?"
Acha mendecak pelan, menaruh uleknya dan kembali menatap Glen.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BELAS "CERITA GLEN ANGGARA"
Teen FictionGlen Anggara, anak tunggal dari keluarga kaya raya yang memiliki kepintaran dibawah rata-rata. Glen menyukai kebebasan dan hanya ingin melakukan semua hal yang membuatnya bahagia. Sikap absurd dan menyebalkannya selalu membuat orang naik darah. Sua...