Assalamualaikum selamat pagi semuanya. Maaf ya semalam nggak bisa update. jadi gantinya pagi ini
DAN ALHAMDULILLAH H-1 MENUJU PRE ORDER NOVEL DUA BELAS GLEN ANGGARA. BESOK JAM 17:00 WIB DI SHOPEE : luluk_hf . JANGAN SAMPAI KETINGGALAN DAN KEHABISAN YAA ^^
SEMANGAT MENABUNGG ^^
DAN SELAMAT MEMBACA SEMOGA SELALU SUKAA DAN BELI NOVELNYAA AAMINNN ^^^
*****
Shena berkata bahwa minggu depan adalah ulang tahunnya, dan salah satu wishdidalam list-nya adalah mendapatkan kejutan ulang tahun dari Glen. Yah, saat ini Glen sedang mempersiapkan itu. Lagi-lagiGlen berguru ke rumah seorang Iqbal untuk mendapatkan pencerahan.
"Lo kira rumah gue ini tempat cenayang atau dukun?" decak Iqbal mulai jengah.
"Tolongin lah Bal. Kan lo dulu pernah kasih kejutan ke Acha," seru Glen memelas.
"Kejutan apaan? Nggak ingatkah Iqbal buat Acha nangis-nangis karena ditinggal gitu aja di hari ulang tahun Acha?" ketus Acha langsung menyembur.
Glen menoleh ke samping, kaget melihat keberadaan Acha.
"Lah, sejak kapan nih Sapi disini?" bingung Glen.
"Sedaritadilah! Makanya kedua mata itu dipakai!"
Glen mendecak sinis, tak mempedulikan ucapan Acha. Ia hanya ingin mendapatkan pencerahan disini, tidak mau bertengkar dengan Acha.
"Jadi gimana dong? Bantuin. Gue buat kejutan ulang tahun untuk Shena seperti apa?" tanya Glen beruntun.
Iqbal menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, ikut bingung. Dia juga bukan cowok romantis yang suka memberi kejutan. Iqbal sendiri heran kenapa Glen selalu meminta pencerahan kepadannya?
Iqbal menoleh ke Acha, memberikan kode, meminta bantuan. Acha menghela napas panjang, mengangkat jempolnya.
"Glen duduk sebelah Acha sini, Acha kasih pencerahan," suruh Acha.
"Beneran Cha?"
"Iya."
Glen tersenyum senang dan buru-buru berpindah duduk kesebelah Acha. Glen berusaha mendengarkan baik-baik.
"Cewek itu suka dikado hal yang spesial dan berharga. Contohnya seperti gelang ini," Acha menyombongkan gelang yang ada ditangan kanannya.
Glen manggut-manggut.
"Gelang ini dari Iqbal dan Acha selalu memakainya kemanapun. Kalau Acha kangen sama Iqbal, Acha cukup lihat gelang ini sudah buat Acha sangat bahagia," jelas Acha. "Jadi, saran Acha, Glen berikan kado yang romantis, spesial, berharga dan tak terlupakan seperti gelang ini. Mungkin kalung atau berlian. Kan Glen kaya raya."
Glen mendesis sinis, perkataan terakhir Acha membuatnya sedikit kesal.
"Harus banget gitu ya?"
"Iya dong. Cewek sekarang siapa yang nggak suka dikasih kalung ataupun berlian atau cincin nikah? Pasti senang banget."
Glen menoleh ke Iqbal cepat. "Lo cepat lamar nih bocah, kayaknya ngebet banget pingin nikah," cibir Glen mengaduh ke Iqbal.
Iqbal hanya membalas dengan kedua bahu yang diangkat, tidak memberi komentar apapun karena Iqbal tau Acha hanya bercanda.
"Glen sendiri belum pernah kan kasih hadiah ke Kak Shena yang berharga dan bisa dikenang seperti gelang ataupun kalung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BELAS "CERITA GLEN ANGGARA"
Fiksi RemajaGlen Anggara, anak tunggal dari keluarga kaya raya yang memiliki kepintaran dibawah rata-rata. Glen menyukai kebebasan dan hanya ingin melakukan semua hal yang membuatnya bahagia. Sikap absurd dan menyebalkannya selalu membuat orang naik darah. Sua...