Happy Reading!!!
Sejak hari itu Yuri rutin membuatkan bekal untuk Suga yang biasa dia buat untuk dirinya sendiri. Lebih parahnya lagi, Yuri harus makan berdua yang tidak pernah Yuri lakukan sejak dulu.
Entah mengapa Yuri pun menuruti saja permintaan Suga? Apa karena takut atau... mungkin Yuri juga mulai terbiasa. Semua orang pun mulai membicarakan tentang mereka.
Suga memang pria dingin yang tidak pernah terlihat bersama dengan yang lainnya, namun jangan salah.
Suga merupakan salah satu pria yang memiliki banyak pengangum wanita. Tentu saja selain parasnya yang tampan dan Suga pun sering mengisi acara sekolah dengan musiknya.
Hampir semua gadis bermimpi untuk menjadi kekasih Suga bahkan para gadis yang tercantik disekolah pun sangat mengidolakannya, salah satunya Jeon Soomi yang pernah ditolaknya.
Hari buruk bagi Yuri pun dimulai, kini perhatian yang tidak pernah dia rasakan dari seluruh teman sekolahnya begitu mengintimidasinya.
Yuri sangat tidak nyaman dengan hal itu namun apakah dia punya pilihan karena ancaman dari Suga?
~
Saat jam istirahat setelah memberikan bekalnya pada Suga, Yuri pamit untuk pergi ke toilet sebelum menyusul Suga ke atap sekolah. Yuri pun masuk ke dalam toilet yang kosong itu, tapi tiba - tiba saja masuklah lima orang gadis . Yuri mencoba mengacuhkan karena memang dia tidak pernah bercengkrama dengan siapapun di sekolah itu, kecuali akhir - akhir ini. Mungkin.
Saat Yuri akan keluar, salah satu dari gadis itu menarik rambut Yuri yang diikat kucir kuda dengan keras membuat Yuri terjatuh karena kerasnya tarikan itu.
" Akh! ",
" Bitch! Jadi kau gadis yang tak tahu malu itu?! ", maki salah satu dari kelima gadis itu.
" Ka...kalian siapa? Mengapa kalian melakukan ini? ", tanya Yuri sambil meringis setelah terjatuh sampai pantatnya mencium kerasnya lantai.
" Jangan pura - pura bodoh, Jalang! ", seorang menampar pipi Yuri dengan keras.
" Dengar! ", rambut Yuri di jambak membuat Yuri meringis.
" Akh! ",
" Jauhi Suga! Kau pikir kau pantas untuknya Huh?! Kalau punya cermin kau seharusnya melihat dirimu yang menjijikan ini! ", kepala Yuri di hentakkan dengan lepasnya jambakan di rambut kucirnya.
" Aku tidak ... ",
Plakkk!
Dua tamparan beruntun diterima Yuri membuatnya tertunduk, Yuri menangis. Mengapa seperti ini? padahal selama ini Yuri sudah berusaha menjauhi masalah, bahkan untuk berteman pun Yuri tidak pernah mencobanya karena suatu alasan yang membuatnya enggan untuk berteman dengan siapapun lagi.
" Ingat jika kau masih tidak tahu malu mendekati Suga, kau akan kami pastikan tidak ingin datang lagi ke sekolah ini. Paham! ", diakhir dengan tendangan di perut, Yuri hanya bisa diam dengan perlakuan itu.
Setelah dirinya tinggal sendiri, Yuri mencoba berdiri dengan menopang wastafel di sampingnya, dia melihat dirinya di cermin dengan penampilan yang berantakan. Wajahnya memiliki memar dan luka sehingga Yuri harus menutupinya dengan melepaskan ikatan rambutnya. Yuri pun merapikan pakaiannya yang berantakan. Sambil menghapus air matanya Yuri mencoba membuang nafasnya.
" Semoga tidak ada yang menyadari aku ", bisiknya pelan.
~
Yuri kembali menuju kelasnya dengan tertatih sambil memegang perutnya yang sakit. Dia mencoba terlihat senormal mungkin. Namun saat masuk ke kelas Yuri tidak melihat Suga yang menatap ke arahnya karena pria itu telah menunggunya di atap selama setengah jam lamanya.
" Yuri?! ",
Tubuh gadis itu membeku kala Suga memanggil namanya. Oh Tidak! Jangan melihatku! Yuri penuh harap namun pria itu sudah berada tepat di hadapannya.
" Kau kemana saja? Aku sudah menunggumu sejak tadi ", Yuri masih menunduk sebisa menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya.
" Maaf, tadi aku ada urusan ", sahut Yuri sekenanya, gadis itu kembali berjalan namun tubuh Suga masih setia menghadangnya.
" Mengapa kau menunduk? Bukankah aku sudah mengatakan jika kau harus menatapku saat bicara? ", Suga masih menatap Yuri dan tidak berniat membiarkan gadis itu pergi sebelum mendapatkan penjelasan mengapa dia tidak kembali ke atap.
" Aku tidak enak badan ", Suga pun melihat seragam Yuri yang terlihat kotor dan sejak tadi Yuri memegangi perutnya,
Tanpa ijin Suga mendekati Yuri lalu menyingkirkan rambut Yuri yang menutupi wajahanya. Matanya melebar melihat keadaan Yuri yang penuh memar di wajahnya. Yuri pun tidak menyangka jika Suga akan melakukan hal itu dan yang membuat Yuri semakin tidak percaya wajah Suga terlihat berbeda. Ekspresi datar yang biasa ia lihat diwajah Suga kini berubah, matanya menyala, rahangnya mengeras nafasnya pun memburu seakan menahan amarah didalam dadanya.
" Siapa yang melakukannya, Yuri? ", tanya Suga menggertakan giginya.
" Katakan siapa yang melakukannya padamu?! ", Yuri merasa takut, Suga terlihat lebih menakutkan saat ini.
" A...Aku... terjatuh ", Suga semakin menatap Yuri tajam, apa yang dipikirkan gadis itu saat ini? Bagaimana dia bisa berbohong padahal jelas luka diwajahnya bukan karena jatuh.
" Aku akan ke ruang kesehatan ", pamit Yuri namun sebelum pergi Suga sudah menyeretnya ke ruang kesehatan tanpa Yuri bisa protes.
~
" Sekarang katakan padaku! ", Suga masih memaksa Yuri untuk mengatakan pelaku kekerasan itu.
" Suga, bisakah kau menjauhiku? ", ucap Yuri membuat Suga terdiam.
" Selama ini aku menjalani kehidupan sekolah dengan tenang dan nyaman, aku tidak ingin mendapat masalah di sekolah makanya aku tidak ingin siapapun mendekatiku... ",
" Aku tidak tahu mengapa kau terus menarikku untuk keluar dari kenyamanan yang aku rasakan sampai saat ini, jika kau ingin aku membuatkan bekal untukmu. Aku akan membuatkannya, tapi... aku mohon jauhi aku, aku ingin mengakhiri sekolahku dengan hidup damai ",
Suga masih terdiam mendengarkan Yuri namun ada yang Suga mengerti bahwa apa yang terjadi pada Yuri saat ini berhubungan dengannya.
" Apa kau mengalami hal ini karena aku? ", tanya Suga menatap Yuri lamat.
Yuri tidak ingin mengatakan yang sejujurnya, dia hanya ingin hidup tenangnya kembali tanpa ada gangguan.
" Kau diam, berarti aku benar kan? ", Yuri menggigit bibir bawahnya namun enggan untuk menjawab.
" Jika memang semua yang terjadi denganmu karena aku, katakan siapa orang yang melakukannya sekarang maka aku akan mengikuti kemauanmu untuk menjauh darimu ", Yuri tidak bisa karena dia memang tidak tahu siapa yang memukulinya.
" Tapi... ",
" Kau tidak ingin mengatakannya kan? Maka aku tidak akan menuruti keinginanmu. Justru aku tidak akan membiarkan siapapun melakukannya lagi padamu, aku akan selalu berada didekatmu sampai nyamuk pun tidak ingin mendekatimu ",
Yuri tidak bisa mengatakan apapun lagi, sebenarnya mengapa Suga seperti ini padanya? Apa pria itu memiliki dendam padanya?
Suga melihat Yuri yang terlihat bingung, namun dia hanya tidak ingin Yuri terluka apalagi karena dirinya. Entah mengapa Suga begitu tertarik pada Yuri sampai - sampai harus berpura - pura mengancam gadis itu hanya agar dia bisa selalu dekat dengan Yuri?
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting Of Suga Heart [ End ]
FanfictionKisah dua orang anak manusia yang terkurung dengan dunianya sendiri. Bahkan si gadis tidak pernah tahu jika si pemuda dingin itu berada disekitarnya. Sampai akhirnya dia pun sadar dan merasa perlahan dunianya berubah.