Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cewek dengan rambut panjang sepunggung itu meregangkan badannya setelah tugas kelompok yang dikerjakannya bersama temen sekelompok itu selesai.
Yang ini beneran tugas kelompok kok, karena emang semua anggota kelompok ikutan berpartisipasi dalam proses pembuatannya.
Kayak Jennie dan Sejeong yang ikutan nulis, Yongguk yang ikutan nyariin materi, atau Hoshi yang ikutan nyari keributan. Oh, jangan lupain Jinhyuk yang bantuin Hoshi ngerecokin proses pengerjaan tugas tersebut dengan nyenggol tangan Cayla, Jennie, dan Sejeong waktu lagi nulis, atau membuat suara-suara laknat yang memecahkan fokus mereka berempat.
Emang pupuk bawang Hoshi sama Jinhyuk mah. Untung Yongguk sebagai ketua kelompok sabar sabar aja ngadepin dua tapir itu.
Cayla, Jennie, Sejeong, dan Yongguk segera ngeberesin barang-barangnya. Jangan mikir Jinhyuk sama Hoshi ikutan ngeberesin. Jawabannya, jelas enggak.
"Jinhyuk, bawa motor?" tanya Cayla.
Jinhyuk yang habis benerin rambutnya pun nengok ke Cayla. "Iya."
Muka Cayla seketika berbinar. "Gue bonceng ampe depan, dong. Ayah nunggu di gerbang depan soalnya."
"Ya udah, ndang." sahut Jinhyuk santai lalu jalan ke parkiran lalu bersiap.
Cayla ngikutin dari belakang, diikuti temen sekelompoknya yang lain. Sejeong sama Jennie boncengan karena rumah mereka searah. Sedangkan Hoshi dan Yongguk naik motor sendiri sendiri.
Cayla nebeng ke Jinhyuk karena dia lebih deket ke Jinhyuk aja sih. Ya iya lah tiap hari debat kenapa Anna bisa ganti gaun jadi serba biru pas bikin istana es gitu gimana nggak deket, sampai temen sekelas udah hafal.
"Duluan ya, kalian berduaaa." pamit Sejeong sama Jennie, diikuti Hoshi dan Yongguk yang ikutan pamit.
"Nih," Jinhyuk nyerahin jaket jeansnya.
Cayla bingung dong. "Apaan? Cuma sampai depan, kok. Nggak usah."
"Paha lo keumbar-umbar gitu gue nggak suka ya, Kei."
Mata Cayla memicing sinis. "Apa sih lebay lo, rok gue panjang, kali."
"Pakai, nggak?!" titah Jinhyuk sok galak.
Cayla masih keukeuh. "Nggak! Lo nanti ribet harus pakai lagi. Lo aja yang pakai, buruan. Ayah gue udah nunggu." jelas Cayla terus seenak jidat naik ke boncengan motor cbr Jinhyuk.
🛵
"Eh Jinhyuk, stop-stop! Sampai sini aja." kata Cayla sambil nepuk-nepuk pundak Jinhyuk.
Jinhyuk nengok ke belakang bentar. "Gerbang masih jauh."
Ya, wajar Jinhyuk heran karena Cayla minta diturunin di depan masjid sekolah dimana jarak masjid ke gerbang itu agak jauh. Ya nggak jauh jauh banget tapi kayak nanggung gitu loh.
