Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Carramel free, nggak ada kegiatan lain sepulang sekolah jadi Carramel bisa rebahan di rumah. Mikirin itu, bikin Carramel rasanya pengin cepet-cepet dapet bus terus pulang deh.
Sayangnya, daritadi yang ditunggu belum nongol-nongol. Iya, busnya belum lewat nih.
Carramel duduk di halte sambil headsetan dan bersenandung kecil.
"Carramel."
Carramel tersadar, terus nengok ke samping kanan dan ngelepas headsetnya. Dan dia pun kaget sekaget-kagetnya orang kaget.
"Eh, Seungmin?"
Cowok yang manggil Carramel pun tersentak bentar, kayak nggak nyangka.
"Beneran.. Carramel? Ara?"
"I..ya."
Cowok yang dipanggil Seungmin itu langsung senyum. "Oh, hai. Long time no see."
"Iya."
"Nunggu jemputan?" tanya Seungmin.
Carramel mengerjap sebentar. "Hah? Iya."
Gobloknya, kenapa dia jawab iya? Dia kan naik bus?!
"Mau kuanter?"
"Eh?"
Carramel tersentak lagi. Tawaran Seungmin bikin Carramel sadar kalau Seungmin masih bener-bener ingat kalau Carramel nggak pernah diantar jemput karena dia sendirian di rumah.
Seungmin senyum lagi. "Nggak apa-apa. Ayo."
Akhirnya, Carramel mau diantar Seungmin. Nggak tau juga sih kenapa bisa Carramel langsung iya aja gitu.
Di sepanjang perjalanan mereka nggak ngobrol apa-apa. Seungmin dan Carramel sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sampai Carramel nggak nyadar kalau motor Seungmin berhenti bukan di depan rumahnya.
"Seungmin," panggil Carramel. "Kok ke sini?"
Seungmin noleh ke belakang sebentar terus ngelepas helmnya. "Laper."
Carramel kaget lagi kan, dia langsung turun dari motor diikuti Seungmin yang turun juga. Seungmin langsung narik tangan Carramel buat masuk ke dalam kedai. Carramelnya sendiri masih speechless.
Mereka duduk di salah satu meja di pojok kedai.
"Biar kutebak... kamu pasti bakso aci sama caramel cheese tea?" kata Seungmin.
Carramel ketawa. "Ah.. masih inget aja."
Seungmin menghela napas terus manggil pelayan buat pesan makanan. Setelah itu, keadaan canggung lagi. Hadeh.
"Aku—eh, maaf Ra dari tadi pakai aku-kamu. Ehm, gue.."
