nine - kang da ni el

37 1 0
                                    

09 — Falsity

09 — Falsity

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Divisi 505 atau biasa disebut Divisi Pengembangan sedang anteng-antengnya ketika Jinhyuk yang habis dari toilet masuk ke kantornya dengan berlari heboh.

"Woi awas woi! Pak Daniel sidak!" teriak Jinhyuk pelan.

Sontak saja membuat semua anggota divisi panik dan segera membereskan meja mereka. Perusahaan sedang sibuk-sibuknya dengan produk baru, otomatis membuat Divisi 505 sibuk hingga karyawannya lupa untuk sekedar membereskan meja kerja.

Matcha kalang kabut. Bagiannya terlihat paling nggak manusiawi soalnya.

"Jam segini mau nyari apaan njir." kata Yerin sebal, sambil masih membereskan kekacauan meja kerjanya.

Iya, jam 11.45 siang. Nanggung banget kan, bentar lagi istirahat.

"Nyari ribut." sahut Matcha singkat.

"Yeu ngomong sendiri apa diomongin nih?"

Matcha mendesis, "Eleh, kayak berani ngomong aja."

Yerin melotot, namun belum sempat membalas Matcha karena sosok tegap atasannya itu akhirnya tiba di divisi mereka, tak lupa sang sekretaris dan ajudannya setia menemani.

Seluruh anggota divisi berdiri tegak, lalu menunduk sopan sebagai tanda hormat.

Daniel mengangguk pelan, mengedarkan pandangannya ke penjuru kantor. Langkah kakinya pelan menyusuri setiap bagian kantor sambil sesekali melirik karyawan dan hasil kerjanya.

Sampai Daniel tiba di ujung kantor, tepat di meja Matcha.

Matcha meneguk ludah, mencuri pandang atasannya itu dengan takut-takut sambil memikirkan apa kesalahan yang sudah ia buat. Apa karena tadi pagi Matcha lupa mencuci cangkir kopinya lalu kebetulan Daniel tau?

Daniel berjalan ke samping meja Matcha. Berdalih membaca lembaran kertas hasil kerja Matcha walau diam-diam mendekat ke Matcha yang langsung menahan napas.

"Nanti istirahat ke ruangan saya." bisik Daniel lalu sedikit menjauhkan diri.

"Baik pak." jawab Matcha cepat.

Matcha dan seluruh anggota divisi menghela napas lega ketika Daniel dan antek-anteknya pergi meninggalkan ruangan itu. Matcha udah takut aja kalau Daniel bakal menyinggung masalah cangkir kopi. Tapi nyatanya, Daniel justru semakin membuat Matcha penasaran sekaligus was-was.

Semua kembali berjalan normal. Anggota divisi kembali melanjutkan pekerjaannya, termasuk Matcha walau setengah otaknya memikirkan apa maksud Daniel tadi.

"Eh tadi kayaknya Pak Daniel ngomong sama lo ya? Ngomongin apa tuh?" tanya Yerin tiba-tiba.

"Hah? Itu.." Matcha mengerjap, agak kaget karena semua mata di ruangan itu kini menantinya. "Nyuruh beresin meja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

trashy cheesy | k.idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang