Rumah Sakit
Ditanya perasaan mu sekarang jelas tak karuan. Detak jantung mu berdetak lebih cepat dari biasanya. Tangan mu mengeluarkan keringat dingin serta tak henti-hentinya kamu meremas-remas jari-jari mu sendiri.
Jangan lupakan juga doa yang sedang kamu panjatkan dalam hatimu.
Disini, di rumah sakit. Rumah sakit Internasional tepatnya di ruangan seorang dokter muda yang tampan. Dokter Min Yoongi.
Dia, Min Yoongi adalah sahabat suami mu Kim Taehyung.
Ceklek
Pintu terbuka memperihatkan Yoongi yang datang dengan wajah berserinya serta gummy smile yang menjadi ciri khasnya.
Amplop berwarna cokelat besar sudah berada di genggaman Yoongi.
Yaps kamu putuskan datang ke rumah sakit ini setelah keram pada perut mu tadi telah hilang. Kamu datang ke rumah sakit ini ingin memeriksakan perutmu yang akhir-akhir ini sering sekali terasa keram.
Jika pagi hari kamu selalu merasakan mual dan memuntahkan isi perutmu yang seperti ditarik keluar namun hanya cairan putih kental. Menjijikkan memang.
Yoongi duduk di kursinya dan tersenyum kepadamu sebelum bertanya, "sudah siap melihat hasilnya?"
Kamu tersenyum dan mengangguk "aku selalu siap. Hasilnya selalu sama jadi kupikir ini juga akan sama hahahaa" tawa mu renyah di akhir kalimat.
"aishh berpikirlah positif terlebih dahulu, apa kau tak ingin memberikan kabar gembira untuk Taehyung?"
Kamu nampak menghela napas "aku ingin sekali kak, namun aku tak tau apakah sekarang waktu yang tepat jika dia hadir dalam keluargaku"
Yoongi menyerngit bingung, merasa aneh dengan perubahan ekspresi mu saat ini "sudahlah lupakan saja dulu itu, kau bisa bercerita kapan saja padaku jika kau punya masalah"
"terima kasih kak Yoongi"
"kau dan Taehyung itu sudah seperti adikku sendiri jadi tak perlu sungkan, mengerti?"
Kamu mengangguk antusias sebagai jawaban. Memang Yoongi itu terlihat dingin tapi tidak jika kalian sudah mengenalnya dengan baik.
"mari kita buka amplopnya" seru Yoongi dengan semangat. Tangannya bergerak untuk membuka amplop lalu mengeluarkan sebuah kertas hasil pemeriksaan USG.
kamu memang sengaja meminta pada Yoongi untuk tidak memberitahukan mu tentang hasil rekaman saat USG tadi. Berahirlah sekarang kamu memiih untuk mencetak hasi USG dan meminta Yoongi membacakannya saja, setidaknya kamu sudah menyiapkan sedikit mental mu untuk mengetahui hasilnya. Jujur saja, kamu terlalu takut jika hasilnya mengecewakan maka kamu memilih jalan seperti sekarang ini.
"WAH WAH WAH" Yoongi berteriak dengan semangatnya. Tergelonjak kaget serta matanya membulat tak percaya.
"Kak ada apa? jangan membuatku merasa deg-degan seperti ini, kau tau jantung ku ingin keluar saja"
Yoongi hanya berdecak menatapmu yang mengomelinya.
"kau tau?"
"yaa aku tak tau lah kak kan ka-"
"KAU HAMIL" teriaknya lagi dengan semangat sambil menghampirimu dan memeluk mu.
Saat ini otakmu terasa lambat untuk mencerna ucapan Yoongi barusan ini. Kamu mencoba kembali mencerna apa yang Yoongi ucapkan. Hingga Yoongi melepas pelukan itu kamu tetap menatapnya dengan wajah bodoh mu itu.
"hey apa kau tak suka? apa masalah mu serumit itu hingga kau tak menyukai kabar baik ini?"
Kamu menggaruk tengkuk leher belakang mu "maaf kak aku tak mengerti maksud mu hehe" kamu mengeluarkan kekehan di akhir kalimat mu.
Satu decakan kembali keluar dari mulut Yoongi "mari ku perjelas lagi dan dengarkan ini dengan baik-baik"
"iyaa oke akan aku dengarkan"
"tirukan aku juga, mengerti?"
Kamu hanya mengangguk.
"kau hamil"
Kamu tersenyum dan mengangguk "kau ham-"
Kamu membulatkan kan matamu tak percaya ketika baru mengerti apa yang Yoongi ucapkan.
"APAAAAA??"
"sudah mengerti?"
Kamu mengangguk lalu memeluk Yoongi dengan eratnya. Sementara sang empu membalas pelukan mu dengan mengusap lembut rambut mu.
Dalam hatinya, Yoongi berkata "aku tak tau masalah apa yang terjadi padamu dan Taehyung namun aku tetap tak akan membiarkan orang yang aku cintai terluka meski kini kau sudah menjadi milik Kim Taehyung"
Kamu melepas pelukan itu lalu tersenyum manis ke arah Yoongi yang juga menatapmu dengan senyumannya.
"aku hamil kak, aku hamilllll" ucap mu tak percaya.
Yoongi hanya terkekeh dan mengangguk-anggukkan kepalanya.
"aku tak sabar memberitahukan berita ini pada Taehyung. Ahh terima kasih tuhan terima kasih"
"sekarang kau harus lebih banyak istirahat dan jaga pola makan, makanlah makanan yang bergizi, ingat ada ponakan ku di dalam rahimmu"
Kamu lagi-lagi mengangguk sebagai jawaban "terima kasih kak, aku sangat menyayangi mu seperti kakak ku sendiri"
Yoongi terkekeh. Kamu tersenyum dan Yoongi mulai memasukkan selembar kertas tadi kedalam amplop dan memberikannya padamu.
Kamu menerima amplop itu "aku pulang dulu kak, semangat bekerja dan jaga kesehatan mu juga, aku menyayangi mu"
Setelah mengatakan itu kamu beranjak pergi keluar dari ruangan Yoongi.
Sementara Yoongi kini tersenyum kecut serta menatap mu sendu yang keluar dari ruangannya. Memegang dadanya yang terasa sesak, sakit sekali.
Sama sakitnya dengan apa yang dia rasakan waktu itu.
"apa secepat itu kau menghapus kenangan kita? apa secepat itu rasa cintamu yang dulu untukku hilang? aku masih menyayangi mu Sena, masih seperti saat dulu, saat dimana kau masih menjadi milikku"
"Sampai kapanpun aku akan tetap menyayangi mu"
hai selamat datang di part revisi, jika berkenan harap menekan tombol bintang sebagai bentuk dukungan kalian. Terima kasih atas dukungan kalian😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda -KTH [REVISI]
FanfictionTentang kekejaman Taehyung hanya karena egonya yang membuat semuanya hancur. CEK CERITA REVENGE UNTUK SQUEL NYA [COMPLETED/CERITA SUDAH TAMAT DAN SEDANG TAHAP REVISI] S1 & S2 End 🎖️#1 - taehyungv 🎖️#1 - yourname 🎖️#1 - ffbts 🎖️#1 - kdrt 🎖️#1...